PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan
mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil suatu
kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk
maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Semakin
tinggi cita-cita manusia semakin menuntut kepada peningkatan mutu pendidikan
sebagai sarana mencapai cita-cita tersebut.
Menurut
UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal I ayat (1) Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Tingkat
Pendapatan Keluarga yang diperoleh dari hasil pekerjaan selama satu bulan yang
diukur berdasarkan pendapatan perkapita indicator yang dipakai adalah rendah, sedang dan tinggi. Kosmoro, dalam Azwar, 2003 mengatakan bahwa pendapatan
ini adalah seluruh penghasilan yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu.
Tingginya
biaya pendidikan dewasa ini membuat keputusan yang diambil keluarga untuk
melanjutkan pendidikan anaknya menjadi suatu dilemma dalam keluarga, disatu
sisi kebutuhan akan pemenuhan akan pangan terus meninggkat sementara untuk
meningkatkan pendapatan keluarga sesuatu yang sangat sulit, disisi lain biaya
pendidikan yang meningkat dan waktu pendidikan yang relatih lama akan membuat
prediksi keluarga akan kebutuhan biaya pendidikan tidak dapat dilakukan
sehingga banyak keluarga yang mengambil jalan untuktidak melanjutkan pendidikan
anaknya.
Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh
kemampuan pembiayaan keluarga, biaya pembelian seperti buku, peralatan sekolah,
transportasi dan uang jajan. Kurangnya factor pembiayaan pendidikan yang
dialami keluarga akan mengakibatkan konsentrasi siswa akan terganggu dan secara
psikologi siswa akan merasa rendah diri dan merasa tersisih dariteman yang
lain.
Untuk menanggulangan masalah ini pemerintah mewajibkan
seluruh anak Indonesia untuk mengikuti pendidikan dasar 9 tahun, disamping itu
untuk meringankan masyarakat akan tingginya biaya pendidikan menyediakan dana
bantuan sekolah dengan program Biaya Operasional Sekolah (BOS). Pembiayaan yang
telah ditanggung pemerintah merupakan langkah yang sangat baik, namun dalam
kenyataan dilapangan, seorang siswa memerlukan biaya harian untuk mendapatkan
pendidikan, biaya harian inilah yang dirasakan sangat berat bagi orang tua yang
memiliki pendapatan yang rendah. Hal inilah yang mendorong beberapa anak didik
untuk mulai bekerja untuk mencari tambahan penghasilan keluarga, bahkan ada
yang mengharuskan anaknya bekerja untuk membantu penghasilan keluarga, seperti
membantu disawah, dikebun dan sebagainya.
Berdasarkan kondisi diatas maka penulis berminat untuk
mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua
Terhadap Prestasi Siswa Belajar IPS
Terpadu Di Kelas VIII SMP Negeri 1”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan
permasalahan yaitu “Apakah ada
pengaruh tingkat [endapatan orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada SMP Negeri”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui Apakah ada pengaruh
tingkat [endapatan orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada SMP Negeri.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, yaitu:
a. Bagi sekolah dan guru
Sebagai masukan dalam menentukan
kebijakan dan dalam mendorong peningkatan aktivitas membaca buku-buku
perpustakaan agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Bagi peneliti
Menambah pengalaman dalam melaksanakan
penelitian.
c. Bagi siswa
Sebagai wacana untuk meningkatkan
aktivitas siswa dan kegemaran membaca yang pada akhirnya akan dapat pula
meningkatkan prestasi belajarnya.
d. Bagi pembaca
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan akan pentingnya peranan membaca untuk meningkatkan prestasi siswa.
1.5 Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah makin tinggi tingkat pendapatan orang tua makin
baik prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS
Terpadu Di Kelas VIII SMP Negeri.
1.6 Kajian Pustaka
1.6.1 Kondisi
ekonomi keluarga
Dalam masyarakat yang berpenghasilan
kecil, sebagian besar pendapatnya atau bahkan mungkin selurih pendapatnya akan
dikonsumsikan. Dalam masyarakat yang demikian semangat untuk menambah
konsumsinya besar. Maka bila adanya kenaikan penghasilan itupun cenderung untuk
dikonsumsikan
Tingginya biaya pendidikan dewasa ini
membuat keputusan yang diambil keluarga untuk melanjutkan pendidikan anaknya
menjadi suatu dilemma dalam keluarga, disatu sisi kebutuhan akan pemenuhan akan
pangan terus meninggkat sementara untuk meningkatkan pendapatan keluarga
sesuatu yang sangat sulit, disisi lain biaya pendidikan yang meningkat dan
waktu pendidikan yang relatih lama akan membuat prediksi keluarga akan
kebutuhan biaya pendidikan tidak dapat dilakukan sehingga banyak keluarga yang
mengambil jalan untuktidak melanjutkan pendidikan anaknya.
1.6.2 Prestasi
siswa
Evaluasi dilakukan secara terus
menerus di setiap putaran pada bagian-bagian yang telah ditetapkan dengan bobot
nilai yang telah ditetapkan pada akhir
putaran diadakan ujian lisan secara komprehensif.
Penilaian hasil pembelajaran oleh
pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan
kemampuan belajar peserta didik serta meningkatkan efektifitas kegiatan
pembelajaran, penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
- Menginformasikan rancangan dan criteria penilaian sesuai silabus mata pelajaran pada awal semester
2.
Mengembangkan indicator
pencapaian kompetensi dasar dan memilih tehnik penilaian yang sesuai dengan
saat penyusunan silabus
3.
Mengembangkan instrument dan
pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan tehnik penilaian yang dipilih.
4.
Melaksanakan tes formatif dan
tes sumatif, pengamatan, penugasan dan atau bentuk lain yang diperlukan.
5.
Mengolah hasil penilaian untuk
mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik.
6.
Memberikan umpan balik atau
mengembalikan hasil pekerjaan peserta didik, disertai komentara yang mendidik
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
7.
Memanfaatkan hasil penilaian
untuk perbaikan pembelajaran
1.7 Metode Penelitian
Sehubungan dengan masalah yang penulis teliti, maka
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk
menggambarkan situasi dan kenyataan yang ada,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Winarno Surachman yaitu “Metode
deskriptif adalah menunjukkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang
situasi yang dialami, suatu hubungan kegiatan, pandangan,sikap yang Nampak atau
tentang suatu proses yang sedang bekerja, kelainan yangsedang meruncing dan
sebagainya.”
1.7.1 Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat
melakukan penelitian oleh peneliti sedangkan waktu penelitian adalah jangka
waktu yang dihabiskan dalam penelitian terkait dengan hal tersebut maka
peneliti mengambil lokasi pada SMP Negeri Kelas VIII, waktu penelitian
disesuaikan dengan jadwal sekolah dan penelitian ini dilaksankan sejak tanggal
24 Januari sampai dengan 24 Maret 2012.
1.7.2 Populasi dan sampel
Berhasil tidaknya suatu penelitian dilaksanakan dengan baik
sampai dengan mendapaykan hasilnya sangat erat kaitannya dengan populasi dan
sampel penelitian yang digunakan begitu pula dengan perhitungan-perhitungan
dalam pengelolaan data hasil penelitian.
“Populasi adalah keseluruhan dari
sasaran objek penelitian. Penelitian tidak mungkin dilaksanakan apabila tidak
ada populasi atau objek yang diteliti.” Populasi yang penulis
tetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri Tahun Ajaran
2011/2012 Kelas VIII yang berjumlah 129 siswa, terdiri dari 58 siswa laki-laki
dan 71 siswa perempuan.
Mengingat jumlah populasi cukup
banyak, maka penulis tidak mengambil seluruh anggota populasi melainkan
mengambil sampel yaitu 25% dari jumlah seluruh siswa Kelas VIII SMP Negeri. 25%
x 129 = 33,22. Sehingga sampel dalam penelitian ini ditetapkan 33 orang siswa
dan diambil dari kelas VII/a yang jumlah siswanya 33 orang.
Pengambilan sampel ini sesuai dengan
pendapat Suharsini Arikunto yaitu “Apabila subjek penelitian kurang dari
seratus orang lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya menjadi
penelitian populasi, jika jumlah objeknya maka dapat diambil 10-15% atau 20-25%
atau lebih.”
1.7.3 Teknik pengumpulan data
Untuk mendapatkan data-data yang
berhubungan dengan pembahasan ini penulis menggunakan tehnik pengumpulan data
sebagai berikut:
1.
Metode Penelitian
Kepustakaan (Library Reasearch)
Metode penelitian kepustakaan dapat digunakan untuk
mengumpulkan teori-teori dengan membaca sejumlah leteratur yang berhubungan
dengan pembahasan ini, yang menunjang terhadap penulis skripsi ini.
Dalam hal ini pentingnya metode kepustakaan adalah
sebagaimana yang dikemukakan oleh Winarno Surachman yaitu : “Penyelidikan
biografi tidak dapat diabaikan sebab disinilah penyelidik berusaha menemukan
keterangan masalah yakni teori yang dipakai, pendapat para ahli mengenai aspek
itu, penyelidikan yang sedang berjalan ataupun masalah-masalah yang disarankan
oleh ahli-ahli.”
Dengan demikian penelitian kepustakaan ini sangatlah
penting karena merupakan landasan tioritis untuk menunjang peneliti dalam
melaksanakan dan menyusun skripsi ini.
2.
Metode Penelitian
Lapangan (Field Research)
Untuk memperoleh data yang objektif dan terpecaya,
penulis mengadakan penelitian kelapangan atau ketempat yang dipusatkan sebagai
objek penelitian ini, penulis menggunakan tekhnik dan instrument penelian
sebagai berikut :
a. Observasi,
yaitu tekhnik penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati langsung ke
lokasi dimana penelitian itu dilakukan.
b. Wawancara,
yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dikumpulkan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi yang lengkap dengan berdialog langsung dengan objek
penelitian.
c. Angket,
yaitu suatu tekhnik yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung
dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan terlebih
dahulu secara tertulis.
1.7.4 Teknik pengolahan data
Sesuai dengan metode dan instrumen
penelitian ini, maka metode untuk mengolah data dalam penelitian ini digunakan
uji statistik koefesien korelasi product moment dari Kacl Person, menurut Arikunto,
2010.
rn
Keterangan:
rn = indek korelasi antar variabel
X = Skore rata-rata X
Y = Skore rata-rata Y
∑X = Jumlah skor rata-rata X
∑Y = Jumlah skore rata-rata Y
N = Jumlah sampel
Angka korelasi berkisar antara -1 s/d +1. Semakin mendekati
1 maka korelasi semakin mendekati sempurna. Sementara nilai negative dan
positif mengindikasikan arah hubungan. Arah hubungan yang positif menandakan
bahwa pola hubungan searah atau semakin tinggi A menyebabkan kenaikan pula B (A
dan B ditempatkan sebagai variabel)
Secara umum menggunakan angka signifikansi sebesar 0,01;
0,05 dam 0,1. Pertimbangan mengunakan angka tersebut didasarkan pada tingkat
kepercayaan (confidence interval) yang diinginkan oleh peneliti. Angka
signifikasi sebesar 0,01 mempunyai pengertian bahwa tingkat kepercayaan atau
bahasa umumnya keinginan kita memperoleh kebenaran dalam riset ini adalah
sebesar 99%, jika angka signifikasi sebesar 0,05, maka tingkat keperjayaan
adalah sebesar 95%, jika angka signifikasi sebesar 0,1 maka angka kepercayaan
adalah sebesar 90%.
Interprestasi
angka korelasi menurut adalah:
0 - 0,199
: Sangat lemah
0,20 - 0,399
: Lemah
0,40 - 0,599
: Sedang
0,50 - 0,799
: Kuat
0,80 - 1,0 : Sangat Kuat
0 komentar:
Post a Comment