Wednesday, 16 January 2013

PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII SMP NEGERI



PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Semakin tinggi cita-cita manusia semakin menuntut kepada peningkatan mutu pendidikan sebagai sarana mencapai cita-cita tersebut.
Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal I ayat (1) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Tingkat Pendapatan Keluarga yang diperoleh dari hasil pekerjaan selama satu bulan yang diukur berdasarkan pendapatan perkapita indicator yang dipakai adalah  rendah, sedang dan tinggi. Kosmoro,  dalam Azwar, 2003 mengatakan bahwa pendapatan ini adalah seluruh penghasilan yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu.
Tingginya biaya pendidikan dewasa ini membuat keputusan yang diambil keluarga untuk melanjutkan pendidikan anaknya menjadi suatu dilemma dalam keluarga, disatu sisi kebutuhan akan pemenuhan akan pangan terus meninggkat sementara untuk meningkatkan pendapatan keluarga sesuatu yang sangat sulit, disisi lain biaya pendidikan yang meningkat dan waktu pendidikan yang relatih lama akan membuat prediksi keluarga akan kebutuhan biaya pendidikan tidak dapat dilakukan sehingga banyak keluarga yang mengambil jalan untuktidak melanjutkan pendidikan anaknya.
Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh kemampuan pembiayaan keluarga, biaya pembelian seperti buku, peralatan sekolah, transportasi dan uang jajan. Kurangnya factor pembiayaan pendidikan yang dialami keluarga akan mengakibatkan konsentrasi siswa akan terganggu dan secara psikologi siswa akan merasa rendah diri dan merasa tersisih dariteman yang lain.
Untuk menanggulangan masalah ini pemerintah mewajibkan seluruh anak Indonesia untuk mengikuti pendidikan dasar 9 tahun, disamping itu untuk meringankan masyarakat akan tingginya biaya pendidikan menyediakan dana bantuan sekolah dengan program Biaya Operasional Sekolah (BOS). Pembiayaan yang telah ditanggung pemerintah merupakan langkah yang sangat baik, namun dalam kenyataan dilapangan, seorang siswa memerlukan biaya harian untuk mendapatkan pendidikan, biaya harian inilah yang dirasakan sangat berat bagi orang tua yang memiliki pendapatan yang rendah. Hal inilah yang mendorong beberapa anak didik untuk mulai bekerja untuk mencari tambahan penghasilan keluarga, bahkan ada yang mengharuskan anaknya bekerja untuk membantu penghasilan keluarga, seperti membantu disawah, dikebun dan sebagainya.
Berdasarkan kondisi diatas maka penulis berminat untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Siswa Belajar  IPS Terpadu Di Kelas VIII SMP Negeri 1”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu “Apakah ada pengaruh tingkat [endapatan orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada  SMP Negeri”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah ada pengaruh tingkat [endapatan orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada  SMP Negeri.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, yaitu:
a. Bagi sekolah dan guru
Sebagai masukan dalam menentukan kebijakan dan dalam mendorong peningkatan aktivitas membaca buku-buku perpustakaan agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Bagi peneliti
Menambah pengalaman dalam melaksanakan penelitian.
c. Bagi siswa
Sebagai wacana untuk meningkatkan aktivitas siswa dan kegemaran membaca yang pada akhirnya akan dapat pula meningkatkan prestasi belajarnya.
d. Bagi pembaca
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan akan pentingnya peranan membaca untuk meningkatkan prestasi siswa.

1.5 Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah makin tinggi tingkat pendapatan orang tua makin baik prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII SMP Negeri.
1.6 Kajian Pustaka
1.6.1 Kondisi ekonomi keluarga
Dalam masyarakat yang berpenghasilan kecil, sebagian besar pendapatnya atau bahkan mungkin selurih pendapatnya akan dikonsumsikan. Dalam masyarakat yang demikian semangat untuk menambah konsumsinya besar. Maka bila adanya kenaikan penghasilan itupun cenderung untuk dikonsumsikan
Tingginya biaya pendidikan dewasa ini membuat keputusan yang diambil keluarga untuk melanjutkan pendidikan anaknya menjadi suatu dilemma dalam keluarga, disatu sisi kebutuhan akan pemenuhan akan pangan terus meninggkat sementara untuk meningkatkan pendapatan keluarga sesuatu yang sangat sulit, disisi lain biaya pendidikan yang meningkat dan waktu pendidikan yang relatih lama akan membuat prediksi keluarga akan kebutuhan biaya pendidikan tidak dapat dilakukan sehingga banyak keluarga yang mengambil jalan untuktidak melanjutkan pendidikan anaknya.
1.6.2 Prestasi siswa
Evaluasi dilakukan secara terus menerus di setiap putaran pada bagian-bagian yang telah ditetapkan dengan bobot nilai yang telah ditetapkan pada akhir
putaran diadakan ujian lisan secara komprehensif.
Penilaian hasil pembelajaran oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemampuan belajar peserta didik serta meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran, penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
  1. Menginformasikan rancangan dan criteria penilaian sesuai silabus mata pelajaran pada awal semester
2.    Mengembangkan indicator pencapaian kompetensi dasar dan memilih tehnik penilaian yang sesuai dengan saat penyusunan silabus
3.    Mengembangkan instrument dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan tehnik penilaian yang dipilih.
4.    Melaksanakan tes formatif dan tes sumatif, pengamatan, penugasan dan atau bentuk lain yang diperlukan.
5.    Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik.
6.    Memberikan umpan balik atau mengembalikan hasil pekerjaan peserta didik, disertai komentara yang mendidik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
7.    Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
1.7 Metode Penelitian
Sehubungan dengan masalah yang penulis teliti, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk menggambarkan situasi dan kenyataan yang ada,  sebagaimana yang dikemukakan oleh Winarno Surachman yaitu “Metode deskriptif adalah menunjukkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, suatu hubungan kegiatan, pandangan,sikap yang Nampak atau tentang suatu proses yang sedang bekerja, kelainan yangsedang meruncing dan sebagainya.”
1.7.1 Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian oleh peneliti sedangkan waktu penelitian adalah jangka waktu yang dihabiskan dalam penelitian terkait dengan hal tersebut maka peneliti mengambil lokasi pada SMP Negeri Kelas VIII, waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal sekolah dan penelitian ini dilaksankan sejak tanggal 24 Januari sampai dengan 24 Maret 2012.
1.7.2 Populasi dan sampel
Berhasil tidaknya  suatu penelitian dilaksanakan dengan baik sampai dengan mendapaykan hasilnya sangat erat kaitannya dengan populasi dan sampel penelitian yang digunakan begitu pula dengan perhitungan-perhitungan dalam pengelolaan data hasil penelitian.
“Populasi adalah keseluruhan dari sasaran objek penelitian. Penelitian tidak mungkin dilaksanakan apabila tidak ada populasi atau objek yang diteliti.” Populasi yang penulis tetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri Tahun Ajaran 2011/2012 Kelas VIII yang berjumlah 129 siswa, terdiri dari 58 siswa laki-laki dan 71 siswa perempuan.
Mengingat jumlah populasi cukup banyak, maka penulis tidak mengambil seluruh anggota populasi melainkan mengambil sampel yaitu 25% dari jumlah seluruh siswa Kelas VIII SMP Negeri. 25% x 129 = 33,22. Sehingga sampel dalam penelitian ini ditetapkan 33 orang siswa dan diambil dari kelas VII/a yang jumlah siswanya 33 orang.
Pengambilan sampel ini sesuai dengan pendapat Suharsini Arikunto yaitu “Apabila subjek penelitian kurang dari seratus orang lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi, jika jumlah objeknya maka dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.”
1.7.3 Teknik pengumpulan data
Untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan pembahasan ini penulis menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut:
1.    Metode Penelitian Kepustakaan (Library Reasearch)
Metode penelitian kepustakaan dapat digunakan untuk mengumpulkan teori-teori dengan membaca sejumlah leteratur yang berhubungan dengan pembahasan ini, yang menunjang terhadap penulis skripsi ini.
Dalam hal ini pentingnya metode kepustakaan adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Winarno Surachman yaitu : “Penyelidikan biografi tidak dapat diabaikan sebab disinilah penyelidik berusaha menemukan keterangan masalah yakni teori yang dipakai, pendapat para ahli mengenai aspek itu, penyelidikan yang sedang berjalan ataupun masalah-masalah yang disarankan oleh ahli-ahli.”
Dengan demikian penelitian kepustakaan ini sangatlah penting karena merupakan landasan tioritis untuk menunjang peneliti dalam melaksanakan dan menyusun skripsi ini.
2.        Metode Penelitian Lapangan (Field Research)
Untuk memperoleh data yang objektif dan terpecaya, penulis mengadakan penelitian kelapangan atau ketempat yang dipusatkan sebagai objek penelitian ini, penulis menggunakan tekhnik dan instrument penelian sebagai berikut :
a.       Observasi, yaitu tekhnik penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati langsung ke lokasi dimana penelitian itu dilakukan.
b.      Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dikumpulkan data yang digunakan untuk memperoleh informasi yang lengkap dengan berdialog langsung dengan objek penelitian.
c.       Angket, yaitu suatu tekhnik yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu secara tertulis.
1.7.4 Teknik pengolahan data
Sesuai dengan metode dan instrumen penelitian ini, maka metode untuk mengolah data dalam penelitian ini digunakan uji statistik koefesien korelasi product moment dari Kacl Person, menurut Arikunto, 2010.
rn
Keterangan:
rn = indek korelasi antar variabel
X    = Skore rata-rata X
Y    = Skore rata-rata Y
∑X = Jumlah skor rata-rata X
∑Y = Jumlah skore rata-rata Y
N    = Jumlah sampel

Angka korelasi berkisar antara -1 s/d +1. Semakin mendekati 1 maka korelasi semakin mendekati sempurna. Sementara nilai negative dan positif mengindikasikan arah hubungan. Arah hubungan yang positif menandakan bahwa pola hubungan searah atau semakin tinggi A menyebabkan kenaikan pula B (A dan B ditempatkan sebagai variabel)
Secara umum menggunakan angka signifikansi sebesar 0,01; 0,05 dam 0,1. Pertimbangan mengunakan angka tersebut didasarkan pada tingkat kepercayaan (confidence interval) yang diinginkan oleh peneliti. Angka signifikasi sebesar 0,01 mempunyai pengertian bahwa tingkat kepercayaan atau bahasa umumnya keinginan kita memperoleh kebenaran dalam riset ini adalah sebesar 99%, jika angka signifikasi sebesar 0,05, maka tingkat keperjayaan adalah sebesar 95%, jika angka signifikasi sebesar 0,1 maka angka kepercayaan adalah sebesar 90%.
Interprestasi angka korelasi menurut adalah:
0          -           0,199 : Sangat lemah
0,20     -           0,399 : Lemah
0,40     -           0,599 : Sedang
0,50     -           0,799 : Kuat
0,80     -           1,0     : Sangat Kuat

0 komentar:

Post a Comment