This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday, 11 February 2013

Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Menopause



Banyak wanita menganggap bahwa menopause memberi semacam kebebasan bagi hidup nya secara fisik, emosional, seksual. Mereka antusias karena terbebas dari kekuatiran perihal kehamilan, dan mentruasi. Mereka berpendapat bahwa hal ini adalah suatu kelainan yang membuat mereka menjadi tidak menarik lagi, kesepian tidak berdaya dan berguna, mereka meratapi hilang nya kesuburan dan kemudaan  .
Pada umum nya, wanita tidak heran apabila kemudian muncul berbagai keluhan fisik baik yang berhubungan dengan organ reproduksinya maupun organ tubuh pada umum nya tidak hanya itu,perubahan ini sering kali mempengaruhi keadaan psikis seorang wanita. Memang keluhan psikis ini sangat individual yang dipengaruhi oleh social budaya, pendidikan, lingkungan dan ekonomi. Keluhan-keluhan fisik maupun psikis ini tentu saja akan mengganggu kesehatan wanita yang bersangkutan termasuk perkembangan psikis nya. Selain itu, biasa mempengaruhi kualitas hidupnya  
Ada baiknya jika seorang wanita sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi masa menopause kalau memungkinkan sejak masih muda. yaitu sejak masa reproduksi masih berlangsung, karena jika diwaktu masa reproduksi masih berlangsung wanita sudah mulai mengetahui tentang menopause sangat
baik karena waktu wanita menjalaninya masih sangat panjang baik itu persiapan yang dilakukan oleh wanita untuk menghadapi menopause nantinya maka dari itu informasi dan pengetahuan yang memadai, wanita tersebut tidak perlu terkejut lagi dan merasa ketakutan dalam mwnghadapi masa menopause  .
Satus kesehatan seorang wanita sangat dipengaruhi oleh sikap dan tingkah laku dan pengetahuan wanita dalam menghadapi perubahan yang akan terjadi seperti perubahan fisik pada tubuhnya walaupun bukan suatu penyakit. Peristiwa ini mempunyai dampak dalam kehidupan wanita, terutama bagi mereka yang aktif sehingga tidak mendapatkan penanganan yang.
Pada saat menopause, baik secara alami maupun akibat operasi, setiap wanita akan merasakan pengalaman unik yang berbeda-beda. Ada beberapa mitos mengenai wanita menopause seperti depresi berat dan sulit mengendalikan amarah.
Kemampuan diri untuk memandang hidup yang akan datang sebagai sebuah harapan yang membahagiakan selalu berfikir positif atau peristiwa yang dialami selalu dipandang dari segi yang baik khususnya suami sebagai pasangan hidup. Peran positif mereka akan menumbuhkan bahwa kehadirannya masih sangat dalam menghadapi hidup ini.

Faktor Yang Mempengaruhi Menopause



1. Umur sewaktu mendapat haid pertama kali (menarche) penelitian menemukan hubungan antra umur pertama mendapat haid pertama dengan umur sewaktu memasuki menopause. Semakin muda umur sewaktu mendapat haid pertama kali, semakin tua usia memasuki menopause.
2.      Kondisi kejiwaan dan pekerjaan
Ada penelitian yang menemukan pada wanita yang tidak menikah dan bekerja, umur memasuki menopause lebih muda dibanding dengan wanita sebaya yang tidak bekerja dan menikah.
3.      Jumlah anak
Meskipun kenyataan ini masih controvesial, ada penelitian yng menemukan makin sering melahirkan, makin tua baru memasuki usia menopause. Kelihatan kenyataan ini lebih terjadi pada golongan ekonomi berkecukupa dibandingkan dengan masyarakat ekonomi kurang mampu
4.      Penggunaan obat-obatan Keluarga Berencana (KB)
Karena obat-obatan KB memang menekan fungsi hormon dan indung telur, kelihatannya wanita yang menggunakan pil KB lebih lama memasuki umur menopause. Tentu saja keadaan ini dipengaruhi oleh kelainan-kelainan klinis lain, dan masalah ekonomi wanita yang bersangkutan.
5.      Merokok
Wanita perokok kelihatannya akan lebih muda memasuki usia menopause dibandingkan dengan wanita  yang tidak merokok (Kasdu, 2002).
      Gairah seksual wanita menurun saat menopause
            Salah satu wanita yang banyak dikhwatirkan wanita menjelang masa menopause adalah tentang hubungan seksual dengan suami. Mereka khawatir, setelah menopause gairah seksualnya akan menurun sehubungan dengan faktor-faktor fisik dan psikologis, gangguan-gangguan seksual yang dapat terjadi sebagai berikut :
a.       Gangguan gairah seksual
Gairah atau hasrat seksual secara perlahan-lahan akan menurun sesuai dengan usia. Apabila beberapa penyakit menurunya gairah seksual, seperti diabetes dan ginjal serta akibat mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
b.      Nafsu besar,  tenaga kurang
Kondisi ini terjadi pada wanita, misalnya karena keadaan vagina yang   kering.
c.       Gangguan vagina
Gangguan ini tidak lain berupa dispareunia yaitu rasa sakit atau nyeri waktu sanggama. Gangguan ini muncul akibat dinding vagina sudah menipis dan tidak timbul cairan pada waktu terangsang. Rahim dan indung telur menciut, kemudian fungsinya sangat berkurang. Hal ini mengakibatkan vagina kehilangan elastisnya dan kebasahannya.
d.      Kepekaan rangsangan menurun,
Daya rangsangan menurun, hal ini ada hubungannya dengan kepekaan alat kelamin yang juga menurun.
e.    Gangguan orgasme
Orgasme merupakan puncak kenikmatan dalam hubungan seksual, gangguan orgasme bisa terjadi pada pria maupun wanita atau keduanya yang akan mengganggu secara psikis suami damn istri (kasdu, 2002).
      Terapi dalam menanggulangi menopause
Terapi sulih hormon (TSH)
            Wanita menopause akan kekurangan hormon utamanya hormon estrogen sehingga timbul beberapa gejala seperti rasa panas dibeberapa bagian tubuh dipaha dan kaki, perasaan sakit ketika melakukan hubungan seks dan berkurangnya kepadaatan tulang, kelainan tersebut dapat ditolong dengan pemberian estrogen. Pemberian hormon estrogen dapat berbentuk tablet, obat hisap atau suntikan (Takasihaaeing, 2000).
TSH atau HRT ( hormone replacement therapy) merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan pada wanita yang muncul akibat menopause. HRT adalah pemberian terapi penggantian hormon untuk menggantikan hormon yang kurang kadarnya karena tidak direproduksi secukupnya lagi akibat kemunduran fungsi organ-organ endokrin hormon (widyastuti, 2009).
TSH atau HRT (Hormon Replacement Therapy) merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan pada wanita dengan keluhan atau sindroma menopause dalam masa premenopause dan postmenopause. Selain itu, TSH juga berguna untuk mencegah berbagai keluhan yang muncul akibat menopause, seperti vagina yang kering, dan gangguan pada saluran kandung kemih. Penggunaan TSH juga dapat mencegah perkembangan penyakit akibat dari kehilangan hormon estrogen, seperti osteoporosis dan jantung (Kasdu, 2002).

Tujuan pemberian HRT :
1.      Untuk mendapatkan hormon yang hilang saat menopause
2. Dapat mengurangi, mengatasi keluhan yang menyertai menopause
3.      Untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas hidup wanita usia lanjut
4.Untuk pencegahan penyakit jantung koroner, dan perdarahan otak.

Usaha Dapat Memperlambat Datangnya Menopause



1.  Berolah raga secara teratur
Olahraga selain membantu mengurangi datangnya gejala awal menopause, dapat pula meningkatkan kekuatan tulang. Mulailah dengan olangraga seperti jalan kaki, jogging, dan yoga.
2.  Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin seperti buah- buahan dan sayuran. Vitamin yang terkandung dalam buah-buahan dan sayuran dapat meningkatkan kesehatan tubuh
3. Mengkonsumsi makanan yang kaya kalsium, mengkonsumsi makanan   seperti susu, keju dan kacang-kacangan dapat mengurangi kekeroposan tulang, kalau jumlah kalsium dari makanan kurang mencukupi, dapat juga memakai tablet besi
4.  Menghindari rokok
Merokok dapat menyebabkan terjadinya menopause lebih awal dan memudahkan kita terkena osteoporosis.
5.      Mengurangi konsumsi kopi, teh, minuman soda dan alkohol.
Minuman ini banyak mengandung kafein yang dapat memperlambat penyerapan kalsium.
6.      Vitamin tambahan
Sebagai besar vitamin yang diperlukan untuk tubuh sudah diperoleh melalui makanan sehari-hari tetapi ada kalanya terutama mereka yang aktif, memerlukan juga tambahan vitamin. Terutama bagi mereka yang menginjak usia menopause memerlukan vitamin-vitamin antioksida seperti vitamin A dan E.
7.      Menkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen
Kedelai mengandung fitoestrogen atau estrogen yang berdasarkan dari tumbuh-tumbuhan. Kedelai dapat kita konsumsi dari kecap, tempe, tahu, dan susu kedelai.

Gejala Yang Sering Timbul Pada Masa Menopause



1. Gangguan pada haid,  haid menjadi tidak teratur, kadang-kadang terjadiperubahan terlalu banyak atau trlalu sedikit.
2.  Gelombang rasa panas, kadang-kadang timbul rasa panas pada muka, leher dan dada bagian atas disusul dengan keluarnya keringat yang banyak. Perasaan ini bisa berlangsung beberapa detik saja, namun bisa berlangsung sampai 1 jam. Namun, dengan pemberian vitamin E juga dapat mengurangi muka kemerahan dan rasa panas.
3.  Rasa lelah hebat
4.  Rasa gatal-gatal pada genetalia disebabkan kulit yang menjadi kering dan      keriput.
5.  Sakit-sakit  bisa dirasakan seluruh badan atau pada bagian tubuh tertentu.
6.  Pusing atau sakit kepala, ini bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya karena meningginya tekanan darah, adanya gangguan penglihatan atau bisa juga oleh adanya stres
7.   Insomnia (susah tidur), hal ini disebabkan oleh penyebab fisik maupun
      psikis
8. Palpitasi dan perubahan gairah seksual, hal ini disebabkan pengaruh hormonal maupun pengaruh psikis, karena berkaitan dengan keringny selaput lendir vagina, sehingga sakit waktu berhubungan seks (prawirohardjo, 2003)
  Masalah kesehatan akibat menopause
1)      Dampak jangka pendek
a)      Rasa panas didada yang menjalar kearah wajah (hot flush). Gejala     ini sering timbul pada malam hari, sehingga menyebabkan terbangun dari tidur, gejala ini bisa terjadi hanya dalam hitungan menit, tapi kadan-kadang dapat sampai satu jam.
b)      Ganguan psikologis
penurunan hormon estrogen pada wanita juga dapat mengakibatkan gangguan psikologis berupa depresi, mudah tersinggung, mudah marah, kurang percaya diri, sukar berkonsentrasi, perubahan prilaku, menurunnya daya ingat dan kehilagan gairah seksual.
b)      Kelainan kulit, rambut, gigi, dan keluhan sendi/tulang
Kehilangan jaringan penunjang atau kolagen pada wanita menopause akan menyebabkan kulit menjadi tipis, kering dan keriput, rambut tipis dan kering serta mudah rontok, gigi mudah goyang dan gusi mudah berdarah, bibir mudah pecah-pecah dan rasa sakit serta ngilu pada daerah persendian.
c)      Ganguan mata
Mata terasa kering dan kadang-kadang terasa gatal karena produksi air mata berkurang
d)     Gangguan saluran kemih dan alat kelamin
Wanita menopause antara lain sering tidak dapat menahan kencing dan mudah menderita infeksi saluran kencing. Vagina vagina akan terasa kering, gatal, mudah luka, sering keputihan, nyeri pada senggama atau perdarahan pasca sanggama.
2)      Dampak jangka panjang
a)Osteoporosis
Osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang pada wanita akibat akibat penurunan kadar hormon estrogen sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Umumnya osteoporosis terjadi pada tulang yang berongga, yaitu tulang belakang, paha, panggul dan lengan bawah.
b)      Penyakit jantung koroner
Kadar estrogen yang cukup mampu melindungi wanita dari penyakit  jantung koroner.
c)Kepikunan (dimensia tipe Alzheimer)
Kekurang hormon estrogen juga mempengaruhi susunan saraf pusat atau otak, penurunan hormon estrogen menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, kehilangan ingatan akan peristiwa jangka pendendek, sukar tidur, gelisah, depresi, sampai pada kepikunan (depkes RI, 2005).