1. Definisi Menopause
Menopause
adalah keadaan pada seorang wanita yang mengalami penurunun fungsi indung telur
yang berakibat menurunnya produksi hormon estrogen.Keadaan ini antara lain
mengakibatkan terhentinya haid untuk selamanya/ mati haid.
Menopause adalah haid
terakhir, atau saat terjadinya. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat
amenorea sekurang-kurangnya satu tahun. Berahentinya haid dapat didahului oleh
siklus haid yang lebih panjang, dengan perdarahan yang berkurang. Umur
terjadinya menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, dan pola
kehidupan ada kecenderungan dewasa ini untuk terjadinya menopause pada umur
yang lebih tua. Misalnya, pada tahun 1915 menopause terjadi sekitar 44 tahun,
sedangkan pada tahun 1950 pada umur yang mendekati 50 tahun. Penelitian dalam
tahun 1982 menunjukkan bahwa pada umur 48 tahun, 50% dari wanita indonesia
telah mengalamiu menopause.
Menopause
adalah berhentinya menstruasi untuk selamanya seperti menutup keran, proses menopause lebih tepat digambarkan
sebagai serangkai proses penghentian dan pengoprasian kembali fungsinya indung
telur sebagai dari proses penuaan.
2.Etiologi Menopause
Menopause
terjadi secara fisiologis akibat hilang atau berkurangnya sensitivitas ovarium
terhadap stimulasi gonadotropin yang berhubungan langsung dengan penurunan dan
disfungsi folikuler. Oosit di dalam ovarium akan mengalami atresia, folikel
mengalami penurunan kualitas dan kuantitas folikel secara kritis setelah 20-25
tahun sesudah menarche. Oleh karena, itu pada fase perimenopause dapat terjadi
siklus menstruasi yang tidak teratur. Selain itu ketidak teraturan menstruasi
juga terjadi akibat fase folikuler pada fase siklus menstruasi yang memendek.
3. Perubahan Tubuh Menjelang Menopause
1. Perubahan
pada organ reproduksi
a.
Uterus (kandungan)
Uterus mengecil, selain disebabkan oleh
menciutnya selaput lendir rahim juga disebabkan hilangnya cairan dan
perubahan bentuk jaringan ikat antar sel. Selaput otot rahim (miomaterium)
menebal, pembuluh darah miomaterium menebal dan menonjol.
b. Tuba fallopi
Lipatan-lipatan tubuh menjadi lebih
pendek, menipis dan mengarut, rambut getar pada tuba (silia) menghilang.
c.
Ovarium (indung telur)
Ovarium menciut, terjadi penurunan fungsi ovarium untuk
menghasilkan hormon estrogen dan
pogesteron, berhenti menghasilkan sel telur.
d.
Servik (leher rahim)
Seperti halnya rahim dan indung
telur, servik juga mengalami pengurutan dan memendek.
e.
Vagina (ling sanggama)
Terjadi penipisan dinding vagina, selain itu
secret/lendir vagina mulai mengering,
menyulitkan hubungan suami istri
f.
Vulva
Jaringan vulva menipis karena berkurangnya
jaringan lemak, kulit menipis, pembuluh darah berkurang. Akibatnya timbul rasa
gatal. Vulva yang mengering bersamaan dengan penyimpitan lubang masuk vagina
menyebabkan kesulitan untuk melakukan hubungan suami istri, timbul rasa nyeri
pada waktu hubungan, menyebabkan wanita berusaha untuk menolak melayani
suaminya.
2.
Perubahan tubuh lainya sebagai
dampak kurangnya estrogen dan usia tua menjelang menopause
a.
Dasar panggul
Kekuatan dan
alastisnya karena penciutan dan melemahnya daya sokong akibat turunya alat kelamin bagian bawah
b.
Anus dan perineum
Lemak dibawah kulit menghilang, otot
mangalami pengerutan sehingga melemah fungsinya
c.
Kandung kemih
d.
Aktifitas kendali otot kandung
kemih menurun sehingga lebih sering ingin buang air kecil
e.
Payudara
Bentuk payudara akan mengecil, mendatar
dan mengendor. Hal ini terjadi karena pengaruh atrofi pada kelenjar payudara.
Puting susu juga mengecil dan pikmentasinya berkurang.
0 komentar:
Post a Comment