peta konsep ada empat macam
yaitu: pohon jaringan (network tree), rantai kejadian (events chain), peta
konsep siklus (cycle concept map),
dan peta konsep laba-laba (spider concept
map).
1) Pohon Jaringan.
Ide-ide pokok dibuat dalam persegi
empat, sedangkan beberapa kata lain dihubungkan oleh garis penghubung.
Kata-kata pada garis penghubung memberikan hubungan antara konsep-konsep. Pada
saat mengkonstruksi suatu pohon jaringan, tulislah topik itu dan daftar
konsep-konsep utama yang berkaitan dengan topik itu. Daftar dan mulailah dengan
menempatkan ide-ide atau konsep-konsep dalam suatu susunan dari umum ke khusus.
Cabangkan konsep-konsep yang berkaitan itu dari konsep utama dan berikan hubungannya
pada garis-garis itu.
Pohon jaringan cocok digunakan untuk
memvisualisasikan hal-hal:
- Menunjukan informasi sebab-akibat
- Suatu hirarki
- Prosedur yang bercabang
Istilah-istilah yang berkaitan yang dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan.
1) Rantai Kejadian.
1) Rantai Kejadian.
peta konsep rantai kejadian dapat digunakan untuk memerikan suatu urutan kejadian, langkah-langkah
dalam suatu prosedur, atau tahap-tahap dalam suatu proses. Misalnya dalam
melakukan eksperimen. Rantai kejadian cocok digunakan untuk memvisualisasikan
hal-hal:
- Memerikan tahap-tahap
suatu proses
a.
Langkah-langkah dalam suatu
prosedur
b.
Suatu urutan kejadian
2) Peta Konsep Siklus
Dalam peta konsep siklus,
rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil akhir. Kejadian akhir pada rantai
itu menghubungkan kembali ke kejadian awal. Seterusnya kejadian akhir itu
menhubungkan kembali ke kejadian awal siklus itu berulang dengan sendirinya dan
tidak ada akhirnya. Peta konsep siklus cocok diterapkan untuk menunjukan
hubungan bagaimana suatu rangkaian kejadian berinteraksi untuk menghasilkan
suatu kelompok hasil yang berulang-ulang.
3) Peta Konsep Laba-laba
Peta konsep laba-laba dapat
digunakan untuk curah pendapat. Dalam melakukan curah pendapat ide-ide berasal
dari suatu ide sentral, sehingga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang
bercampur aduk. Banyak dari ide-ide tersebut berkaitan dengan ide sentral namun
belum tentu jelas hubungannya satu sama lain. Kita dapat memulainya dengan
memisah-misahkan dan mengelompokkan istilah-istilah menurut kaitan tertentu
sehingga istilah itu menjadi lebih berguna dengan menuliskannya di luar konsep
utama. Peta konsep laba-laba cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal:
a) Tidak menurut hirarki, kecuali berada dalam
suatu kategori
b) Kategori yang tidak paralel
c) Hasil curah pendapat
Proses mengajarkan strategi
belajar digunakan dua pendekatan pengajaran utama, yaitu pengajaran langsung
dan pengajaran terbalik. Pengajaran langsung merupakan suatu pendekatan
mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan
memperoleh informasi yang dapat diajarkan ekosistemangkah demi ekosistemangkah.
Dalam melatihkan strategi belajar secara efektif memerlukan pengetahuan
deklaratif, prosedural, dan kondisional tentang strategi-strategi belajar.
Pengetahuan deklaratif tentang strategi-strategi tertentu termasuk bagaimana
strategi itu didefinisikan, mengapa strategi itu berhasil, dan bagaimana
strategi itu serupa atau berbeda dengan strategi-strategi lain. Siswa juga
memerlukan pengetahuan prosedural, sehingga mereka dapat menggunakan berbagai
macam strategi secara efektif. Di samping itu juga menggunakan pengetahuan
kondisional untuk mengetahui kapan dan mengapa menggunakan strategi tertentu.
Salah satu alasan menggunakan
pengajaran langsung dalam mengajarkan strategi belajar adalah karena pengajaran
langsung diciptakan secara khusus untuk mempermudah siswa dalam mempelajari
pengetahuan deklaratif dan prosedural yang telah direncanakan dengan baik serta
dapat mempelajarinya ekosistemangkah demi ekosistemangkah.
Sintaks pengajaran langsung
yang diadaptasikan untuk mengajarkan strategi belajar, dan dilengkapi dengan
teori yang mendukung sebagai landasan pelaksanaan pengajaran strategi belajar. Tahap-tahap
Pengajaran Langsung dalam Melatihkan Strategi Belajar Tahap 1 : a. Menyampaikan
tujuan pembelajaran. b. Memotivasi siswa. Tahap 2: a. Secara klasikal
menjelaskan strategi menggarisbawahi dan pemetaan konsep. b.Memodelkan strategi
Mengarisbawahi dan membuat peta konsep. Tahap 3:a.Melatihkan siswa menggunakan
strategi menggarisbawahi dan pemetaan konsep dibawah bimbingan guru. Tahap 4 :
a. Memeriksa pemahaman siswa terhadap strategi menggarisbawahi dan pemetaan
konsep, b.Memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap strategi
menggarisbawahi dan pemetaan konsep.
Tahap 5. a.Melatih sisawa untuk menerapkan strategi belajar menggarisbawahi dan
membuat peta konsep secara mandiri. Tahap 6 :a.1. Mengevaluasi tugas latihan
menggarisbawahi dan membuat peta konsep. b.2. Membimbing siswa untuk merangkum
pelajaran
0 komentar:
Post a Comment