Thursday, 25 July 2013
Asuhan Keperawatan Pada Ny. S.M Gagal Ginjal Kronik
07:29
No comments
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah
suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat
menahun, berlangsung progresif, dan cukup lanjut. Gagal ginjal kronik sesuai
dengan tahapannya, dapat ringan, sedang ataupun berat. Gagal ginjal tahap akhir
dapat mengakibatkan kematian kecuali dilakukan terapi pengganti. Penyebab gagal
ginjal kronik adalah glomeru lonefritis yaitu sumbatan karena batu dan infeksi,
penyakit gula (diabetes mellitus), penyakit pembulu darah (hipertensi), kerena
obat-obatan , penyakit bawaan atau keturunan dan lain-lain.(Lumenta ddk,1997)
Jumlah penyakit gagal ginjal di
Indonesia akhir-akhir ini cenderung meningkat. Dikarenakan oleh pola hidup, pola
penyakit serta makin terkendalinya penyakit infeksi yang berhubungan dengan
gizi. Pada umumnya yang diserang adalah pada usia lanjut usia.
Insiden penyakit ginjal terminal dan
gagal jantung merupakan dua penyakit dimana hipertensi tetap sebagai penyakit
utama tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah
didalam arteri. Tekanan darah normal pada orang dewasa 130/85 mmhg, sedangkan tekanan
darah yang meningkat 140/90 mmhg. Hipertensi yang tidak diterapi dan tidak
terkendali dapat menyebabkan kerusak organ. Salah satu komplikasi yang
ditimbulkan adalah penyakit gagal ginjal krinik.(Luwrence M Tierney)
Penyakit gagal ginjal kronik
merupakan penyakit yang di derita oleh satu dan sepuluh orang dewasa . Tanpa
pengendalian yang tepat dan cepat pada tahun 2015 penyakit ginjal diperkirakan
bisa menyebabkan kematian hingga 36 juta pendudk dunia.
Prevalensi GGK belum dapat diketahui
dengan tepat oleh karena banyak pasien yang tidak bergejala atau dirujuk. Angka
yang lebih tepat adalah banyaknya pasien GGK yang masuk fase terminal oleh
karena memerlukan atau menjalani dialysis. Dari data yang didasarkan atas
krearinin serum abnormal, saat ini diperkirakan pasien GGK adalah sekitar 2000
perjuta penduduk (PJP). Dibandingkan dengan penyakit jantung koroner , strok,
DM, dan kanker, angka ini jauh lebih kecil, akan tetapi menimbulkan masalah
besar oleh karena biaya pengobatannya amat mahal. (Maxine A Papadakis, 2001)
Gagal ginjal kronik terjadi degan
lambat selama berbulan-bulan eatau bertahun-tahu, dengan penurunan bertahap
pada fungsi ginjal dan peningkatan bertahap dalam gejala-gejala, mengakibatkan
penyakit ginjal tahap akhir. Peran penting ginjal pada berbagai mekanisme
homeostatik tubuh, komplikasi gagal ginjal bervariasi dan kompleks.
Di
Indonesia penyakit gagal ginjal kronik semakin banyak diderita warga
masyarakat,hal tersebut dapat dilihat dari data kunjungan kepoli
ginjal,hipertensi di Rumah sakit dan semakin banyaknya pendeita yang harus
mengalami cuci darah,menurut data dari PERNEFTRI (persatuan nefrologi
indinesia),di perkirakan ada 70 ribu penderita gagal ginjal kronik di indonesia
namun yang terdeteksi penderita gagal ginjal kronik tahap terminal dari mereka
yang mengalami cuci darah (Hemodialisa ) hanya sekitar 4 ribu – 5 ribu
saja,banyak penderita meninggal karena tidak mampu berobat dan cuci darah yang
dimana diakibatkan oleh biaya yang cukup mahal(Vithahealth 2007 ).
Penyakit
gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang diderita oleh satu dari sepuluh
orang dewasa. Tanpa pengendalian yang tepat dan cepat pada tahun 2015 penyakit
ginjal diperkirakan bisa menyebabkan kematian hingga 36 juta penduduk
dunia.
Masalah penyakit kronis sangat mempengaruhi lansia sepanjang
hidupnya. Terdapat banyak perubahan pada lansia yang menderita penyakit kronis
yaitu perubahan fisik, dan mental yang mempengaruhi kualitas hidup lansia yang
dilihat dari delapan subvariabel yang meliputi fungsi fisik, keterbatasan
fisik, nyeri tubuh, kesehatan secara umum, vitalitas, fungsi sosial,
keterbatasan emosional dan kesehatan mental.Dalam penelitian ini, desain
penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas hidup
lansia dengan penyakit kronis Jumlah sampel sebanyak 54 responden dengan menggunakan
teknik convinience sampling. Wawancara terpimpin dilakukan berdasarkan
instrumen; data demografi dan kuesioner kualitas hidup yang diadopsi dari SF-36
Health Survey. Dari data demografi, mayoritas responden berusia antara 60-69
tahun (64.8%). Responden pria lebih banyak dari wanita. Mayoritas responden
beragama Islam dan bersuku Jawa. Sebagian besar berpendidikan SMU, dan
pekerjaan Wiraswata. Penghasilan keluarga Rp.700.00 – 1.000.000, kebanyakan
responden menderita penyakit DM, lama menderita penyakit satu sampai tiga
tahun. Terapi yang pernah dijalani responden paling sering dengan minum obat,
dan lama terapi tersebut lebih dari satu tahun. Rentang kualitas hidup dari
delapan subvariabel adalah 0 – 100. Dari hasil penelitian ini mean kualitas
hidup untuk fungsi fisik = 47.21, keterbatasan fisik = 36.11, nyeri tubuh =
50.69, kesehatan secara umum = 31.77, vitalitas = 47.39, fungsi sosial = 50.28,
keterbatasan emosional = 74.69, dan kesehatan mental = 63.11. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah. Keterbatasan emosional merupakan subvariabel dengan mean
tertinggi, terutama didukung oleh apakah lansia mengalami beberapa masalah
emosi seperti merasa sedih/tertekan (90.7%) mengatakan tidak. Sedangkan
kesehatah secara umum merupakan mean terendah terutama didukung oleh apakah
lansia mudah menderita sakit dan apakah kesehatan lansia semakin memburuk,
(35.2%) mengatakan benar. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan
penelitian ini dapat dilanjutkan terutama kualitas hidup lansia dengan penyakit
kronis yang lebih spesifik.
Proses Terjadinya Menopouse
07:22
No comments
Menurut pada masa menopouse
secara perlahan produksi hormon
akan menurun sampai akhirnya akan berhenti, begitu pula pelepasan sel telur
setiap 28 hari akan berhenti. Konsekuensinya dari penurunan kegiatan ini adalah
kemungkinan akan hamil menurun secara drastis.
Beberapa wanita juga mengalami
berbagai gejala karena perubahan keseimbangan hormon. Bagian-bagian tubuh dapat
mulai menua dengan jelas, tetapi kebanyakan wanita seharusnya tetap aktif
secara fisik, mental dan seksual sesudah menopouse
seperti sebelumnya. Penurunan kadar estrogen, menyebabkan periode
menstruasi yang tidak teratur dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopouse
Seiring wanita melewati akhir
usia 30 tahun, secara berangsur-angsur kadar estrogen semakin menurun dan tidak
teratur. Pelepasan telur tidak l;agi terjadi pada setiap siklus, jarak
menstruasi menjadi tidak teratur, biasanya terjadi dalam selang waktu yang
lama, cairan menstruasi berubah menjadi semakin sedikit, akhirnya pelepasan
telur tidak ada lagi terjadi dan menstruasi akan berhenti
Menurut siklus kehidupan
manusia normal, kehidupan berlangsung sejak bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa
dan tua. Dari masa bayi hingga masa pra pubertas yaitu berkisar antara umur
8-12 tahun, selanjutnya sekitar usia 12-13 tahun pada umumnya seorang anak akan
mengalami atau mendapatkan haid pertama atau menarche, saat ini wanita mulai mengalami masa yang disebut fase
reproduksi. Fase reproduksi berlangsung sampai usia mencapai sekitar 45 tahun,
pada masa ini organ reproduksi akan mengalami fungsi yang sebenarnya yaitu
hamil dan melahirkan
1.
Fase Menopouse
Fase terakhir dalam
kehidupan wanita pada masa reproduksi berakhir disebut klimakterium, yaitu terjadi pada usia 45-50 tahun. Masa klimakterium berlangsung secara bertahap
sebagai berikut:
a. Pramenopouse
yaitu pada fase ini seorang
wanita akan mengalami gangguan pola menstruasi dan terjadi perubahan
psikologikal atau kejiwaan, terjadi
perubahan fisik berlangsung selama antara 4-5 tahun dan terjadi pada usia antara 48-55 tahun. pramenopouse merupakan masa sebelum berlangsungnya perimenopouse dimana terjadi sejak
fungsi reproduksinya menurun sampai timbulnya keluhan atau tanda-tanda menopouse
b. Menopouse
yaitu pada fase ini menstruasi
akan berhenti. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik makin menonjol serta
berlangsung sekitar 3-4 tahun pada usia antara 56-60 tahun Keluhan-keluhan yang
timbul pada menopouse adalah:
keringat timbul pada malam hari, mudah marah, sulit tidur, haid tidak teratur,
gangguan fungsi seksual, kekeringan pada vagina, gelisah, rasa khawatir, sulit
konsentrasi, mudah lupa, sering tidak dapat menahan kencing, nyeri otot sendi,
depresi
c. Pasca
menopouse yaitu ovarium sudah
tidak berfungsi sama sekali, kadar estradiol menurun dan kadar hormon gonadotropin meningkat. Terjadi pada
usia diatas 60-65 tahun, wanita akan beradaptasi terhadap perubahan psikologis
dan fisik dan keluhan semakin berkurang.
Perubahan Baik Fisik Maupun Psikis Pada Menopouse
07:18
No comments
Ketika seseorang menghadapi dan memasuki masa menopouse , keadaan fisik dan psikis akan mengalami keadaan
ketidaknyamanan.
a. Beberapa keluhan fisik
yang merupakan tanda dan gejala dari menopouse, yaitu:
1)
Ketidak teraturan siklus haid
Tanda
paling umum dalam siklus haid, kadang kala haid muncul tepat waktu, tetapi
tidak pada siklus berikutnya. Ketidak teraturan ini sering disertai dengan
jumlah darah yang sangat banyak, tidak seperti volume pendarahan haid yang
normal.
2)
Gejolak rasa panas
Arus panas
ini disertai oleh rasa menggelitik disekitar jari-jari, baik pada kaki maupun
tangan serta pada kepala, atau bahkan timbul secara menyeluruh pada saat haid
berkurang sampai haid berhenti.
3)
Kekeringan vagina
Penyebabnya
adalah kekurangan hormon estrogen yang menyebabkan liang vagina menjadi lebih
tipis, lebih kering akibat kurangnya lendir dan kurang elastis. Alat kelamin
mulai mengerut, keputihan dan timbul rasa sakit pada saat kencing.
4)
Perubahan kulit
Hormon
estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi berhenti maka kulit akan terasa lebih tipis, kurang
elastis terutama pada daerah sekitar wajah, leher dan lengan.
5)
Keringat dimalam hari
Berkeringat
pada malam hari, bangun bersimbah peluh, sehingga perlu mengganti pakaian
dimalam hari karena tidak dapat tidur nyenyak.
6)
Sulit tidur
Insomnia atau sulit tidur
lazim terjadi pada waktu menopouse, tetapi hal ini mungkin ada kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat
pada malam hari.
7) Perubahan pada mulut
Pada saat ini kemampuan mengecap pada
wanita berubah menjadi kurang peka, sementara yang lain mengalami gangguan gusi
dan gigi menjadi lebih mudah tanggal.
8)
Kerapuhan tulang
Osteoporosis merupakan penyakit
kerangka yang paling umum dan merupakan persoalan bagi yang telah berumur,
paling banyak menyerang wanita yang telah menopouse. Kehilangan 1% tulang dalam setahun dapat terjadi
akibat proses penuaan, tetapi kadang setelah menopouse kita kehilangan 2% setahunnya.
9)
Badan menjadi gemuk
Banyak
wanita menjadi gemuk selama menopouse, rasa letih yang biasanya dialami pada masa menopouse akan diperburuk dengan prilaku makan yang sembarangan.
10) Penyakit
Ada beberapa penyakit yang sering kali
dialami oleh wanita menopouse yaitu
meningkatnya kemungkinan untuk terjadinya penyakit jantung, pembuluh darah serta
hilangnya mineral dan protein didalam tulang (osteoporosis) (Manuaba, 2003).
b. Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda
dan gejala dari menopouse yaitu:
1) Ingatan menurun
Sebelum menopouse wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah
mangalami menopouse terjadi
kemunduran dalam mengingat.
2) Kecemasan
Kecemasan
yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi
situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan.
3)
Mudah tersinggung
Gejala ini
lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah tersinggung dan
marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mengganggu. Ini mungkin
disebabkan dengan datangnya menopouse wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang sedang berlangsung dalam
dirinya.
4) Stress
Tidak ada yang bisa lepas sama sekali
dari rasa was-was dan cemas, termasuk pada lansia menopouse. Di tingkat psikologis, respon orang tua terhadap sumber
stress tidak bisa diramalkan, sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi.
5) Depresi
Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih karena kehilangan
kemampuan untuk berproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki
anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena
kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi masa tuanya Menopouse
07:15
No comments
Menopouse adalah masa peralihan dari masa produktif menuju perlahan-lahan ke masa
non produktif yang disebabkan berkurangnya hormon estrogen dan progesteron
seiring dengan bertambahnya usia, dan diikuti dengan berbagai gejolak dan
perubahan yang meliputi aspek kehidupan wanita menopouse tersebut
Menopouse alamiah adalah berhentinya
menstuasi secara permanen sebagai akibat hilangnya aktivitas ovarium Menopouse atau klimakterik adalah akhir dari suatu siklus menstruasi yang terjadi
secara alamiah dan akhir dari masa subur dalam kehidupan wanita Sedangkan,
menyebutkan bahwa menopouse adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir dimana berhentinya
haid bisa didahului oleh siklus haid yang lebih panjang dengan perdarahan yang
berkurang.
Menjelang menopouse terjadi perubahan hubungan hormon ovarium dan hipofise yang terbalik, dimana hormon
ovarium menurun dan hipofise meninggi
1.
Usia
Terjadinya Menopouse
Dalam perjalanan hidupnya
seorang wanita yang mencapai umur sekitar
45 tahun akan mengalami penuaan indung telur sehingga tidak sanggup
memenuhi hormon estrogen yang dapat menyebabkan berbagai perubahan pada fisik
dan psikis Menopouse bisa juga terjadi pada umur 50 tahun, meskipun
biasanya berkisar antara umur 48-50 tahun. Menopouse
yang terlalu cepat akan terjadi bila indung telur diangkat dengan
pembedahan
usia menopouse rata-rata adalah 51 tahun. Hal tersebut juga diungkapkan
oleh yang menyatakan bahwa menopouse terjadi antara usia 50 dan 55
tahun dan rata-rata pada usia 51 tahun, tetapi sebagian wanita mencapai menopousenya pada dasa warsa keempat,
sementara sebagian kecil mungkin masih mengalami haid hingga mereka berumur 60
tahun.
Menurut pada usia 45-50 tahun
perempuan mulai memasuki pramenopouse, akibat
dari beberapa faktor tertentu. Masa menopouse
biasa datang lebih cepat yakni pada usia 30-40 tahunan atau klimakterium prekoks, faktor
yang memicu menopouse tiba lebih awal
adalah gaya hidup tidak sehat.
Menurut sebagian wanita mulai
mengalami gejala menopouse pada usia
40 tahun dan puncaknya usia 50 tahun. Kebanyakan mengalami gejala kurang dari 5
tahun dan sekitar 25% lebih dari 5 tahun, jika diambil rata-ratanya, umumnya
wanita akan mengalami menopouse sekitar
usia 45-55 tahun.
Subscribe to:
Posts (Atom)