This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday, 27 May 2013

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MAKANAN BERGIZI TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI 0-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pecapaian keadaan gizi yang baik bagi ibu hamil dan ibu menyusui maka konsumsi makanan yang bergizi, pada dasarnya kebutuhan tubuh akan gizi berasal dari makanan. Pada ibu menyusui kebutuhan zat makanan diperlukan bukan hanya untuk memenuhi gizi ibu sendiri tapi juga untuk bayi yang disusuinya. Pada saat menyusui gizi sangat dibutuhkan sehingga perlu tambahan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi, oleh karena itu ibu dianjurkan untuk minum air putih 8-12 gelas sehari. Sedangkan gizi biasanya didapatkan dari susu, buah-buahan, dan sayuran sehingga ibu dianjurkan untuk memperbanyak mengkumsumsi makanan yang sehat (Almatsier, 2004).
Kecukupan gizi dan pangan merupakan salah faktor terpenting dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia, yang merupakan kunci keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Dalam hal ini gizi ternyata sangat berpengaruh terhadap kecerdasan dan produktivitas kerja manusia (Almatsier, 2004).
Masalah gizi banyak pada kelompok masyarakat di daerah pedesaan yang mengkonsumsi bahan pangan yang kurang, baik jumlah maupun mutunya. Sebagian besar dari masalah tersebut disebabkan oleh faktor ekonomi (Hananto W, 2002)
KMS (Kartu Menuju Sehat) adalah kartu pedoman ibu untuk memantau petumbuhan dan perkembangan bayi secara menyeluruh baik kesehatan maupun pertumbuhannya termasuk memantau pemberian imunisasi. Dengan KMS dapat mengetahui perkembangan yang harus di capai oleh bayi ibu mulai dari gerakan kasar gerakan harus pengamatan, bicara aktif sampai sosialisasi sesuai perkembangan usianya. Mulai dari KMS juga ibu dapat memantau pertumbuhan bayi ibu terutama berat badannya (Depkes RI, 2005)
Memiliki anak sehat dan cerdas adalah dambaan setiap orang tua untuk mewujudkan orang tua harus selalu memperhatikan mengawasi dan merawat anak serta seksama. Khususnya memperhatikan pertumbuhan perkembangannya (Sulistijani,2004)
Ibu menyusui hendaknya tidak mengikuti selera makannya sendiri, tetapi sesuai dengan kebutuhan tubuh dan bayinya. Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktifitas metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya (Huliana, 2003).
Di Indonesia banyak pantangan yang dikenakan kepada ibu hamil maupun ibu menyusui. Harus diperhatikan jangan sampai pantangan tersebut merugikan kondisi gizi ibunya maupun anak yang dikandung atau yang disusuinya. Kepercayaan tentang makan yang menguntungkan kondisi ibunya dan sekresi ASI sebaiknya digalakkan (Sediaoetama, 2002).


Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan pada bayi untuk tumbuh manusia yang sehat secara fisik, tetapi juga lebih cerdas mempunyai emosional yang lebih stabil, perkembangan spiritual yang positif, serta perkembangan sosial yang lebih baik, (Utami 2004).