Wednesday, 14 August 2013
Konsep Pneumonia
12:44
No comments
1.
Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli). Terjadinya pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses
infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia). Gejala penyakit ini
berupa napas cepat dan napas sesak karena paru meradang secara mendadak. Batas
napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih
pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun dan 40 kali permenit atau
lebih pada anak usia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun. Pada anak dibawah usia
2 bulan tidak dikenal diagnosis pneumonia.
2.
Tanda dan gejala
Gejala pneumonia
adalah demam, sesak napas, napas dan nadi cepat, dahak berwarna kehijauan atau
seperti karet serta gambaran hasil rongen memperlihatkan kepadatan pada bagian
paru kepadatan terjadi karena paru dipenuhi sel radang dan cairan yang
sebenarnya merupakan reaksi tubuh untuk mematikan kuman. Tapi akibatnya fungsi
paru terganggu, penderita mengalami kesulitan bernapas karena tak tersisa ruang
untuk oksigen. pneumonia yang ada di masyarakat umumnya, disebabkan oleh
bakteri, virus atau mikoplasma ( bentuk peralihan antara bakteri dan virus ).
Bakteri yang umum adalah streptococcus Pneumoniae, Staphylococcus Aureus,
Klebsiella Sp, Pseudomonas sp,vIrus misalnya virus influenza.
3.
Etiologi
Pneumonia sebenarnya bukan peyakit baru. American
Lung Association misalnya menyebutkan hingga tahun 1936 pneumonia
menjadi penyebab kematian nomor satu di Amerika. Penggunaan antibiotik, membuat
penyakit ini bisa dikontrol beberapa tahun kemudian. Namun tahun 2000,
kombinasi pneumonia dan influenza kembali merajalela dan menjadi
penyebab kematian ketujuh di negara itu. Pneumonia adalah infeksi yang
menyebabkan paru-paru meradang. Kantung-kantung udara dalam paru yang disebut alveoli
dipenuhi nanah dan cairan sehingga kemampuan menyerap oksigen menjadi kurang.
Kekurangan oksigen membuat selsel tubuh tidak bisa bekerja. Maka, selain
penyebaran infeksi ke seluruh tubuh, penderita pneumonia bisa meninggal.
a.
Pneumonia oleh Bakteri
Pneumonia yang dipicu bakteri bisa menyerang siapa saja dari bayi sampai usia
lanjut. Pencandu alkohol, pasien pasca-operasi, orang-orang dengan penyakit
gangguan pernapasan sedang terinfeksi virus atau menurun kekebalan tubuhnya,
adalah yang paling berisiko. Sebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang
paling umum adalah Streptococcus pneumoniae sudah ada di
kerongkongan manusia sehat. Begitu pertahanan tubuh menurun oleh sakit, usia
tua, atau malnutrisi, bakteri segera memperbanyak diri dan menyebabkan
kerusakan. Seluruh jaringan paru dipenuhi cairan dan infeksi dengan cepat
menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Pasien yang terinfeksi pneumonia
akan panas tinggi, berkeringat, napas terengah engah, dan denyut jantungnya
meningkat cepat. Bibir dan kuku mungkin membiru karena tubuh kekurangan
oksigen. Pada kasus yang eksterm, pasien akan mengigil, gigi bergemelutuk,
sakit dada, dan kalau batuk mengeluarkan lendir berwarna hijau. Sebelum
terlambat, penyakit ini masih bisa diobati. Bahkan untuk pencegahan vaksinnya
pun sudah tersedia.
b.
Pneumonia Oleh Virus
Setengah dari kejadian pneumonia
diperkirakan disebabkan oleh virus. Saat ini makin banyak saja virus yang
berhasil diidentifikasi. Meski virus-virus ini kebanyakan menyerang saluran
pernapasan bagian atas terutama pada anak-anak gangguan ini bisa memicu pneumonia. Namun
bila infeksi terjadi bersamaan dengan virus influensa, gangguan bisa berat dan
kadang menyebabkan kematian virus yang menginfeksi paru akan berkembang biak walau tidak terlihat
jaringan paru yang dipenuhi cairan.
Gejala Pneumonia
oleh virus sama saja dengan influensa, yaitu demam, batuk kering sakit kepala,
ngilu diseluruh tubuh dan letih lesu selama 12-136 jam, napas menjadi sesak,
batuk makin hebat dan menghasilkan sejumlah lendir. Demam
tinggi kadang membuat bibir menjadi biru.
c.
Pneumonia Mikoplasma
Pneumonia jenis ini berbeda gejala dan tanda-tanda fisiknya bila dibandingkan
dengan pneumonia pada umumnya. Karena itu pneumonia yang diduga
disebabkan oleh virus yang belum ditemukan ini sering juga disebut pneumonia
yang tidak tipikal (Atypical Penumonia).
Pneumonia mikoplasma mulai diidentifikasi dalam perang dunia II.
Mikoplasma adalah agen terkecil dialam bebas yang menyebabkan penyakit pada
manusia. Mikoplasma tidak bisa diklasifikasikan sebagai virus maupun bakteri,
meski memiliki karakteristik keduanya. Pneumonia yang dihasilkan
biasanya berderajat ringan dan tersebar luas.
Mikoplasma menyerang segala jenis
usia tetapi
paling sering pada anak pria remaja dan usia muda. Angka kematian sangat
rendah, bahkan juga pada yang tidak diobati. Gejala yang paling sering adalah
batuk berat, namun dengan sedikit lendir. Demam dan menggigil hanya muncul di
awal dan pada beberapa pasien bisa mual dan muntah. Rasa lemah baru hilang
dalam waktu lama.
d.
Pneumonia Jenis Lain
Termasuk golongan ini adalah Pneumocystitis Carinii pnumonia (PCP)
yang diduga disebabkan oleh jamur, Pneumocystitis
Carinii pnumonia (PCP) biasanya
menjadi tanda awal serangan penyakit pada pengidap HIV/AIDS. Pneumocystitis Carinii pnumonia (PCP) bisa diobati pada banyak kasus. Bisa saja
penyakit ini muncul lagi beberapa bulan kemudian, namun pengobatan yang baik
akan mencegah atau menundah kekambuhan. Pneumonia lain yang lebih jarang
disebabkan oleh masuknya makanan, cairan, gas, debu maupun jamur. Rickettsia termasuk dalam golongan
antara virus dan bakteri- menyebabkan demam Rocky
Mountain, demam Q, tipus, dan psittacosis.
Penyakit-penyakit ini juga mengganggu fungsi paru namun pneumonia tuberculosis alis TBC (Tubercolosis)
adalah infeksi paru paling berbahaya kecuali dioabati sejak dini.
Hubungan Lingkungan Rumah dengan penyakit pneumonia anak
12:37
No comments
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pneumonia merupakan penyakit di mana paru-paru terkena infeksi. Infeksi
tersebut bisa menyerang salah satu atau kedua paru-paru. Bila infeksi menyerang
kedua paru-paru, maka disebut dengan pneumonia ganda. Paru-paru
merupakan organ penting pada sistem pernapasan. Udara yang mengandung oksigen
disaring oleh paru-paru pada proses pernapasan. Oksigen tersebut diedarkan ke
seluruh tubuh bersama dengan aliran darah yang dialirkan dari tabung pernapasan
oleh alveolus. Kapiler atau pembuluh darah dikelilingi oleh kantung-kantung
udara kecil yang disebut alveolus
Antara 11 sampai 20 juta anak dengan pneumonia
butuh rawat inap dan lebih dari 2 juta meninggal. Perlu pula diingat bahwa
insidensi pneumonia berkurang seiring dengan bertambahnya usia anak. Tiga perempat
kejadian pneumonia pada balita di dunia terjadi di 15 negara dan
Indonesia menduduki urutan keenam dengan insidensi per tahunnya sekitar 6 juta
(UNICEF/WHO, 2010). Pada tahun 2011, Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) menyebutkan 22,6% kematian bayi dan 22,8%
kematian balita di Indonesia disebabkan oleh penyakit respiratori terutama pneumonia
().
Pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia karena angka
kematiannya tinggi, tidak saja dinegara berkembang, tapi juga di negara maju
seperti Amirika Serikat, Kanada dan negara-negara Eropa. Di Amerika Serikat misalnya, terdapat dua juta sampai tiga juta kasus pneumonia
per tahun dengan jumlah kematian rata-rata 45.000 orang. Di Indonesia, pneumonia
merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis.
Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian.
World Pneumonia Day (WPD) dicanangkan oleh hampir 100 organisasi kesehatan dan diadakan
pertama kalinya pada tanggal 2 November 2009 dan untuk tahun ini akan
diperingati pada tanggal 12 November 2010. Tujuan utama WPD sesuai dengan
temanya “Fight pneumonia, save a child” yaitu untuk memerangi dan
menyelamatkan anak dari bahaya pneumonia. Pneumonia merupakan
pembunuh nomor satu balita di seluruh dunia yaitu telah mengakibatkan kematian
pada lebih dari 2 juta bayi, atau 1 dari 5 kematian balita di seluruh dunia
setiap tahunnya. Sebagai salah satu upaya menanggulangi pneumonia,
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) turut memperingati WPD dengan maksud untuk
menghimbau masyarakat dalam melakukan deteksi dini dan pencegahan terhadap pneumonia
dalam rangka upaya percepatan penanggulangan pneumonia.
pneumonia merupakan penyebab utama kematian pada anak usia di bawah 5 tahun
(balita), yaitu sekitar 19% atau sekitar 1,8 juta balita tiap tahunnya
meninggal karena pneumonia. Angka ini melebihi jumlah akumulasi kematian
akibat malaria, AIDS dan campak. Diperkirakan lebih dari 150 juta kasus pneumonia
terjadi setiap tahunnya pada balita di negara berkembang, yaitu sekitar 95%
dari semua kasus baru pneumonia di dunia (UNICEF/WHO, 2006). Kejadian pneumonia
di negara maju jauh lebih kecil (0,026 episode/anak/tahun dibandingkan negara
berkembang 0,28 episode/anak /tahun). Hal ini diperkirakan karena peran
antibiotik, vaksinasi dan asuransi kesehatan anak yang berkembang di negara
maju.
Menurut hasil Riset Kesehatan dasar
(RISKESDAS) tahun 2010, yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Depertemen Kesehatan Republik Indonesia (Balitbangkes Depkes RI),
menyatakan bahwa prevelensi nasional rumah tangga berperilaku hidup bersih dan
sehat adalah 38,7 %, sebanyak 22 propinsi mempunyai prevalensi dibawah nasional salah
satu diantaranya adalah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Subscribe to:
Posts (Atom)