BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pneumonia merupakan penyakit di mana paru-paru terkena infeksi. Infeksi
tersebut bisa menyerang salah satu atau kedua paru-paru. Bila infeksi menyerang
kedua paru-paru, maka disebut dengan pneumonia ganda. Paru-paru
merupakan organ penting pada sistem pernapasan. Udara yang mengandung oksigen
disaring oleh paru-paru pada proses pernapasan. Oksigen tersebut diedarkan ke
seluruh tubuh bersama dengan aliran darah yang dialirkan dari tabung pernapasan
oleh alveolus. Kapiler atau pembuluh darah dikelilingi oleh kantung-kantung
udara kecil yang disebut alveolus
Antara 11 sampai 20 juta anak dengan pneumonia
butuh rawat inap dan lebih dari 2 juta meninggal. Perlu pula diingat bahwa
insidensi pneumonia berkurang seiring dengan bertambahnya usia anak. Tiga perempat
kejadian pneumonia pada balita di dunia terjadi di 15 negara dan
Indonesia menduduki urutan keenam dengan insidensi per tahunnya sekitar 6 juta
(UNICEF/WHO, 2010). Pada tahun 2011, Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) menyebutkan 22,6% kematian bayi dan 22,8%
kematian balita di Indonesia disebabkan oleh penyakit respiratori terutama pneumonia
().
Pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia karena angka
kematiannya tinggi, tidak saja dinegara berkembang, tapi juga di negara maju
seperti Amirika Serikat, Kanada dan negara-negara Eropa. Di Amerika Serikat misalnya, terdapat dua juta sampai tiga juta kasus pneumonia
per tahun dengan jumlah kematian rata-rata 45.000 orang. Di Indonesia, pneumonia
merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis.
Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian.
World Pneumonia Day (WPD) dicanangkan oleh hampir 100 organisasi kesehatan dan diadakan
pertama kalinya pada tanggal 2 November 2009 dan untuk tahun ini akan
diperingati pada tanggal 12 November 2010. Tujuan utama WPD sesuai dengan
temanya “Fight pneumonia, save a child” yaitu untuk memerangi dan
menyelamatkan anak dari bahaya pneumonia. Pneumonia merupakan
pembunuh nomor satu balita di seluruh dunia yaitu telah mengakibatkan kematian
pada lebih dari 2 juta bayi, atau 1 dari 5 kematian balita di seluruh dunia
setiap tahunnya. Sebagai salah satu upaya menanggulangi pneumonia,
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) turut memperingati WPD dengan maksud untuk
menghimbau masyarakat dalam melakukan deteksi dini dan pencegahan terhadap pneumonia
dalam rangka upaya percepatan penanggulangan pneumonia.
pneumonia merupakan penyebab utama kematian pada anak usia di bawah 5 tahun
(balita), yaitu sekitar 19% atau sekitar 1,8 juta balita tiap tahunnya
meninggal karena pneumonia. Angka ini melebihi jumlah akumulasi kematian
akibat malaria, AIDS dan campak. Diperkirakan lebih dari 150 juta kasus pneumonia
terjadi setiap tahunnya pada balita di negara berkembang, yaitu sekitar 95%
dari semua kasus baru pneumonia di dunia (UNICEF/WHO, 2006). Kejadian pneumonia
di negara maju jauh lebih kecil (0,026 episode/anak/tahun dibandingkan negara
berkembang 0,28 episode/anak /tahun). Hal ini diperkirakan karena peran
antibiotik, vaksinasi dan asuransi kesehatan anak yang berkembang di negara
maju.
Menurut hasil Riset Kesehatan dasar
(RISKESDAS) tahun 2010, yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Depertemen Kesehatan Republik Indonesia (Balitbangkes Depkes RI),
menyatakan bahwa prevelensi nasional rumah tangga berperilaku hidup bersih dan
sehat adalah 38,7 %, sebanyak 22 propinsi mempunyai prevalensi dibawah nasional salah
satu diantaranya adalah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
0 komentar:
Post a Comment