Saturday, 9 March 2013
Perceptions and attitudes towards health center services in Bandar Baru JKA Bandar Baru district Pidie Jaya Year 2012
16:17
No comments
Health Insurance Aceh (JKA)
has a clear legal basis, and is particularly relevant to the social conditions of conflict and post-tsunami
Aceh. Although the
application of JKA program
has successfully increased public interest, characterized by the quantity of the number of people who seek treatment significantly (to
address community grievances will
high cost of treatment), but it has not felt completely
run effectively. This is influenced
olehg aspects that
determine the success of the program,
including the availability of service procedure (resources) are not adequate, both
to guide the implementation,
the mechanism of action / management and service coordination JKA. This research
objective was to determine the perceptions
and attitudes towards health center services in
Bandar Baru JKA Bandar
Baru district Pidie Jaya Year 2012. Analytical study is a
cross sectional design of the study population in
1346 patients. Sampling
using the formula Notoatmodjo, 2010 amounted to 97 respondents. Data collected
directly from respondents by
distributing questionnaires. The results were analyzed by SPSS
and presented in frequency
distribution tables and cross-tabulations. The study was conducted
from 12 to 17 November
2012. The results P-Value <0.05 so that the hypothesis stating there
is a relationship between service to the public perception of JKA JKA, P-Value <0.05 so that the hypothesis stating there is a relationship between service JKA JKA
public manner. Recommended
to the patient to take advantage
of services at the health center
JKA Bandar Baru Pidie
Jaya.
Factors associated with the risk of childbirth in pregnant women in Bandar Baru subdistrict health center Bandar Baru Pidie Jaya Year 2012
16:15
No comments
Childbirth can also occur
due to risk too that five is too
young, too old, too
much, too often
and too close to the child labor within
a week. Of the
total maternal deaths due to hemorrhage reported
25% are due to post-partum haemorrhage. This research objective was to determine the factors associated with the risk of childbirth in pregnant women in Bandar Baru subdistrict health center Bandar Baru Pidie Jaya in 2012.
Analytical study is a cross sectional design
of the study population was 40
pregnant women. Sampling using total sampling amounted
to 76 respondents. Data collected directly from respondents by distributing questionnaires. The results
were analyzed by SPSS
and presented in frequency
distribution tables and cross-tabulations. The study was conducted
from 12 to 17 November
2012. The results SPSS calculation result P-value 0.001, so the
P-value <0.005, it can be concluded that the hypothesis
is rejected, which means the existence
of a significant association between
age and risk deliveries. The calculation result SPSS P-value 0.001, so the
P-value <0.005, it can be concluded that the hypothesis
is rejected, which means the existence
of a significant association between
the risk of bleeding with childbirth. SPSS
calculation of P-value 0.020, so the P-value> 0.005, it can be concluded that the hypothesis
is accepted, which means the absence of
a significant association between
preeclampsia / eclampsia
with delivery risk.
SPSS calculation of P-value 0.006, so the
P-value> 0.005,
it can be concluded that the hypothesis is accepted, which means the absence of a significant association
between infection with a labor risk
calculations SPSS P-value 0.722, so the
P-value> 0.005,
it can be concluded that the hypothesis is received which
means no significant
relationship between hemoglobin
(Hb) with delivery
risk. Recommended to pregnant women to utilize
services at the health
center JKA Bandar Baru Pidie Jaya
Relationships Health Insurance Enforcement Aceh (JKA) Increased Performance Against Nurses In Providing Care in Bandar Baru Health Center Pidie Jaya Year 2012
16:12
No comments
To maximize health insurance to people who are insured in the JKA, Aceh
Health Office, will form a monitoring team performance of nurses in each hospital and clinic. This
research objective was to determine the
relationship Enforcement of Health Insurance Aceh (JKA)
Increased Performance Against Nurses In Health Centers Providing Care in
Bandar Baru Pidie Jaya in 2012. Analytical
study is a cross
sectional design of the study population was
76 nurses. Sampling
using total sampling amounted to 76 respondents. Data collected directly from respondents by distributing
questionnaires. The results were
analyzed by SPSS and presented in tables and cross tabulation frequency distributionThe
study was conducted from 12 to 17
November 2012. The
results P-value ≥ 0.005, it can be concluded that the hypothesis is
rejected, which means a significant
relationship between the
provision of medical services
to the performance of nurses. P-value <0.129, it can be concluded that the hypothesis
is accepted, which means the absence of
a meaningful relationship between the
exterior of the building activities
with nurse performance. P-value <0.054, it can be concluded that the hypothesis
is accepted, which means the absence of
a meaningful relationship between
the evaluation of the performance of nurses. Recommended
to the patient to take advantage
of services at the health center
JKA Bandar Baru Pidie
Jaya
Daun Katub
16:10
No comments
Katub adalah sejenis sayuran daun.
Tanaman dengan nama latin Sauropus adrogynus termasuk famili Euphorbiaceae.
Begitu populernya, tiap daerah punya sebutan bagi daun katub — memata (Melayu),
simani (Minangkabau), Katub (Sunda), kebing dan Katuban (Jawa), serta kerakur
(Madura). Tanaman Katub ini tumbuh di berbagai daerah di India, Malaysia, dan
Indonesia. Di Indonesia, ia tumbuh di dataran dengan ketinggian 2.100
meter di atas permukaan laut (MDPL). Bentuknya perdu dan bisa mencapai
tinggi 2-3 meter, dengan cabang-cabang yang cukup lunak.
Manfaat daun Katub untuk memperbanyak air susu ibu (ASI). Bayi dapat
dicukupi nutrisinya melalui ASI sejak lahir dan minimal 6 bulan sampai dengan 2
tahun atau lebih. Tapi, banyak sekali ibu kesulitan memberikan ASI eksklusif
karena kurang lancarnya ASI sehingga tidak tercukupi nutrisi untuk bayinya
berupa Docosahexaenoic Acid (DHA), Eicosapentaenoid Acid (EPA), dan Folic Acid
yang didapatkan melalui asupan makanan ibunya. Daun Katub (Sauropus Androgynus)
sejak dulu terbukti bisa memperlancarkan ASI, diduga karena efek hormonal dari
kandungan kimia sterol yang bersifat estrogenik. Berdasarkan penelitian daun Katub
mengandung efedrin. Selain itu, menurut penelitian, dalam 100 g daun Katub
terkandung: energi 59 kal, protein 6,4 g, lemak 1,0 g, hidrat arang 9,9 g,
serat 1,5 g, abu 1,7 g, kalsium 233 mg, fosfor 98 mg, besi 3,5 mg, karoten
10020 mcg (vitamin A), B, dan C 164 mg, serta air 81 g. Sejak tahun 2000-an, daun
Katub diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka untuk memperlancar ASI dan telah
beredar di Indonesia. (http://www.majalah-farmacia.com/, 2007).
Berhubung Katub merupakan
satu-satunya tanaman lokal yang memiliki kadar klorofil tinggi, maka di
dalamnya terkandung antioksidan dalam jumlah besar yang sangat bermanfaat untuk
mencegah radikal bebas dan mencegah penuaan dini. Ia juga berkhasiat untuk
menanggulangi penyakit kurang darah (anemia), meningkatkan efisiensi absorsi
saluran pencernaan, mengecegah kelelahan, dan menghambat terjadinya penyakit
kronis pembuluh darah.
Beberapa manfaat daun Katub
lainnya di antaranya:
- Menyembuhkan bisul, borok, menghilangkan darah kotor, serta menyembuhkan demam dan influenza, karena mengandung banyak vitamin C (lebih tinggi dari jeruk maupun jambu biji) yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, termasuk untuk meningkatkan ketahanan tubuh, membentuk kolagen, mengangkut lemak, mengatur tingkat kolesterol, menyembuhkan luka, serta meningkatkan fungsi otak agar bekerja maksimal.
- Mencegah penyakit mata, meningkatkan pertumbuhan sel, dan menjaga kesehatan kulit, karena mengandung banyak vitamin A.
- Membangkitkan vitalitas seks serta meningkatkan kualitas dan jumlah sperma, karena kaya senyawa fitokimia.
- Mencegah osteoporosis, karena mengandung banyak kalsium yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kepadatan tulang.
Disarankan untuk merebus dan menumis
daun Katub terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Ini terutama untuk menghilangkan
sifat racun (antiprotozoa) pada daun Katub. Yang perlu diperhatikan,
mengkonsumsi daun Katub dalam jumlah banyak maupun dalam kondisi mentah dapat
mengakibatkan berbagai efek samping yang buruk bagi tubuh. Selain mengganggu
penyerapan kalsium dan fosfor, bahkan dapat mengakibatkan gejala sulit tidur,
tidak enak makan, dan sesak nafas. ( http://khasiatbuah.com/daun-Katub.htm, 2007)
Efek Farmakologis, Daun Katub berkhasiat
memperbanyak air susu, untuk demam, bisul, borok dan darah kotor. Tiga peneliti
menyatakan infus daun Katub dapat meningkatkan produksi air susu pada mencit.
Infus daun Katub dapat meningkatkan jumlah asini tiap lobulus kelenjar susu
mencit. Satu peneliti menyatakan isolat fase eter dan ekstrak petroleum eter
daun Katub tidak menyebabkan peningkatan sekresi air susu yang bermakna. Satu
peneliti menyatakan bahwa dekok akar Katub mempunyai efek antipiretik terhadap
burung merpati. Infus akar Katub mempunyai efek diuretik dengan dosis 72 mg/100 g
bb. Konsumsi sayur Katub oleh ibu menyusui dapat memperlama waktu menyusui bayi
perempuan secara nyata dan untuk bayi pria hanya meningkatkan frekuensi dan
lama menyusui. Proses perebusan daun Katub dapat menghilangkan sifat anti
protozoa. Pemberian infus daun Katub kadar 20 %, 40 %, dan 80 % pada mencit
selama periode organogenesis tidak menyebabkan cacat bawaan (teratogenik) dan
tidak menyebabkan resorbsi. Jus daun Katub mentah digunakan sebagai pelangsing
di Taiwan (Ferdianto, 2007)
Efek samping, Di Taiwan 44 orang
mengkonsumsi jus daun Katub mentah (150 g) selama 2 minggu - 7 bulan, terjadi efek
samping dengan gejala sukar tidur, tidak enak makan dan sesak nafas. Gejala
hilang setelah 40-44 hari menghentikan konsumsi jus daun Katub. Hasil biopsi
dari 12 pasien menunjukkan bronkiolitis obliterasi.(9) Sejumlah 178 pasien
mengkonsumsi jus daun Katub mentah dengan dosis 150 g / hari (60,7 %), digoreng
(16,9 %), campuran (20.8 %), dan digodok (1,7 %), selama 7 bulan - 24 bulan.
Terdapat efek samping setelah penggunaaan selama 7 bulan berupa gejala
obstruksi bronkiolitis sedang sampai parah, sedangkan konsumsi selama 22 bulan
atau lebih menyebabkan gejala bronkiolitis obliterasi yang permanen. Di Amerika,
sejak tahun 1995 daun Katub goreng, salad daun Katub, dan minuman banyak
dikonsumsi oleh masyarakat sebagai obat antiobesitas (pelangsing tubuh). Penelitian
dilakukan terhadap 115 kasus bronkiolitis obliterasi (110 perempuan dan 5
pria), berumur antara 22-66 tahun yang sebelumnya mengkonsumsi daun Katub. Pada
uji fungsi paru terlihat obstruksi sedang sampai parah. Pengobatan dengan
campuran kortikosteroid, bronkodilatasi, eritromisin, dan zat imunosupresi
hampir tidak berkhasiat. Setelah 2 tahun bronkiolitis obliterasi berkembang
menjadi parah dan terjadi kematian pada 6 pasien (6,1 %).(Ferdianto, 2007)
Produksi Asi
16:08
No comments
Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh
isapan mulut bayi pada putting susu ibu. Gerakan tersebut merangsang kelenjar
Pictuitary Anterior untuk memproduksi sejumlah prolaktin, hormon utama yang
mengandalkan Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang
oleh isapan mulut bayi pada putting susu ibu. Gerakan tersebut merangsang
kelenjar Pictuitary Anterior untuk memproduksi sejumlah prolaktin, hormon utama
yang mengandalkan pengeluaran Air Susu. Proses pengeluaran air susu juga
tergantung pada Let Down Replex, dimana hisapan putting dapat merangsang
kelenjar
Pictuitary Posterior untuk menghasilkan hormon oksitolesin, yang
dapat merangsang serabutotot halus di dalam dinding saluran susu agar
membiarkan susu dapat mengalir secara lancar.Kegagalan dalam perkembangan
payudara secara fisiologis untuk menampunga air susu sangat jarang terjadi.
Payudara secara fisiologis merupakan tenunan aktif yang tersusun seperti pohon
tumbuh di dalam putting dengan cabang yang menjadi ranting semakin mengecil.
Susu diproduksi pada akhir ranting dan mengalir kedalam cabang-cabang besar
menuju saluran ke dalam putting. Secara visual payudara dapat di gambarkan
sebagai setangkai buah anggur, mewakili tenunan kelenjar yang mengsekresi
dimana setiap selnya mampu memproduksi susu, bila sel-sel Myoepithelial di
dalam dinding alveoli berkontraksi, anggur tersebut terpencet dan mengeluarkan
susu ke dalam ranting yang mengalir ke cabang-cabang lebih besar, yang secara
perlahan-lahan bertemu di dalam aerola dan membentuk sinus lactiterous. Pusat
dari areda (bagan yang berpigmen) adalah putingnya, yang tidak kaku letaknya
dan dengan mudah dihisap (masuk kedalam) mulut bayi (siregar, 2004)
4. Volume ASI
Hasil penyelidikan Suhardjo yang dikutip oleh Kamalia (2005),
volume ASI dari waktu ke waktu berubah, yaitu:
1 Enam bulan
pertama : 500-700 ml ASI/ 24 jam
2 Enam bulan
kedua : 400-600 ml ASI/ 24 jam
3 Setelah satu
tahun : 300-500ml ASI/ 24 jam
Menurut Kamalia (2005) bahwa dalam kondisi
normal kira kira100 ml ASI pada hari kedua setelah melahirkan, dan jumlahnya
akan meningkat sampai kira-kira 500 ml dalam minggu kedua. Secara normal, produksi
ASI yang efektif dan terus-menerus akan dicapai pada kira-kira 10-14 hari
setelah melahirkan. Selama beberapa bulan berikutnya bayi yang sehat akan mengkonsumsi
sekitar 700-800 ml ASI setiap 24 jam. Volume ASI yang dapat dikonsumsi bayi
dalam satu kali menyusu elama sehari penuh sangat bervariasi. Ukuran payudara
tidak ada hubungannya dengan volume air susu yang dapat diproduksi, meskipun
umumnya payudara yang berukuran sangat kecil, terutama yang ukurannya tidak
berubah selama masa kehamilan, hanya memproduksi sejumlah kecil ASI. Emosi
seperti tekanan (stress) atau kegelisahan merupakan faktor penting yang
mempengaruhi jumlah produksi ASI selama minggu-minggu pertama menyusui.
Subscribe to:
Posts (Atom)