1.
Defenisi
Akut
Leukimia limpositik akut adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah
berupa poliferasi patologis sel hemopeotik muda yang ditandai oleh adanya
kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi
ke jaringan tubuh lainnya.
(Arif Mansjoer, 2000: 495)
2.
Anatomi Fisiologi
Darah
adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnanya
merah. Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa
terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4
sampai 5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap organ0organ tidak sama
tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jatung atau pembuluh darah.
Fungsi
darah terdiri atas:
1)
Sebagai alat pengangkut
2)
Sebagai pertahanan tubuh
terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan membunuh tubuh dengan
perantaraan leukosit, anti bodi / zat-zat anti racun
3)
Menyebarkan panas ke seluruh
tubuh
Bagian-bagian darah:
1. Air : 91%
2. Protein : 8% (albumin, globulin, protombi dan
fibrinogen)
3. Mineral : 0,9% (Natrium Klorida, Natrium Bikarbonat, Garam,
Posphatt, Magnesium dan Asam Amino)
Darah terdiri dari 2 bagian yaitu:
1)
Sel darah ada 3 macam yaitu:
a.
Eritrosit (sel darah merah)
b.
Leukosit (sel darah putih)
c.
Trombosit (sel pembeku darah)
2)
Plasma darah
a.
Eritrosit
Ialah bentuknya seperti cakram /
bikonkap dan tidak mempunyai inti. Ukurannya kira-kira 7,7 unit (0,007 mm)
diameter tidak dapat bergerak. Banyaknya kira-kira 5 juta dalam 1 mm3
(4 ½ - 4 juta). Warnanya kuning kemerah-merahan, karena di dalamnya mengandug
suatu zat yang disebut hemoglobin. Warna ini akan bertambah merah jika di
dalamnya banyak mengandung O2.
Fungsinya mengikat O2 dari paru-paru
untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat CO2 dari jaringan tubuh
dikeluarkan melalui paru-paru.
Jumlah eritrosit normal pada orang
dewasa kira-kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg%
dan Hb laki-laki 13,0%. Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa
berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila
keduanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanya hal ini
disebabkan oleh karena pendarahan yang hebat, hama-hama penyakit yang
menghanyutkan eritrosit dan tempat pembuatan eritrosit sendiri terganggu.
b.
Leukosit
Ialah keadaan bentuk dan sifat-sifat
leukosit berlainan dengan eritrosit dan apabila kita periksa dan kita lihat
bahwa di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah
dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai
bermacam-macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya.
Warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 kira-kira
6.000 sampai 9.000
Fungsinya:
·
Sebagai serdadu tubuh yaitu,
membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam tubuh
jaringan RES (System Retikulo Endotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan
kelenjar limfe.
·
Sebagai pengangkut yaitu,
mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa uterus ke
pembuluh darah.
Hal ini disebabkan sel leukosit yang
biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar di dalam darah untuk
mempertahankan tubuh terhadap serangan bibit penyakit tersebut. Jika jumlah
leukosit dalam darah melebihi 10.000/mm3 disebut leukotosis dan
kurang 5.000 / mm3 leukopenia.
Macam-macam leukosit meliputi:
1.
Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai
granula di dalamnya, yang terdiri dari:
a.
Limfosit
Macam leukosit yang dihasilkan dari
jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan ada yang kecil,
di dalam sitoplasmanya tidak terdapat granula dan intinya besar, banyaknya 20 –
25% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jaringan
tubuh.
b.
Monosit
Terbanyak dibuat di sum-sum tulang
merah, besarnya lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan
banyaknya 38%.
Di bawah mikroskop terlihat bahwa
protoplasmanya lebar, warnanya biru sedikit abu-abu, mempunyai bintik-bintik
sedikit kemerah-merahan. Inti selnya bulat dan panjang warnanya lembayung muda.
2.
Granulosit
Disebut juga leukosit granular terdiri
dari:
a.
Neutrofil atau pulmor nuclear
leukosit, mempunyai inti sel yang berangkai kadang-kadang seperti
terpisahpisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / granula, banyaknya
60 – 70%
b.
Eosinofil, ukuran dan bentuknya
hampir sama dengan netrofil tetapi granula dalam sitoplasmanya lebih besar,
banyaknya kira-kira 2 – 4%
c.
Basofil, sel inti kecil dan
pada eosinifil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam
protoplasmanya terdapat granula-granula besar. Banyaknya ½ %. Dibuat di sum-sum
merah, fungsinya tidak diketahui
d.
Trombosit ialah merupakan
benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-macam, ada yang
bulat, ada yang lonjong, warnanya putih, banyaknya normal pada orang dewasa
200.000 – 300.000 mm3.
Fungsinya memegang peranan penting di
dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka
darah tidak lekas membeku sehingga timbul pendarahan yang terus-menerus.
Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari
200.000 disebut trombositopenia.
Terjadinya pembekuan darah di dalam
plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa
pembekuan darah yaitu Ca2+ dan fibrinogen mulai bekerja apabila
tubuh medapat luka.
Hemoglobin ialah protein yang kaya akan
zat besi. Jumlah hemoglobin dalam darah normal ialah kira-kira 15 gram setiap
ml darah, dan ini jumlahnya biasa disebut 100 persen.
Plasma darah ialah bagian darah yang
encer tanpa sel-sel darah, warnanya bening kekuning-kuningan. Hampir 90% dari
plasma darah terdiri dari air, disamping itu terdapat pula zat-zat lain yang
terlarut di dalamnya.
Zat-zat yang terdapat dalam plasma
darah:
1.
Fibrinogen yang berguna dalam
peristiwa pembekuan darah.
2.
Garam-garam mineral (garam
kalsium, kalium, natrium dan lain-lain) yang berguna dalam metabolisme dan juga
mengadakan osmotil
3.
Protein darah (albumin,
globulin) meninggalkan viskositosis darah dan juga menimbukan tekanan osmotic
untuk memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh
4.
Zat makanan (asam amino,
glukosa, mineral dan vitamin)
5.
Hormon yaitu suatu zat yang
dihasilkan dari kelenjar tubuh
6.
Anti bodi / anti toksin
(Drs. Syaifuddin, B. Ac, 1992: 70)