Saturday, 5 October 2013
Penyakit Diare
09:10
No comments
1.
Pengertian Diare
Diare adalah merupakan suatu penyakit dengan
tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang lembek
sampai cair dan bertambah frekwensi lebih dari biasanya (3 kali atau lebih 1
hari).
2.
Penyebab Diare
Diare disebabkan oleh infeksi atau penyakit-penyakit yang menyebabkan
kelebihan produksi cairan atau mencegah asupan cairan, karena bakteri (E.Coli, Shigella, Salmonella, Vibrio,
Yersinia dan Campylobakter), Virus (Rotavirus,
Norwalk virus, Adenovirus) atau parasit (Amuba, Giardia lambii)
bisa juga disebabkan oleh
-
Alergi protein air susu sapi
-
Intoleransi karbohidrat
-
Malabsobsi korbohidrat, lemak dan protein
-
Keracunan makanan, Zat kimia beracun, toksin mikroorganisme, Clostridium perfringent, stafilokokus.
-
Imunodefisiensi.
Komplikasi
terhadap diare dapat terjadi: Dehidrasi gangguan keseimbangan asam basa,
gangguan keseimbangan elektrolit, ketidak teratruran nutrisi dan anemia.
3.
Klasifikasi Diare
Sebahagian besar diare yang menyebabkan dehidrasi adalah diare yang
sangat encer, klasifikasi Diare adalah sebagai berikut:
-
Kolera Hanya sebahagian kecil diare di sebabkan oleh kolera.
-
Diare Persisten adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari,
sekitar 20% diare berlanjut menjadi diare persisten yang sering kali
menyebabkan kurang gizi dan kematian.
-
Disentri adalah diare yang disertai darah dalam tinja terkadang
diserta dengan lendir. Pada umumnya disentri disebabkan oleh Shigela. Disentri amuba biasanya tidak terjadi pada anak kecil. Seorang anak bisa
saja sekaligus menderita diare cair dan disentri
4.
Penilaian Diare
Anak yang menderita diare dinilai dalam hal :
-
Berapa lama anak menderita diare
-
Adakah darah dalam tinja untuk menentukan apakah anak menderita
disentri.
-
Adakah tanda-tanda dehidrasi
B.
Penanganan Diare
1.
Tanda-tanda Dehidrasi
-
Keadaan Umum, Anak dengan dehidrasi
pada mulanya tampak gelisah atau rewel, jika berlanjut akan menjadi latergis atau tidak sadar.
-
Mata Cekung, Pada anak dengan kurang gizi berat yang kelihatan sangat
kurus (jika menderita marasmus), matanya mungkin selalu kelihatan cekung
meskipun anak tidak menderita dehidrasi. Meskipun mata cekung kurang dapat
diandalkan pada anak yang sangat kurus, tetaplah gunakan gejala tersebut untuk
mengklasifikasi derajat dehidrasi anak.
-
Pemeriksaan Turgor, Cubit
kulit perut antara pusat dan tepi anak sejajar tubuh anak selama 1 detik
kemudian lepaskan, amati kulit kembali dengan segera, lambat dan sangat lambat
(lebih dari 2 detik) kulit kembali seperti semula. Pada anak dengan marasmus (gizi buruk), kulit
mungkin akan kembali dengan lambat meskipun anak tidak menderita dehidrasi,
sebaliknya, anak yang gemuk atau anak
dengan edema, kulit mungkin akan kembali dengan segera meskipun akan menderita
dehidrasi. meskipun cubitan perut kurang dapat diandalkan pada anak-anak ini,
tetap gunakan gejala tersebut untuk mengklasifikasi derajat dehidrasi anak.
2.
Klasifikasi Dehidrasi
Ada 3 klasifikasi dehidrasi untuk anak dengan diare
-
Dehidrasi berat bila terdapat 2 atau lebih tanda-tanda berikut
+ Latergis atau tidak sadar
+
Mata cekung
+ Tidak bisa
minum atau malas minum
+ Cubitan kulit
perut kembalinya sangat lambat.
-
Dehidrasi ringan atau sedang, bila terdapat 2 atau lebih tanda-tanda
berikut:
+ Gelisah, rewel/mudah marah
+ Mata cekung
+ Haus, minum dengan lahap
+ Cubitan kulit kembalinya lambat.
-
Tanpa dehidrasi Tidak cukup tanda –tanda untuk di klasifikasikan
sebagai dehidrasi berat atau ringan/sedang
3.
Tindakan Penanganan
Oralit adalah kombinasi khusus dari garam dan
gula yang jika dicampur dengan air masak dapat menggantikan cairan yang hilang
akibat diare.
a. Penderita Diare tanpa dehidrasi
Dimasyarakat diobati dirumah oleh ibu-ibu dengan mengunakan cairan
rumah tangga yang dianjurkan seperti air tajin, buah, sayur, air kelapa,
larutan gula garam, bubur campuran tepung dan larutan oralit bila ada dan bila
masih mendapatkan ASI sebaiknya diteruskan diserta dengan pemberian makanan
b. Penderita diare dengan dehidrasi ringan
Pada keadaan ini telah terdapat tanda-tanda kekurangan cairan yaitu
penderita telah kehilangan nafsu makan dan aktifitas berkurang, cairan penganti
yang diperlukan untuk keadaan ini adalah oral elektrolit dengan formula lengkap
(oralit) untuk diare dengan dehidrasi ringan dapat ditangani di rumah oleh ibu
dan kader kesehatan
c. penderita diare dengan dehidrasi sedang
Pada keaadaan ini memerlukan perhatian yang lebih khusus, memberikan
larutan oralit untuk penderita hendaknya dilakukan oleh petugas kesehatan disarana kesehatan dan penderita perlu
diawasi untuk beberapa jam lamanya (3-4 jam) jika penderita sudah lebih baik
keadaannya boleh pulang dengan diberikan beberapa bungkus oralit, sedangkan kalau
termasuk kedalam dehidrasi berat diupayakan pemberian cairan secara parenteral
Pemberian salap mata pada bayi baru lahir
08:01
No comments
Di
beberapa Negara perawatan mata bayi baru lahir secara hukum diharuskan untuk
mencegah terjadinya oftalmia neonatorum. Didaerah yang prepalensi gonorea
tinggi setiap bayi baru lahir perlu diberi salam mata sesudah satu jam bayi
lahir. salap mata perlu diberikan karena bayi tertular pada waktu melewati
jalan lahir, yang banyak mengandung kuman Gonorrhea pada ibu. Pemberian obat mata Eritromocin 0,5%
atau tetrasiklin 1 % di anjurkan untuk mencegah penyakit mata karena klamidia (
penyakit menular seksual). ()
1.
Kegunaan
Untuk
mencegah infeksi mata bayi karena kemasukan Gonococcus
waktu anak melewati jalan lahir, maka Crede
menganjurkan penetesan mata bayi dengan Argentii Nitras 2 % segera setelah bayi
lahir. ()
2.
Teknik pemberian Profilaksis mata
a.
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir.
b.
Jelaskan pada keluarganya apa yang anda lakukan. Yakinkan mereka bahwa
obat tersebut akan sangat menguntungan bayinya,
c.
Berikan salap atau tetes mata dalam satu garis lurus, mulai dari sudut
medial mata ( dekat hidung bayi) menuju ke sudut lateral mata (dekat telinga
bayi)
d.
Pastikan ujung mulut tabung
atau tabung pemetes tidak menyentuh mata bayi.
e.
Jangan menghapus salap atau tetesan obat bayi dan minta agar keluarganya tidak menhapus
obat tersebut. ()
3.
Waktu pemberian
Bayi bisa diberi ASI dan “bertemu”
ibu dan keluarganya sebelum mendapatkan tetes mata propolaksi atau salap
mata larutan perak nitrah 1% atau salap
antibiotika. (salap tetrasiklin 1%, atau salap mara elektrominin 0,5 %). Tetas ,tetes
mata atau salap antibiotika tersebut harus diberikan dalam waktu satu jam
pertama setelah kelahiran. Upaya profilaksis untuk ganguan pada mata tidak
efektif jika diberikan lebih dari satu
jam setelah kelahiran.
Subscribe to:
Posts (Atom)