Sunday, 24 March 2013
Penelitian tindakan kelas
11:36
No comments
Rochiati (2008:112) menjelas bahwa
penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan
secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk
meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari kegiatan praktek sosial, pemahaman
suatu kegiatan, dan situasi suatu kegiatan.
1.
Siklus I
a.
Perencanaan (planing), terdiri atas kegiatan :
1)
Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2)
Menyiapkan bahan
ajar.
3)
Membuat soal tes
akhir pembelajaran
b.
Pelaksanaan (acting), terdiri atas atas kegiatan :
1)
Pelaksanaan program
pembelajaran sesuai dengan jadwal.
2)
Proses pembelajaran
dengan menggunakan diskusi kelompok pada materi
permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangan nya.
3)
Siswa menyelesaikan
tugas-tugas dengan cara diskusi kelompok dengan pengawasan guru.
4)
Mengadakan
observasi tentang proses pembelajaran,
5)
Mengadakan tes
tertulis.
6)
Penilaian hasil tes
tertulis.
7)
Pengamatan (observing), yaitu mengamati proses pembelajaran
dan menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya. Atas dasar hasil tersebut digunakan
untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya.
8)
Refleksi (reflecting), yaitu menyimpulkan
pelaksanaan hasil pelaksanaan pada siklus I.
2.
Siklus II
a.
Perencanaaan
(planning), terdiri dari atas kegiatan :
1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan bahan ajar yang telah diperbaiki berdasarkan
siklus I.
3) Menyiapkan soal tes
b.
Pelaksanaan (acting), terdiri atas atas kegiatan :
1)
Pelaksanaan program
pembelajaran sesuai dengan jadwal,
2)
Membagi siswa dalam
kelompok belajar,
3)
Proses pembelajaran
dengan menggunakan metode diskusi pada materi permasalahn
kependudukan dan upaya penanggulangan nya.
4)
Siswa menyelesaikan
tugas yang diberikan guru dengan cara diskusi kelompok.
5)
Mengadakan observasi
tentang proses pembelajaran.
6)
Mengadakan tes
tertulis
7)
Penilaian hasil tes
tertulis
c.
Pengamatan (observing), yaitu mengamati proses
pembelajaran dan menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya.
d.
Refleksi (reflecting), yaitu menyimpulkan
pelaksanaan hasil pelaksanaan pada siklus II.
Model Mind Mapping
11:18
No comments
Mind
mapping merupakan cara untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan
mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk mind mapping seperti peta sebuah
jalan di kota yang mempunyai banyak cabang. Seperti halnya peta jalan kita bisa
membuat pandangan secara menyeluruh tentang pokok masalah dalam suatu area yang
sangat luas. Dengan sebuah peta kita bisa merencanakan sebuah rute yang
tercepat dan tepat dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita
berada.
Mind
mapping bisa disebut sebuah peta rute yang digunakan ingatan, membuat kita bisa
menyusun fakta dan fikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja otak kita yang
alami akan dilibatkan sejak awal sehingga mengingat informasi akan lebih mudah
dan bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat biasa.
Konsep
Mind Mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an. Teknik
ini dikenal juga dengan nama Radiant Thinking. Sebuah mind map memiliki sebuah
ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai 10 ide lain yang keluar dari ide
sentral tersebut. Mind Mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan
ide terpendam yang kita miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut.
Mind Mapping juga berguna untuk mengorganisasikan informasi yang dimiliki.
Bentuk diagramnya yang seperti diagram pohon dan percabangannya memudahkan
untuk mereferensikan satu informasi kepada informasi yang lain.
Mind
mapping merupakan tehnik penyusunan catatan demi membantu siswa menggunakan
seluruh potensi otak agar optimum. Caranya, menggabungkan kerja otak bagian
kiri dan kanan. Dengan metode mind mapping siswa dapat meningkatkan daya ingat
hingga 78%.
Beberapa manfaat
memiliki mind map antara lain :
a. Merencana
b. Berkomunikasi
c. Menjadi Kreatif
d. Menghemat Waktu
e. Menyelesaikan Masalah
f. Memusatkan Perhatian
g. Menyusun dan
Menjelaskan Fikiran-fikiran
h. Mengingat dengan
lebih baik
i. Belajar Lebih Cepat
dan Efisien
j. Melihat gambar
keseluruhan
Ada beberapa kelebihan
saat menggunakan teknik mind mapping ini, yaitu :
a. Cara ini cepat
b.
Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda
c.
Proses mengganbar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
d.
Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.
Dari
uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik mencatat yang
mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan mengembangkan
potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya
keterlibatan kedua belahan otak maka kan memudahkan seserorang untuk mengatur
dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara
verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak
dalam menyerap informasi yang diterima.Peta pikiran yang dibuat oleh siswa
dapat bervariasi setiap hari. Hal ini disebabkan karena berbedanya emosi dan
perasaan yang terdapat dalam diri siswa setiap harinya. Suasana menyenangkan
yang diperoleh siswa ketika berada di ruang kelas pada saat proses belajar akan
mempengaruhi penciptaan peta pikiran. Tugas guru dalam proses belajar adalah
menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam
proses pembuatan mind mapping.
Cara
membuat mind mapping, terlebih dahulu siapkan selembar kertas kosong yang
diatur dalam posisi landscape kemudian tempatan topik yang akan dibahas di
tengah-tengah halaman kertas dengan posisi horizontal. Usahakan menggunakan
gambar, simbol atau kode pada mind mapping yang dibuat. Dengan visualisasi
kerja otak kiri yang bersifat rasional, numerik dan verbal bersinergi dengan kerja
otak kanan yang bersifat imajinatif, emosi, kreativitas dan seni. Dengan
ensinergikan potensi otak kiri dan kanan, siswa dapat dengan lebih mudah
menangkap dan menguasai materi pelajaran.
Selain
itu, siswa dapat menggunakan kata-kata kunci sebagai asosiasi terhadap suatu
ide pada setiap cabang pemikiran berupa sebuah kata tunggal serta bukan
kalimat. Setiap garis-garis cabang saling berhubungan hingga ke pusat gambar
dan diusahakan garis-garis yang dibentuk tidak lurus agar tidak membosankan.
Garis-garis cabang sebaiknya dibuat semakin tipis begitu bergerak menjauh dari
gambar utama untuk menandakan hirarki atau tingkat kepentingan dari
masing-masing garis.
Komperasi Ketuntasan Belajar Dengan Mengunakan Metode Tanya jawab dan Model Mind Mapping Dalam Pelajaran Ekonomi Pada SMP Negeri
11:13
No comments
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam era bebas atau era glogalisasi sebagai era
persaingan mutu atau kualitas, siapa yang berkualitas dialah yang akan maju dan
mampu mempertahankan eksistensinya. Oleh karena itu pembangunan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas merupakan suatu hal yang tidak bisa
ditawar-tawar lagi. Sehubungan dengan hal tersebut yang pertama harus kita
galakkan adalah meningkatkan mutu pendidikan, untuk mewujudkan hal itu maka
kita harus meningkatkan motivasi belajar siswa karena tapa adanya motivasi maka
pendidikan itu akan berjalan tidak optimal tanpa didasari oleh keinginan siswa
untuk belajar yang sesungguh nya.
Dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar Ekonomi, guru tidak hanya memberikan informasi tetapi
harus menerapkan prinsip-prinsip pengajaran Ekonomi yang berorientasi pada obeservasi dan
penelitian. Pengetahuan Ekonomi yang di peroleh dari hasil belajar
pengalaman dan penyelidikan, akan lebih lama dapat di ingat serta berkesempatan
menumpuk ekosistem dan keberanian dalam mengambil inisiatif. Maka oleh karena
itu pengajaran Ekonomi juga berfungsi sebagai alat untuk
mendidik siswa agar mencapai kualitas sesuai dengan tujuan pendidikan.
Prinsip-prinsip modern juga
menuntut agar kegiatan belajar mengajar harus dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan secara lebih luas, untuk dapat mengolah, menggunakan nilai dan
mengkomunikasikan hasil belajar dengan baik. Dengan demikian kemudahan akan
timbul di pihak pengajar dan siswa-siswa pun memperoleh hasil belajar yang
maksimal. Dengan menyadari akan tujuan dan pentingnya pengajaran Ekonomi, maka keberhasilan siswa dapat tergantung kepada pendidik untuk membawa
siswa ke tingkat kematangan. Oleh sebab itu, tidak hanya guru yang baik, tetapi
juga pada penggunaan metode yang tepat. Dalam hal ini guru harus dapat mengenal
dan menguasai berbagai jenis metode dalam mengajar Ekonomi. Salah satu metode mengajar adalah
metode tanya jawab merupakan metode yang menekankan penjelasan atau
menerangkan materi pelajaran dari guru kepada siswa menggunakan perantara atau
media lainnya. Keaktifan metode tanya jawab tidak murni terletak pada guru.
Dalam hal ini siswa melakukan belajar sambil mendengarkan (learning by
listening). Metode
Tanya jawab yang menggunakan media visual merupakan metode yang di samping
memberikan penjelasan kepada siswa secara lisan tentang materi pelajaran
dilengkapi dengan media atau perantara yang dapat dilihat, untuk mendorong
motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah pemahaman konsep-konsep yang
abstrak tentang nilai, serta untuk mempertinggi daya serap atau retensi belajar
siswa.
Salah satu metode interaksi edukatif yang dewasa ini
menjadi strategi mengajar dengan KTSP, adalah metode tanya jawab, ciri utama
metode ini adalah siswa lebih banyak di tuntut untuk menemukan sendiri
langkah-langkah ilmiah. Hal ini sesuai pula seperti apa yang di kemukakan oleh
Sukarno (1977:17) bahwa :
Metode pembelajaran bertujuan untuk dapat memberikan kesempatan
kepada anak-anak untuk menemukan sendiri, melakukan sendiri atau untuk mendengar
hal-hal yang akan memberikan hasil yang lebih sempurna kalau di tinjau dari
pendidikan Science modern, mempermudah guru dalam memberikan ilmu pengetahuan
kepada peserta didik.
Dalam pengajaran IPS, metode Tanya jawab
memang perlu untuk di terapkan. Hal ini bertujuan agar guru dapat mengetahui
apakah materi yang sudah diajarkan sudah dapat di serap oleh para siswa.
Menurut Pradana (2000:20) disebutkan bahwa :
Penggunaan metode Tanya jawab adalah wajib apabila
ditujukan untuk :
1. Meninjau pelajaran yang lalu, agar siswa
memusatkan lagi, perhatian tentang jumlah kemajuan yang telah dicapai sehingga
dapat melanjutkaan pelajaran berikutnya.
2.
Mengulangi pembicaraan untuk
mendapatkan kerja sama siswa atau dengan perkataan lain untuk mengikutsertakan
semua siswa.
3.
Menangkap perhatian siswa.
4.
Memimpin pengamatan dan
pemikiran siswa
Demi suksesnya metode tanya jawab ini guru harus dapat
merumuskan tujuan dengan sejelas-jelasnya dalam bentuk khusus dan berpusat pada
tingkah laku siswa. Menetapkan kemungkinan jawaban pertanyaan itu mengandung
banyak masalah ataukah hanya terbatas pada jawaban “ya” atau “tidak”. Di
samping itu guru harus dapat menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar
tidak menyimpang dari pokok persoalan.
Dalam metode tanya jawab
Organisasi kelas sederhana dengan persiapan satu-satunya bagi pengajar adalah
buku catatanya. Pada seluruh jam pelajaran ia berbicara sambil berdiri atau
kadang-kadang duduk. Cara ini paling sederhana dalam pengaturan kelas, jika
dibandingkan dengan metode demonstrasi di mana pengajar harus membagi kelas ke
dalam beberapa kelompok, ia harus merubah posisi kelas dan sebagainya.
Disamping metode tanya jawab, metode mind mapping juga merupakan metode yang bisa digunakan guru untuk
meningkatkan kemampuan siswa untuk mencapat nilai ketuntasan belajar.
Setiap manusia lahir
dengan segala potensi yang dimiliki, termasuk potensi pikiran. Namun, pada
praktik pembelajaran, penggunaannya masih jauh dari optimal. Hal ini tercermin
dari berbagai kesulitan yang muncul pada pembelajaran, seperti kesulitan dalam
memusatkan perhatian atau mengingat, yang berujung pada rendahnya hasil
pembelajaran. Dalam praktik pembelajaran di sekolah, kondisi ini masih
diperburuk oleh praktik pembelajaran yang keliru, seperti pemberian tambahan
pembelajaran baik di dalam maupun di luar sekolah. Padahal proses tersebut,
hanya dapat bermakna repetisi dari proses pembelajaran sebelumnya dan tidak
memberi nilai tambah bagi pemahaman siswa. Pembelajaran tidak hanya
terbatas pada membaca buku atau mendengar pengajaran yang tidak memberi
pemahaman.
Menurut Yovan (2008), pembelajaran
melibatkan pemikiran yang bekerja yang bekerja secara asosiatif, sehingga dalam
setiap pembelajaran terjadi penghubungan antar satu informasi dengan informasi
yang lain. Pembelajaran sangat erat kaitannya dengan penggunaan otak sebagai
pusat aktivitas mental mulai dari pengambilan, pemrosesan, hingga penyimpulan
informasi. Dengan demikian, pembelajaran merupakan proses sinergisme antara
otak, pikiran dan pemikiran untuk menghasilkan daya guna yang optimal.
Untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran, maka proses pembelajaran harus
menggunakan pendekatan keseluruhan otak.
Menurut Potter (2002), ketika manusia berkomunikasi dengan kata-kata, otak
pada saat yang sama harus mencari, memilah, merumuskan, merapikan, mengatur,
menghubungkan, dan menjadikan campuran antara gagasan-gagasan dengan kata-kata
yang sudah mempunyai arti itu dapat dipahami. Pada saat yang sama, kata-kata
ini dirangkai dengan gambar, symbol, citra (kesan), bunyi, dan perasaan.
Sekumpulan kata yang bercampur aduk tak berangkai di dalam otak, keluar secara
satu demi satu, dihubungkan oleh logika, di atur oleh tata bahasa, dan
menghasilkan arti yang dapat dipahami.
Salah satu upaya yang dapat
digunakan dalam membuat citra visual dan perangkat grafis lainnya sehingga
dapat memberikan kesan mendalam adalah peta pikiran. Peta Pikiran merupakan
teknik pencatat yang dikembangkan oleh Tony Buzan dan didasarkan pada riset
tentang cara kerja otak. Peta Pikiran menggunakan pengingat visual dan sensorik
alam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan. Peta ini dapat membangkitkan
ide-ide orisinil dan memicu ingatan yang mudah. Oleh karena itu, proses
pembelajaran seharusnya dapat menggunakan teknik pencatatan peta pikiran
sebagai salah satu cara belajar yang dapat dilatihkan kepada siswa. Penggunaan
Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam pembelajaran diarapkan dapat meningkatkan
hasil belajar dan kreativitas siswa.
Dari kedua metode tersebut maka peneliti ingin meneliti sejauh mana kedua
metode tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa, untuk itu penulis akan
meneliti dikelas VII dan mengambil dua (2) lokal dan memberilan pelajaran
dengan mengunakan metode tanya jawan di satu lokal dan metode mind mapping di
lokal lainnya.
Konsep Motivasi
08:18
No comments
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan
ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam
definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Intensitas berhubungan
dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas yang tinggi tidak
menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan
dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir,
ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan
usahanya.
Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan
milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat
hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan
kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik
dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan
persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan
aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri
sendiri) Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan
fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah
sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan
tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran
bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan
tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal
Menurut Maslow, motivasi dapat digolongkan dan tiap-tiap golongan
itu mempunyai hubungan jenjang. Maksudnya suatu motif timbul kalau motivasi
yang mempunyai jenjang yang lebih rendah tidak terpenuhi.
Motivasi menurut pandangan dari
para ahli, antara lain sebagai berikut.
Woodword dan Marquis menbedakan
motivasi berdasarkan kebutuhan manusia
menjadi 3 macam, yaitu.
a.
Motivasi kebutuhan
organis, seperti minum, maka, bernafas, seksual, bekerja dan istirahat.
b.
Motivasi darurat, yang
mencakup dorangan menyelamatkan diri, berusaha dan dorongan untuk membalas.
c.
Motivasi objektif, yang
meliputi kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi dan sebagainya.
Pembagian motivasi berdasarkan
bentuk motivasi tersebut mencakup.
a.
Motivasi pembawaan,
yang dibawa sejak lahir, tampa dipelajari.
b.
Motivasi yang
dipelajari
Pembagian motivasi berdasarkan
penyebab
a.
Motivasi ekstentrik,
yaitu motivasi yang berfungsi karena adanya
rangsangan dari luar.
b.
Motivasi Instentrik, yaitu
motivasi yang berfungsi tanpa
rangsangan dari luar tetapi sudah
dengan sendirinya terdorong untuk
berbuat sesuatu.
Herzberg memandang bahwa kebuasan
kerja berasal dari keberadaan motivator instrintik dan bahwa ketidak puasan
kerja berasal dari factor-faktor ekstrintik (kontek pekerjaan) meliputi a.
Pendapatan, b. masa kerja, c. usia, hubungan antar rekan kerja, d. status
kepagaian.
Subscribe to:
Posts (Atom)