Sunday, 24 March 2013

Konsep Motivasi



Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Intensitas berhubungan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas yang tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri) Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal
Menurut Maslow, motivasi dapat digolongkan dan tiap-tiap golongan itu mempunyai hubungan jenjang. Maksudnya suatu motif timbul kalau motivasi yang mempunyai jenjang yang lebih rendah tidak terpenuhi.
Motivasi menurut pandangan dari para ahli, antara lain sebagai berikut.
Woodword dan Marquis menbedakan motivasi berdasarkan kebutuhan manusia menjadi 3 macam, yaitu.
a.       Motivasi kebutuhan organis, seperti minum, maka, bernafas, seksual, bekerja dan istirahat.
b.      Motivasi darurat, yang mencakup dorangan menyelamatkan diri, berusaha dan dorongan untuk membalas.
c.       Motivasi objektif, yang meliputi kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi dan sebagainya.
Pembagian motivasi berdasarkan bentuk motivasi tersebut mencakup.
a.       Motivasi pembawaan, yang dibawa sejak lahir, tampa dipelajari.
b.      Motivasi yang dipelajari
Pembagian motivasi berdasarkan penyebab
a.       Motivasi ekstentrik, yaitu motivasi yang berfungsi karena adanya rangsangan dari luar.
b.      Motivasi Instentrik, yaitu motivasi yang berfungsi tanpa rangsangan dari luar tetapi sudah dengan sendirinya  terdorong untuk berbuat sesuatu.
Herzberg memandang bahwa kebuasan kerja berasal dari keberadaan motivator instrintik dan bahwa ketidak puasan kerja berasal dari factor-faktor ekstrintik (kontek pekerjaan) meliputi a. Pendapatan, b. masa kerja, c. usia, hubungan antar rekan kerja, d. status kepagaian.

0 komentar:

Post a Comment