Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan
ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam
definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Intensitas berhubungan
dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas yang tinggi tidak
menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan
dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir,
ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan
usahanya.
Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan
milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat
hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan
kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik
dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan
persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan
aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri
sendiri) Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan
fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah
sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan
tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran
bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan
tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal
Menurut Maslow, motivasi dapat digolongkan dan tiap-tiap golongan
itu mempunyai hubungan jenjang. Maksudnya suatu motif timbul kalau motivasi
yang mempunyai jenjang yang lebih rendah tidak terpenuhi.
Motivasi menurut pandangan dari
para ahli, antara lain sebagai berikut.
Woodword dan Marquis menbedakan
motivasi berdasarkan kebutuhan manusia
menjadi 3 macam, yaitu.
a.
Motivasi kebutuhan
organis, seperti minum, maka, bernafas, seksual, bekerja dan istirahat.
b.
Motivasi darurat, yang
mencakup dorangan menyelamatkan diri, berusaha dan dorongan untuk membalas.
c.
Motivasi objektif, yang
meliputi kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi dan sebagainya.
Pembagian motivasi berdasarkan
bentuk motivasi tersebut mencakup.
a.
Motivasi pembawaan,
yang dibawa sejak lahir, tampa dipelajari.
b.
Motivasi yang
dipelajari
Pembagian motivasi berdasarkan
penyebab
a.
Motivasi ekstentrik,
yaitu motivasi yang berfungsi karena adanya
rangsangan dari luar.
b.
Motivasi Instentrik, yaitu
motivasi yang berfungsi tanpa
rangsangan dari luar tetapi sudah
dengan sendirinya terdorong untuk
berbuat sesuatu.
Herzberg memandang bahwa kebuasan
kerja berasal dari keberadaan motivator instrintik dan bahwa ketidak puasan
kerja berasal dari factor-faktor ekstrintik (kontek pekerjaan) meliputi a.
Pendapatan, b. masa kerja, c. usia, hubungan antar rekan kerja, d. status
kepagaian.
0 komentar:
Post a Comment