This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, 15 March 2014

Konsep Dasar Fluor Albus (keputihan)



1. Pengertian Fluor Albus
Fluor Albus adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genetika yang tidak berupa darah, mungkin Fluor Albus merupakan gejala yang paling sering dijumpai pada penderita genikologik , adanya gejala ini diketahui karena mengotori celananya.
Secara fisiologi keluarnya getah yang berlebihan dari vulva (biasanya lendir) dapat dijumpai pada: ()
a.       Waktu Ovulasi
b.      Waktu menjelang dan sesudah Haid
c.       Rangsangan Sexual
d.      Dalam kehamilan
2. Gejala Fluor Albus
a.  Rasa Nyeri
Rasa nyeri perut, pinggul, pinggang, atau alat kelamin luar dapat merupakan gejala dari beberapa kelainan ginekologik, dalam  menilai gejala ini dapat dialami kesulitan karena factor subjektiftitas memegang peranan penting. Walaupun biasanya hebatnya rasa nyerisesuai dengan beratnya penderitaan, sukar rasanya menilai derajat nyeri itu.
§  Dismenoria yang dapat dirasakan di perut bawah atau pinggang, dapat bersifat seperti mulas-mulas, seperti ngilu atau seperti ditusuk-tusuk. Mengenai  hebatnya rasa nyeri yang diderita. Rasa nyeri itu bisa timbul menjelang haid, selama satu dua hari atau lenih lama. Endometriosis hamper selalu disertai dismenorea.
§  Dispareunia, rasa nyeri waktu bersenggama, dapat disebabkan oleh kelainan organic atau oleh factor psikologik. Karena itu, perlu dicari sebab-sebab organic, seperti introitus vagina atau vagina terlampau sempit, peradangan atau perlukaan dan letaknya lebih dalam.
§  Nyeri perut, sering menyertai kelainan ginikologik, yang dapat disebabkan oleh kelainan letak uterus, neoplasma dan terutama peradangan, baik yang mendadk maupunyang menahun.
§  Nyeri pinggang,  bagian bawah diderira oleh wanita yang pernah mengalami parametritis sebelumnya dengan akibat fibrosis di ligamentum kardinale dan ligamentum sakrouterium.
b.      Miksi
Keluhan dari saluran kencing sering menyertai kalainan ginikologik. Karena itu perlu ditanyakan rasa nyeri ketika waktu kencing.
-      Disuria, Penderita uterhritis dan sistitis merasa nyeri waktu kencing atau sesudah kencing.
-      Retensio Urine dijumpai pada retrofkelsio uteri grafidi inkarsetara pada kehamilan 16 minggu dan pada mioma uteri dan kistoma ovarii besar yang mengisi rongga perut.
-      Siskoter, kadang kadang penderita harus menekan keras waktu kencing.
-      Inkontinensia Urine, sipenderita baru mengompol jikalau kandung kemihnya penuh.
c.       Defekasi
adalah kesulitan buang air besar dan ada rasa nyeri, ataukah beraknya encer disertai lendir, nanah ataupun darah.

3. Klasifikasi Fluor Albus
Fluor Albus dapat di golongan kedalam 2 katagori yakni
a.       Fluor Albus Fisiologik
Terdiri dari cairan yang kadang-kadang beberapa mucus yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang.
b.      Fluor Albus Patologik
Terdapat banyak leukosit. disebabkan paling penting dari fluor albus patologik  adalah infeksi, Disini cairan banyak mengandung leukosit dan warnanya agak kekuning kuningan sampai hijau, sering kali lebih kental dan berbau. Radang vula, Vagina, serviks dan kavum uteri dapat menyebabkan fluor  albus  patologik, pada adneksitis gejala tersebut dapat juga timbul. selanjutnya fluor albus juga dapat ditemukan pada neoplasma jinak atau ganas, apabila tumor itu dengan permukaannya atau sebahagian atau seluruhnya memasuki lumen saluran alat-alat genital.   

Hubungan Pengetahuan Dan Personal Hygiene Remaja Putri Dengan Kejadian Flour Albous (Keputihan)



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Berlakang.
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesahatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia
Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan kesehatan
Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita. Keputihan adalah keluarnya sekret atau cairan dari vagina. Sekret tersebut dapat bervariasi dalam konsistensi, warna dan bau. Keputihan dapat diartikan sebagai semacam lendir yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti sagu kental dan agak kekuning-kuningan, jika slim atau lendir ini tidak terlalu banyak, tidak menjadi persoalan. Umumnya wanita yang menderita keputihan mengeluarkan lendir tersebut terlalu banyak dan menimbulkan bau yang tidak enak. Ini disebabkan karena terjadinya peradangan dan infeksi pada liang vagina. Jika keputihan sudah berlarut-larut dan menjadi berat, maka kemungkinan wanita yang bersangkutan akan menjadi mandul.
Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina. Dalam keadaan biasa, cairan ini tidak sampai keluar, namum belum tentu bersifat patologis. Pengertian lain setiap cairan yang keluar dari vagina selain darah, dapat berupa sekret, transsudasi, atau eksudat dari organ atau lesi dari saluran genital. Cairan normal vagina yang berlebih, jadi hanya bersifat sekresi dan transsudasi yang berlebih tidak termasuk eksudat. Sumber cairan ini dapat berasal dari sektresi vulva, cairan vagina, sekresi serviks, sekresi uterus, atau sekresi tuba falopii, yang dipengaruhi fungsi ovarium.
Keputihan yang dialami remaja saat ini akibat faktor keinginan remaja putri untuk melakukan hubungan intim, 56% remaja putri berusia 13-16 tahun sudah pernah berhubungan intim. Keputihan yang dialami remaja dalam 3bulan berturut-turut dan tidak diobati dengan benar akan menyebabkan terjadinya kanker servik
Faktor-faktor yang memicu berkembangnya keputiahan antara lain karena pengetahuan yang rendah, apalagi remaja yang secara biologis servik-nya belum matang. Karena berada dalam masa peralihan, maka pada remaja sering ditemukan masalah-masalah yang berkaitan erat dengan tumbuh kembang tubuhnya. Terutama dalam hal ini adalah organ reproduksi yang memberi dampak besar terhadap kehidupan remaja di masa datang. Terlebih pada remja putri yang memang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan bentuk dan fungsi tubuh yang sangat istimewah dan juga sangat rentan terhadap gangguan dari luar, dalam hal ini Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) dengan gejala yang umum adalah keputihan. Manuaba dalam bukunya memaparkan bahwa keputihan merupakan manifestasi klinik dari berbagi macam infeksi. Reaksi kejiwaan ini bermanifestasi sebagai ras kecemasan yang berlebihan, minder bahkan membatasi kegiatan sosialnya. Ditambah lagi remaja putri pada umumnya malu untuk menceritakan masalah yang berkaitan organ kelamin apalagi untuk memeriksakannya.
Untuk itulah sangat penting bagi remaja putri untuk mendapat pengetahuan yang memadai kesehatan reproduksi khususnya keputihan agar mereka tahu bagai mana seharusnya mereka bersikap ketika menghadapi keputihan yang nantinya akan berpengaruh terhadap keputihan yang dialaminya, apakah berperilaku sehat atau tidak sehat.
Jumlah wanita di Dunia yang permah mengalami keputihan 75%, sedangkan wanita Eropa yang mengalami keputihan sebesar 25%. Di Indonesia sebanyak 75% wanita pernah mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya dan 45% diantaranya bisa mengalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Balita Tentang Tantrum (Prilaku Marah Pada Balita)



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Anak adalah amanah dan karunia Tuhan yang maha esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis, dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang diharapkan dapat menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara dimasa depan. Anak perlu mendapat seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik secara fisik, mental maupun sosial dan mempunyai aklak yang mulia.
Usia anak prasekolah merupakan masa yang amat khusus bagi kehidupan seorang anak karena selama masa ini, seorang anak mulai membangun rasa percaya terhadap dunia lain disekitarnya selain lingkungan keluarganya. Pada usia 2-3 tahun anak cenderung memiliki keinginan sendiri sehingga menjadi hal yang berat bagi anak ketika mereka harus melakukan apa yang disuruh orang lain (orang tua / guru ), suka ataupun tidak. Bahkan ada sebagian anak yang cenderung memiliki sikap temperamen, suka marah-marah, mempunyai sikap agresif, mudah menangis, suka menjerit-jerit serta menghentak-hentakkan kaki dan tangan pada lantai atau tanah
Menurut C.P.Chaplin perilaku temper tantrum adalah suatu ledakan emosi yang kuat sekali, disertai rasa marah, serangan agresif, menangis, menjerit-jerit, serta menghentak-hentakkan kedua kaki dan tangan pada lantai atau tanah. Perilaku temper tantrum sering dikatakan sebagai reaksi yang berlebihan dari seorang anak ketika keinginanya tidak dipenuhi.
Definisi tantrum menurut kamus adalah luapan kemarahan atau kekesalan, dan ini bisa terjadi pada setiap orang. Namun, saat orang-orang membicarakan mengenai tantrum, mereka biasanya membicarakan mengenai satu hal spesifik, yaitu luapan kemarahan yang dilakukan anak kecil
Temperamen merupakan suatu gaya perilaku individual dan cara merespons yang khas. Respon ini tidak saja berkaitan dengan cara bereaksi terhadap dunia luar, tetapi juga cara individu meregulasi fungsu mental, emosional, dan perilaknya. Jika kita memerhatikan beberapa bayi, tampak ada bayi yang sangat aktif, tenang, mudah menangis, atau merespon dengan hangat pada orang lain. Kondisi ini memang merupakan perangai temperamennya
Pada dasarnya perilaku temper tantrum memiliki aspek positif yaitu sebagai suatu cara mempertahankan diri ketika seorang anak berada dalam keadaan frustasi, diganggu, atau ketika sesuatu dari milik mereka diambil. Temper tantrum akan menjadi masalah yang serius bila ia menjadi cara pemecahan masalah favorit bagi anak untuk memperoleh keinginannya. Jadi setiap saat ia menginginkan sesuatu maka anak akan menunjukkan temper tantrum
Kebanyakan balita sudah menampakan karakteristik perilaku tertentu sejak dini, yang menunjukan bahwa ada suatu komponen biologis dalam kepribadian anak. Sejumlah peneliti mengemukaan bahwa perangai sebagai suatu karakteristik tetap seseorang bayi akan dibentuk dan diperbaharuhi oleh pengalaman yang diterima anak dikemudian hari. Mereka menemukan suatu indeks keturunan didalam rentang 0,50-0,60 yang menunjukan adanya pengaruh keturuann yang sedang terhadap temperamen, tetapi kelerasi-korelasi ini biasanya menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi. Temuan ini mendukung keyakinan bahwa perangai/temperamen makin dapat ditempa oleh pengalaman, dengan kata lain ada kemungkinan makan anak menjadi besar, indikator temperamen perilaku lebih sulit dikenali. Konsistensi perangai ini juga bergantung pada “kesesuaian” antara sifat anak dengan sifat orang tuanya