This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday, 19 October 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS .. .. KABUPATEN ..



INTISARI
Latar belakang: Keluarga Berencana telah menjadi salah satu sejarah keberhasilan pada abad ke 20 saat ini hampir 60 % pasangan usia subur di seluruh dunia menggunakan kontrasepsi. Hingga saat ini populasi dunia sudah mencapai angka 6 milyar dan lebih dari 120 juta wanita negara berkembang tidak memiliki cara mencegah kehamilan. Pada awal tahun 2000, para pakar kependudukan memproyeksikan penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 234,1 juta Angka ini merupakan proyeksi modern yang mengasumsikan keberhasilan program Keluarga Berencana (KB).
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Di Wilayah Kerja Puskesmas ... Kabupaten ...
Metodologi Penelitian : Penelitian ini bersifat analitik dengan desain crossectional, dilakukan di puskesmas Kembang Tanjung yang dilakukan pada tanggal 23-30 Juni 2013. Pengambilan sampel menggunakan tehknik total sampling pada sebanyak 43 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner
Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian menunjukkan akseptor yang memakai MKJP rendah yaitu sebanyak 14 responden (32,6 %). Dari hasil penelitian tentang pengetahuan menujukkan bahwa dari 43 responden ternyata responden yang berpengetahuan rendah yaitu 23 orang (53,5 %). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 43 responden memiliki pendidikan masih rendah yaitu sebanyak 18 orang (41,9 %). Dari hasil penelitian tentang umur menunjukkan bahwa dari 43 responden   responden berada dalam kategori dewasa awal yaitu 31 orang (72, 1 %)
Kesimpulan dan Saran: Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat  pengaruh antara pengetahuan, pendidikan, umur terhadap Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Di Wilayah Kerja Puskesmas .. Kabupaten ... Dalam penelitian ini penulis menyarankan kepada responden agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dengan mencari informasi baik melalui petugas kesehatan maupun ke Rumah sakit atau puskesmas terdekat.

Kata kunci           : Pengetahuan + Pendidikan + Umur + Metode Kontrasepsi
  Jangka Panjang
Daftar bacaan      : 19 buku + 5 situs internet (2004-2011)
Jumlah Halaman : xii + 47 halaman + Daftar Pustaka + 9 Tabel + 9 Lampiran
 

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Gizi Seimbang Pada Balita Di Desa .. Kecamatan .. Kabupaten .. Tahun 2014



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.   LATAR BELAKANG
Sumber Daya Manusia yang baik dan berkualitas sangat diperlukan dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan karena kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama yang diperlukan dalam melaksanakan pembangunan nasional. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut maka harus dilakukan upaya-upaya yang saling berkesinambungan. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, faktor kesehatan dan gizi memegang peranan penting, karena orang tidak akan dapat mengembangkan kapasitasnya secara maksimal apabila yang bersangkutan tidak memiliki status kesehatan dan gizi yang optimal.
Fenomena gizi saat ini lebih merupakan ancaman yang serius karena terjadi di berbagai strata ekonomi, pendidikan, baik di desa maupun di kota. Prevalensi kurus dan sangat kurus berdasar BB/TB pada anak balita tidak turun bermakna pada 3 tahun terakhir yakni 13,3% anak balita masih ditemukan kurus dan sangat kurus. Pada tahun 2009 ditemukan 56.941 kasus anak balita gizi buruk. Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) dapat diatasi dengan konsumsi garam beryodium tetapi masalah konsumsi di rumah tangga adalah hanya 62,3%. Cakupan pemberian kapsul vitamin A secara nasional pada anak balita sebesar 69,8%. Anemia gizi kurang zat besi masih dijumpai pada 26,3% balita.
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk kehidupan anak tersebut kelak. Seorang anak yang sehat dan normal akan tumbuh sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya. Tetapi pertumbuhan ini juga akan dipengaruhi oleh asupan zat gizi yang dikonsumsi dalam bentuk makanan. Kekurangan atau kelebihan akan dimanifestasikan dalam bentuk pertubuhan yang menyimpang dari pola standar
Gizi atau nutrisi merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan serta  hubungannya dengan kesehatan. Konsumsi gizi sangat mempengaruhi status gizi kesehatan seseorang yang merupakan modal utama bagi kesehatan individu. Asupan gizi yang salah atau tidak sesuai akan menimbulkan masalah kesehatan. Lima jenis zat gizi yang harus dipenuhi meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, ada kelmpok ahli gizi yang menambahkan air dan oksigen sebagai zat gizi.
Banyak aspek dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak lahir hingga proses menua, akhir-akhir ini diakui bahwa faktor lingkungan tidak kalah pentingnya dalam menentukan karakteristik manusia. Faktor gizi adalah salah satu faktor lingkungan terpenting yang mempunyai dampak terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan dari tahap pembuahan,  bayi, remaja, dewasa, hingga tua. Perhatian terhadap faktor gizi ini dapat menyebabkan perubahan besar dalam peningkatan mutu kehidupan secara menyeluruh. Untuk ini kita perlu memahami ilmu gizi dan cara penerapannya ke dalam makanan sehari-hari dalam seluruh tahap daur kehidupan.
Dalam keluarga biasanya seorang ibu akan berperan dalam mengatur makanan keluarga termasuk persiapan makanan, pengolahan makanan sampai penyajian untuk seluruh anggota keluarga. Penatalaksanaan gizi seimbang adalah memakan aneka ragam makanan, memakan makanan yang memenuhi kecukupan energi, memakan makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi, membatasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energy, menggunakan garam beryodium, memakan makanan yang kaya akan zat besi, memberikan Air Susu Ibu saja kepada bayi sampai umur empat bulan, membiasakan makan pagi setiap hari, meminum air bersih dan sehat dalam jumlah yang cukup, berolah raga dengan teratur untuk menjaga kebugaran badan, menghindari minum minuman beralkohol, memakan makanan yang aman bagi kesehatan, membaca label pada makanan yang dikemas.
Oleh karena itu untuk mendapatkan anak yang tumbuh dengan baik juga tidak lepas dari tingkat pengetahuan ibu terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Setelah bayi lahir sampai usia lima tahun merupakan masa dimana seorang anak akan tumbuh dan berkembang secara pesat. Pengetahuan ibu dalam mengatur konsumsi makanan dengan pola menu seimbang sangat diperlukan pada masa tumbuh kembang balita, karena kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan orang tua, khususnya ibu merupakan salah satu penyebab terjadinya kekurangan gizi pada balita.