Wednesday, 30 January 2013
Kebersihan pada saat menstruasi
14:27
No comments
Perawatan khusus saat menstruasi bagi
wanita adalah mengurangi rasa ketidak nyamanan, kebersihan, mencegah infeksi,
prosedur pelaksanaan adalah sebagai berikut:
1. Mencuci tangannya
2. Mengisi botol plastik yang
dimiliki dengan air hangat
3. Buang pembalut yang telah penuh
dengan gerakan ke bawah mengarah ke rectum dan letakkan pembalut tersebut ke
dalam kantung plastik.
4. Berkemih dan BAB ke toilet
5. Semprotkan ke seluruh perineum
dengan air
6. Keringkan perineum dengan
menggunakan tissue dari depan ke belakang.
7. Pasang pembalut dari depan ke
belakang.
8. Cuci kembali tangan
Perawatan vulva
1.
Anjurkan kebersihan seluruh badan
2.
Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air, bersihkan
daerah vulva terlebih dahulu, dari depan kebelakang, baru membersihkan daerah
anus, vulva di bersihkan setiap selesai buang air kecil atau setiap buang air
besar.
3.
Ganti pembelut setiap kali setidaknya dua kali sehari
4.
Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelamin.
Personal
hygiene atau kebersihan diri adalah suatu usaha kesehatan perseorangan untuk
dapat memelihara kesehatan diri sendiri, memperbaiki dan mempertinggi nilai-nilai kesehatan serta mencegah
timbulnya penyakit Personal hygiene meliputi kebersihan badan, tangan,
kulit/kuku, gigi dan rambut..
Sebagaimana
halnya bagian tubuh yang lain kulit membutuhkan oksigen, zat-zat makanan dan air, perlu mendapat kesempatan
membersihkan sel-selnya dari kotoran agar supaya bisa meningkatkan kesehatan.
Untuk menjaga kebersihan kulit ada beberapa cara yang dapat dilakukan :
a. Mandi minimal 2x sehari
1)
Mandi
memakai sabun dan bersihkan seluruh tubuh.
2)
Bersihkan
daerah vulva terlebih dahulu baru dari depan kebelakang, baru kemudian
membersihkan daerah disekitar anus. Membersihkan vulva setiap kali buang air
kecil atau air besar dengan mengunakan sabun.
3)
Menganti
pembalut setidaknya 2 kali sehari.
4)
Cucilah
dengan tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menbersihkan daerah kelamin.
5)
Jika
ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, jangan menyentuh daerah luka.
b. Menjaga kebersihan pakaian
1)
Pakaian
harus longgar dan bersih.
2)
Pakaiah
kutang (BH) yang menyokong payudara.
3)
Pakaian
dalam yang selalu bersih.
c. Menjaga kebersihan lingkungan
d. Makan makanan bergizi terutama sayur dan
buah
e. Menggunakan barang keperluan sehari-hari
milik sendiri
Pubertas
14:25
No comments
Penggunaan
istilah untuk menyebutkan masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa ada
yang memberi istilah puberty (Inggris),
puberteit (Belanda), Pubertas (Latin), yang berarti
kedewasaan yang dilandasi oleh sifat dan tanda kelaki-lakian. Istilan puberscene yang berasal dari kata pubis
yang dimaksud Pubishair atau rambut
disekitar kemaluan. Dengan tumbuhnya rambut itu suatu petanda masa kanak-kanak
berakhir dan menuju kematangan / kedewasaan seksual.
Masa remaja adalah masa peralihan dimana terjadi
perubahan-perubahan secara fisik dan psikologis pada masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Perubahan psikologis meliputi intelektualnya kehidupan emosinya,
kehidupan sosialnya sedangkan fisiknya mencakup juga seksualnya. Remaja adalah
suatu tahap dalam perkembangan jiwa manusia yang merupakan masa transisi dari
tahap anak-anak ke tahap dewasa. Seseorang remaja bukan lagi anak-anak, tetapi
belum dapat dikatakan sudah dewasa. Secara jasmaniah boleh jadi sudah dewasa
tetapi kehidupan emosi serta secara berfikirnya belum mantap dan mapan
sebagaimana layaknya orang dewasa. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa
masa remaja adalah masa yang sedang mengalami perubahan-perubahan yang amat
cepat dan mencolok ke dalam dirinya baik menyangkut segi biologis, kejiwaan
maupun yang bersifat sosial ekonomis. Tidak mengherankan perubahan-perubahan
yang cepat yang mencolok itu akan menyebabkan gejolak-gejolak biologis dan
kejiwaan dalam diri remaja yang kemudian dengan sendirinya akan direfleksikan
atau diwujudkan dalam perilaku sosialnya sehari-hari yang sering kali sulit
dimengerti secara umum remaja dapat dibagi dalam 2 bagian yaitu remaja muda dan
remaja dewasa. Mahasiwa usia 18-24 tahun termasuk kedalam katagori remaja
dewasa walaupun jika dilihat secara fisik telah dewasa tetapi masih memiliki
tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap peran orang tua..
Konsep Remaja
14:23
No comments
1. Pengertian Remaja
Remaja (Adolescention) berasal dari kata lain,
yaitu Adolescere yang berarti masa
muda. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa
Menurut
World Health Organization (WHO)
remaja adalah seseorang yang berusia 10-19 tahun. Menurut United Nation (UN) anak muda/remaja adalah seorang berusia 15-24
tahun. Ini kemudian distatuskan dalam batasan kaum muda ( Young Peopele) yang mencakup usia 10-24 tahun. Masa remaja adalah
masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa yang ditandai dengan
perubahan-perubahan fisiologis dan kehidupan social. Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagai
masa topan badai dan stres (Storm and Stress). Karena mereka
telah memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib sendiri, kalau terarah
dengan baik maka ia akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggung
jawab, tetapi kalau tidak terbimbing maka bisa menjadi seorang yang tidak
memiliki masa depan dengan baik
2. Macam-macam Remaja
a.
Masa
remaja awal/dini (Early Adolescence) : umur 11-13 tahun
b. Masa remaja pertengahan (Middle Adolescence) : umur 14-16 tahun
c.
Masa remaja Lanjut (Late Adolescence) : umur 17-20 tahun
Tiga hal yang menjadikan masa remaja
penting :
a.
Masa Remaja (usia 10 – 19
tahun), merupakan masa yang khusus dan sering disebut masa pubertas merupakan
periode peralihan dari masa anak ke masa
dewasa. Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh
berbagai perubahan fisik, emosi dan spikhis.
b.
Pada masa remaja terjadi perubahan
fisik (organobiologik) secara cepat, yang tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental-emosional). Perubahan yang
cukup besar ini dapat membingungkan remaja yang mengalaminya, karena itu perlu
pengertian, bimbingan dan dukungan lingkungan disekitarnya.agar mereka dapat
tumbuh dan berkembang menjadi manusia
dewasa yang sehat baik jasmani, mental maupun psikososial.
c.
Dalam lingkungan social
tertentu, sering terjati perbedaan
perlakuan terhadap remaja laki-laki dan perempuan. Bagi laki-laki masa
remaja merupakan saat diperolehnya kebebasan, sementara untuk remaja perempuan
merupakan saat dimulainya segala bentuk pembatasan (pingitan). Walaupun dewasa ini praktek seperti itu telah jarang
dilakukan, namun perbedaan perlakuan terhadap remja laki-laki dan perempuan ini
dapat menempatkan remaja perempuan dalam posisi yang dirugikan. kesetaraan
perlakuan terhadap remaja laki-laki dan perempuan diperlukan dalam mengatasi
masalah Kesehatan Reproduksi remaja, agar masalahnya dapat tertangani secara
tuntas.
3.
Perkembangan fisik remaja putri
Pada saat mencapai usia remaja putri,
beberapa hormone / zat-zat dalam tubuh terutama hormone estrogen dan
progesterone menjadi aktif, dan tubuh mengalami perubahan, secara garis besar
yaitu : Kulit dan rambut mulai berminyak. Keringat yang bertambah banyak.
Tumbuhnya jerawat. Lengan dan kaki bertambah panjang. Pertumbuhan pada tulang pipi sehingga remaja putri tidak
terlihat seperti anak – anak lagi. Buah dada/ payudara membesar. Bokong semakin
membesar. Pinggul semakin lebar. Vagina mulai memproduksi cairan. Tumbuhnya
bulu pada daerah kemaluan dan pubis. Ovarium semakin membesar. Terjadinya haid
(menstruasi).
Mentruasi adalah bagian dari siklus
haid. pada fase pertama siklus ini, dinding rahim ( endometrium ) mengalami
perkembangan sel yang pesat yang memungkinkan terjadinya kehamilan. kemudian,
dengan siklus tertentu sebuah sel telur ( ovum ) dilepaskan dari ovarium
(indung telur ), jika ketika dalam
perjalanan nya, melalui tuba fallopi tidak dibuahi oleh sperma, maka jaringan
ini karena tidak berguna lagi, akan dilepas dan terjadilah pendarahan,
pelepasan ini disebut menstruasi. Yang terjadi setiap 28 hari.proses ini terus
terjadi sampai terjadinya kehamilan atau saat berakirnya proses ovulasi pada
masa menopause
Organ luar terdiri atas area yang
dikenal sebagai vulva dengan struktur pembangun sepasang labia (Bibir) bagian
luar dan dalam yang menutupi klitoris, lubang saluran kencing dan liang
peranakan ( Vagina ).
Fungsi vagina adalah untuk senggama
(koitus ) dan melahirkan.
Leher
rahim semacam pintu masuk yang bisa terbuka menuju rahim, sehingga janin bisa
keluar selama proses kelahiran.
Rahim terbuat dari otot yang kuat dan
tampak seperti lobang yang lebar. disaat rahim kosong, bentuknya seperti buah
alpokat yang muda dan segar. Rahim juga adalah sebuah tampat yang elastis,
dimana janin bisa tumbuh.
Tuba falopi adalah saluran yang
digunakan ovum selama perjalanannya dari ovarium menuju rahim. urutan kedua
tuba fallopi pada kedua sisi rahim adalah sebesar buah anggur. Ovum dihasilkan
oleh ovarium. ketika seorang anak perempuan lahir, terdapat sekitar 1 – 2 juta
sel ovum pada ovariumnya, yang akan berkurang menjadi 300 – 400 ribu sel ketika
memasuki usia remaja.
Konsep Menstruasi
13:55
No comments
Setiap remaja akan mengalami pubertas. Pubertas merupakan masa awal
pematangan seksual, yakni suatu periode dimana seorang anak mengalami perubahan
fisik, hormonal, dan seksual serta mampu mengadakan proses reproduksi.
Pubertas pada remaja putri umumnya terjadi pada usia 9-16 tahun.
Tampaknya usia pubertas dipengaruhi oleh faktor kesehatan dan gizi, juga faktor
sosial-ekonomi dan keturunan. Remaja putri yang gemuk cenderung mengalami
siklus menstruasi pertama lebih awal. Sedangkan remaja putri yang kurus dan
kekurangan gizi cenderung mengalami siklus menstruasi pertama lebih lambat.
Siklus menstruasi pertama juga terjadi lebih awal pada remaja putri yang
tinggal di kota.
1. Siklus
Menstruasi.
Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim (endometrium) yang
disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali
pada saat kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut pada
akhirnya akan membentuk siklus menstruasi.
Menstruasi pertama (menarche)
pada remaja putri sering terjadi pada usia 11 tahun. Namun tidak tertutup
kemungkinan terjadi pada rentang usia 8-16 tahun. Menstruasi merupakan pertanda
masa reproduktif pada kehidupan seorang perempuan, yang dimulai dari menarke
sampai terjadinya menopause.
Awal siklus menstruasi dihitung sejak terjadinya perdarahan pada hari ke-1 dan berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Umumnya, siklus menstruasi yang terjadi berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum menopause.
Bagi remaja putri, mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur pada masa-masa awal adalah hal yang normal. Mungkin saja remaja putri mengalami jarak antar 2 siklus berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan terjadi 2 siklus. Namun jangan khawatir, setelah beberapa lama siklus menstruasi akan menjadi lebih teratur.
Awal siklus menstruasi dihitung sejak terjadinya perdarahan pada hari ke-1 dan berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Umumnya, siklus menstruasi yang terjadi berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum menopause.
Bagi remaja putri, mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur pada masa-masa awal adalah hal yang normal. Mungkin saja remaja putri mengalami jarak antar 2 siklus berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan terjadi 2 siklus. Namun jangan khawatir, setelah beberapa lama siklus menstruasi akan menjadi lebih teratur.
Pengetahuan akan siklus menstruasi yang dialami sangatlah penting
bagi remaja putri. Dengan mengetahui pola siklus menstruasi akan membantu dalam
memperkirakan siklus menstruasi yang akan datang.
Siklus dan lamanya menstruasi dapat diketahui dengan membuat catatan
pada kalender. Tandai setiap hari ke-1 siklus menstruasi yang terjadi setiap
bulannya dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya.
Dengan cara ini, Anda dapat mengetahui pola siklus menstruasi pada diri Anda. Setiap
bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan
menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar
hari ke-14 terjadi pelepasan telur dari ovarium (disebut ovulasi). Sel telur
ini masuk ke dalam salah satu tuba falopii. Di dalam tuba falopii dapat terjadi
pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk ke dalam
rahim dan mulai tumbuh menjadi janin sehingga terjadilah kehamilan. Pada
sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan
dilepaskan dan terjadilah perdarahan atau disebut sebagai siklus menstruasi.
Siklus dapat berlangsung selama 3-5 hari, terkadang sampai 7 hari. Proses
pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus
berikutnya.
Siklus menstruasi dibagi menjadi 3 fase, yakni fase folikuler, fase
ovulatoir, dan fase luteal.
a)
Fase Folikuler
Fase folikuler dimulai dari hari ke-1
sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur
(ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan
folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit
meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang
masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh,
yang lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian
endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen
dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan
lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan
menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah
dilepaskan.
Perdarahan
menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang
hilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali
jika perdarahannya sangat hebat.
b)
Fase Ovulatoir.
Fase
ovulatoir dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel
telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi
peningkatan kadar LH.
Folikel
yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan
sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada
perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang
berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
c)
Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan
berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang
pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah
besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama
fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu
ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah
14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali
jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan
HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus
luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya
sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.
Subscribe to:
Posts (Atom)