Tuesday, 27 August 2013
Hambatan Pelaksanaan Pembelajaran
16:33
No comments
Pelaksanaan pembelajaran erat kaitannya dengan
penciptaan lingkungan yang memungkinkan siswa belajar secara aktif,
pengembangan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa, penyesuaian
dengan rencana kegiatan dan pengelolaan kelas. Proses belajar mengajar harus berorientasi kepada
lingkungan tanpa mengabaikan prinsip-prinsip kepribadian, dan hasil pendidikan
harus bermanfaat dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Kegiatan belajar mengajar
dikatakan berhasil dari proses apabila peserta didik terlibat secara aktif baik
fisik maupun mental dalam proses belajar mengajar.
Adapun beberapa kemampuan yang
harus dimiliki seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu :
a. Kemampuan Membuka Pelajaran
Membuka pelajaran adalah usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan
prakondisi bagi murid agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan
dipelajari sehingga usaha tersebut memberikan efek positif terhadap kegiatan
belajar.Kegiatan ini dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental
dan memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang akan dipelajarinya. Pra pembelajaran ini juga dapat dilakukan
oleh guru dengan memperhatikan kehadiran, kerapian, ketertiban dan perlengkapan
pelajaran siswa.
b. Kemampuan Menguasai Pelajaran
Guru harus mampu menguasai bahan atau materi yang akan
diajarkan kepada siswa agar tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai.
Rincian materi harus
memperjelas dan relevan dengan tema atau pokok bahasan yang akan diajarkan dan
harus mempunyai nilai aplikasi yang tinggi.
c. Kemampuan Memberi Penjelasan
Kemampuan menjelaskan dalam
pengajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara
sistematika untuk menunjukkan hubungan yang satu dengan yang lain. Tujuan
memberikan penjelasan yaitu membimbing murid untuk mendapat dan memahami hukum,
dalil, fakta, dan prinsip secara objektif dan bernalar.
d. Kemampuan Menggunakan Metode Pengajaran
Dalam menggunakan metode
pengajaran, guru sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas juga
jumlah siswa yang ada di dalam kelas. Metode yang direncanakan harus melibatkan
aktivitas siswa dalam proses berupa observasi keterampilan kegiatan keahlian
siswa proses belajar mengajar secara terkombinasi. Beberapa metode yang dapat
diterapkan dalam proses pembelajaran adalah ceramah, tanya jawab, diskusi,
demonstrasi, eksperimen, simulasi, kerja kelompok, karya wisata dan sosio
drama.
e. Kemampuan Memanfaatkan Media Pengajaran
Dalam proses belajar mengajar
media sangat dibutuhkan karena bila dalam kegiatan pengajaran, ketidakjelasan
bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai
perantara. Jadi dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu yang dapat
disajikan sebagai penyalur pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Dari
uraian di atas, dapat dipahami bahwa penggunaan media sebagai alat bantu tidak
bisa sembarangan menurut kehendak hati guru tetapi harus memperhatikan dan
menyesuaikan antara media yang digunakan dengan tujuan pembelajaran. Menurut
menurut Anhar (2005 : 11) dalam menggunakan media pengajaran guru hendaknya
memperhatikan syarat umum yaitu "Media pengajaran yang digunakan harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Media pengajaran yang
digunakan dapat merespon siswa belajar.Media pengajaran harus sesuai dengan
kondisi individu siswa".
f. Kemampuan Bertanya dan
Menanggapi Respon Siswa
Dalam proses belajar mengajar,
bertanya merupakan keterampilan yang sangat penting dimiliki. Sebab pertanyaan
yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan
dampak yang positif terhadap siswa. Pertanyaan yang diberikan hendaknya
disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa yang penyampaiannya sedapat
mungkin dengan bahasa yang mudah dipahami. Usahakan agar tidak menimbulkan rasa
takut atau segan kepada siswa yang dapat mempengaruhi jawaban dari pertanyaan
yang diberikan. Sebaiknya pertanyaan yang diberikan berkesan agar siswa tidak
merasa tertekan dan berani untuk menjawab pertanyaannya.
g. Kemampuan Melibatkan Siswa dalam Proses
Pembelajaran
Mengajar adalah upaya dalam
memberi perangsang (stimulus), bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa
agar terjadi proses belajar. Peran aktif dari siswa sangat diperlukan dalam
kegiatan belajar mengajar sehingga tercapai tujuan instruksional. Guru
diharapkan mampu untuk menyiapkan kondisi psikologis siswa dalam pembelajaran
agar dapat tenang dalam menerima pelajaran yang diberikan.
h. Kemampuan Menggunakan Waktu yang Efisien
Salah satu hambatan yang
sering dialami dalam mengajar adalah soal waktu. Seringkali seseorang mengajar
tidak dapat mengendalikan waktu. Akibatnya bisa terjadi bahan pelajaran sudah
selesai, namun waktu masih panjang. Atau sebaliknya, waktu sudah habis, bahan
belum tuntas. Hal ini membawa pengaruh terhadap proses belajar mengajar yang
dilaksanakan. Sebab itu, diperlukan tenaga pengajar yang mampu untuk membuat
pengaturan waktu yang akurat dan efektif. Pengaturan waktu dikatakan baik
apabila ada kesesuaian antara waktu yang digunakan sebagai materi pelajaran.
Materi yang cukup sulit tentu membutuhkan waktu yang lebih lama daripada materi
yang cukup mudah, begitu pun dengan materi pelajaran yang membutuhkan
praktek di laboratorium dan yang tidak membutuhkan praktek.
i. Kemampuan Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh
guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup
pelajaran itu dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang
telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat
keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Usaha guru dalam mengakhiri kegiatan pelajaran
dapat dilakukan guru dengan meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan
merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan. Selain itu, mengakhiri
pelajaran ini dapat berupa saran-saran misalnya meminta siswa untuk mempelajari
kembali di rumah tentang bahan yang baru saja dipelajari.
Perencanaan pembelajaran
16:25
No comments
Perencanaan pembelajaran
merupakan proses yang sebaiknya dikembangkan oleh guru meliputi :
a. Merumuskan Tujuan
Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran
pada umumnya dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yakni domain kognitif,
afektif dan psikomotor. Domain kognitif mencakup tujuan yang berhubungan dengan
ingatan, pengetahuan dan kemampuan intelektual. Domain afektif mencakup
tujuan-tujuan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan sikap, nilai,
perasaan dan minat. Domain psikomotor mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan
dengan manipulasi dan kemampuan gerak (motor). Merumuskan tujuan pembelajaran
bukan sekedar membuat suatu tujuan. Tetapi harus dirumuskan berdasarkan aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Selain itu, tujuan pembelajaran dijabarkan
dari kompetensi dasar pada kurikulum.
b. Pengorganisasian Materi
Pengorganisasian materi
pengajaran bertujuan untuk menetapkan pokok-pokok materi yang akan diajarkan
dengan membuat ringkasan. Setiap pokok materi harus selalu disesuaikan dengan
tujuan instruksional. Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat
pendidikan atau perkembangan siswa pada umumnya, terorganisasi secara
sistematik dan berkesinambungan, serta mencakup hal-hal yang bersifat faktual
ataupun konseptual.Untuk mendapat kemudahan dalam mengajarkan materi, sebaiknya
guru mengidentifikasi jenis-jenis mater yang harus dipelajari siswa. Hal ini
disebabkan karena setiap jenis materi apakah termasuk fakta, konsep, prinsip
dan prosedur, memerlukan strategi, metode dan media pembelajaran yang
berbeda-beda.
c. Pemilihan Metode
Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan memanfaatkan metode secara akurat guru akan mampu mencapai
tujuan instruksional. bahwa "Metode mengajar adalah cara yang berisi
prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan
penyajian materi kepada siswa". Dalam pemilihan metode mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu anak
didik, tujuan, situasi, fasilitas dan guru. Karena itu, guru harus kreatif
dalam pemilihan metode yang tepat dalam setiap kegiatan belajar mengajar.
d. Pemilihan Media/ Sumber
Belajar
Media/sumber belajar merupakan
sarana untuk membantu proses belajar siswa. Pendidikan yang berkualitas
menuntut dukungan pemilihan sumber belajar serta alat bantu yang memadai berupa
buku yang memungkinkan siswa memperoleh bahan yang luas untuk mempermudah dalam
penerimaan pelajaran. Sarana dan sumber belajar yang memadai akan menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif untuk menunjang efektivitas dan kreativitas
belajar siswa.
e. Menentukan Bentuk Prosedur
Penilaian Hasil Belajar
Upaya untuk menentukan bentuk
prosedur penilaian hasil belajar adalah dengan pengukuran kemajuan belajar
siswa. Mengukur dan menilai sampai seberapa dalam penguasaan siswa terhadap
pelajaran. Dalam hal ini melakukan evaluasi kepada siswa yang meliputi beberapa
tes diantaranya tes lisan, tes tulis dan tes perbuatan.Dari hasil evaluasi
inilah dapat dilakukan pengukuran terhadap tujuan pembelajaran yang telah
dibuat, apakah tujuan tersebut telah dicapai atau tidak.
f.
Menentukan Langkah-Langkah Pembelajaran
Peningkatan kualitas
pendidikan erat kaitannya dengan penentuan langkah-langkah pembelajaran sesuai
kurikulum serta proses belajar yang akan dilaksanakan. Hal tersebut meliputi
pengelolaan Lembaga Penyelenggaraan Pendidikan, mengembangkan program
pendidikan dan pengajaran dalam bentuk penetapan kurikulum serta proses
kegiatan belajar, proses pembelajaran yang memperhatikan unsur keterampilan,
pengadaan dan pengembangan tenaga pengajar, pendidikan dan pengarahan kepada
peserta didik di bidang keterampilan, pengadaan dan penataan sarana serta
fasilitas pendidikan, proses sistem penilaian program dari unsur keterampilan
siswa.
g.
Menetapkan Alokasi Waktu dalam Penyampaian Pokok Bahasan Kepada Siswa
Sebelum seorang guru mengajar, maka sebaiknya guru
membuat jadwal untuk menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada jam
pelajaran di kelas. Kesesuaian
waktu yang ditetapkan dengan baik akan turut menentukan tercapainya tujuan
pembelajaran. Dalam hal menetapkan alokasi waktu harus memperhatikan kesukaran
materi, luas, ruang lingkup atau cakupan materi serta tingkat pentingnya materi
yang dipelajari.
h.
Penyajian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Secara Tertulis
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) merupakan persiapan guru mengajar untuk tiap
pertemuan-pertemuan. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini berfungsi sebagai
acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar lebih efektif
dan efisien. Sebelum melaksanakan pengajaran, guru harus membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP berfungsi sebagai skenario proses
pembelajaran agar lebih mempermudah, dan menciptakan kegiatan pembelajaran yang
lebih terarah pada tujuan pembelajaran.
Peningkatan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan tugas secara kelompok pada pokok bahasan sistem pernapasan pada manusia di kelas VIII SMP Negeri
15:38
No comments
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pencapaian nilai
standar kelulusan menjadi lebih berat bagi siswa sejak pemerintah menaikan
standar kelulusan sebesar 6,50 di tahun 2012 diperlukan kerja keras dari
seluruh elemen untuk memperhatikan dan berbuat semaksimal mungkin agar dapat
bersaing dengan negara-negara lain yang sudah semakin maju. Namun, hal ini
terasa sangat berat karena negara kita melihat nilai standar kelulusan tersebut
sebagai beban bukan sebagai motivasi untuk terus bergerak maju, dan di sini
faktor utama yang paling dominan untuk melakukan perubahan itu di awali dengan
adanya guru-guru yang mampu untuk dapat mewujudkan nilai standar kelulusan tersebut.
Berdasarkan
uraian diatas banyak kita lihat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
khusunya biologi, guru sebaiknya tidak hanya memberikan informasi tetapi harus
menerapkan prinsip-prinsip pengajaran biologi yang berorientasi pada obeservasi
dan penelitian. Pengetahuan Biologi yang di peroleh dari hasil belajar
pengalaman dan penyelidikan, akan lebih lama dapat di ingat serta berkesempatan
menumpuk keberanian dalam mengambil inisiatif. Maka oleh karena itu pengajaran
biologi juga berfungsi sebagai alat untuk mendidik siswa agar mencapai kualitas
sesuai dengan tujuan pendidikan.
Prinsip-prinsip
modern juga menuntut agar kegiatan belajar mengajar harus dapat mengembangkan
ilmu pengetahuan secara lebih luas, untuk dapat mengolah, menggunakan nilai dan
mengkomunikasikan hasil belajar dengan baik. Dengan demikian kemudahan akan
timbul di pihak pengajar dan siswa-siswapun memperoleh hasil belajar yang
maksimal. Dengan menyadari akan tujuan dan pentingnya pengajaran biologi, maka
keberhasilan siswa dapat tergantung kepada pendidik untuk membawa siswa ke
tingkat kematangan. Oleh sebab itu, tidak hanya guru yang baik, tetapi juga
pada penggunaan metode yang tepat. Dalam hal ini guru harus dapat mengenal dan
menguasai berbagai jenis metode dalam mengajar biologi.
Salah satu
metode interaksi edukatif yang dewasa ini menjadi strategi mengajar dengan kurikulum
KTSP adalah metode diskusi. Metode diskusi kelompok yaitu pembelajaran yang
melibatkan unsur-unsur siswa itu sendiri, sehingga siswa dapat berinteraksi
dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sulit. Metode diskusi mempunyai keuntungan
antara lain: 1)Mempertinggi peran serta secara perseorangan, 2)Mempertinggi
peran serta kelas secara keseluruhan dan 3) memupuk sikap saling menghargai
pendapat orang lain.
Diskusi kelompok dapat dilakukan
antara guru dengan seluruh siswa, guru dengan sekelompok siswa, siswa dengan
siswa dalam kelompok dan siswa dengan siswa dalam kelas. Dengan demikian yang
dapat menjadi pemimpin tidak hanya guru, tetapi lebih baik jika guru membimbing
siswa agar mmpu memimpin diskusi, kalau demikian guru dapat dikatakan berhasil.
Dalam metode diskusi kelompok
inilah terjadi proses interaksi antara dua individu atau lebih dalam pemecahan
masalah. Dalam diskusi kelompok ini proses interaksi antara dua individu atau
lebih, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah yang
dapat terjadi, yang semuanya aktif sebagai pendengar saja, mengajar dengan
metode seperti ini dapat membuka cakrawala berpikir bagi siswa secara aktif dan kreatif.
Berdasarkan
uraian di atas dapatlah dikatakan bahwa metode diskusi kelompok dalam mengajar
sangat diperlukan bagi seorang guru, karena dengan metode diskusi kelompok
siswa dapat mempertinggi partisipasi secara individual dan dapat mempertinggi
kegiatan kelas secara keseluruhan. Penggunaan metode ini perlu terlebih dahulu
pengarahan oleh guru yang bersangkutan, sehingga proses pelaksanaannya tidak
menimbulkan masalah atau perlu ketertiban yang khusus.
Namun bagaimana
dengan siswa yang dominan belajar sendiri segala sesuatu banyak dikembangkan
oleh dirinya sendiri tanpa bantuan teman yang lain. Kita ketahui bahwa siswa
yang belajar sendiri lebih banyak memeiliki kendala diantaranya ide-ide mengembangkan
pelajaran dipikirkan sendiri, tidak ada kritikan yang membangun, lebih besar
keragu-raguan dalam mengambil kesimpulan akhir. Apakah hasil belajar siswa tersebut
lebih baik dengan berkelompok, untuk dapat mengetahui lebih lanjut perlu
dilakukan penelitian.
Lembar Observasi Proses Pembelajaran
15:26
No comments
Lampiran 1
Tabel 1. Lembar Observasi Proses Pembelajaran
Nama Pengamat :
Sekolah : SMP Negeri
Materi :
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Mata Pelajaran : IPA biologi
Siklus :
I (Pertama)
NO
|
Aspek
Yang Dinilai
|
Sangat
Baik
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
Tidak
Baik
|
Ket
|
1
|
Siswa yang mendengar dan memperhatikan penjelasan guru
|
|
|
√
|
|
|
|
2
|
Minat siswa dalam proses pembelajaran
|
|
√
|
|
|
|
|
3
|
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
|
|
|
√
|
|
|
|
4
|
Kerja sama siswa di dalam menyelesaikan dan menjawab
soal dalam LKS
|
|
|
|
√
|
|
|
5
|
Kecermatan siswa dalam menyelesaikan soal
|
|
|
|
√
|
|
|
6
|
Kemampuan siswa dalam bertanya dan menyampaikan
pendapat
|
|
√
|
|
|
|
|
7
|
Kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil kerja di
depan kelas
|
|
|
√
|
|
|
|
8
|
Kemampuan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran
|
|
|
√
|
|
|
|
Lampiran 2
Tabel 2. Lembar Observasi Proses Pembelajaran
Nama Pengamat :
Sekolah : SMP Negeri
Materi :
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Mata Pelajaran : IPA biologi
Siklus :
II (Kedua)
NO
|
Aspek
Yang Dinilai
|
Sangat
Baik
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
Tidak
Baik
|
Ket
|
1
|
Siswa yang mendengar dan memperhatikan penjelasan guru
|
|
|
√
|
|
|
|
2
|
Minat siswa dalam proses pembelajaran
|
|
√
|
|
|
|
|
3
|
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
|
|
|
√
|
|
|
|
4
|
Kerja sama siswa di dalam menyelesaikan dan menjawab
soal dalam LKS
|
|
√
|
|
|
|
|
5
|
Kecermatan siswa dalam menyelesaikan soal
|
|
√
|
|
|
|
|
6
|
Kemampuan siswa dalam bertanya dan menyampaikan
pendapat
|
|
√
|
|
|
|
|
7
|
Kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil kerja di
depan kelas
|
|
√
|
|
|
|
|
8
|
Kemampuan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran
|
|
√
|
|
|
|
|
Subscribe to:
Posts (Atom)