This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, 2 February 2013

Pengaruh Mioma pada kehamilan dan persalinan



Terdapatnya mioma uteri mengakibatkan hal sebagai berikut.
1)      Mengurangi kemungkinan wanita menjadi hamil terutama pada mioma uteri submukosum.
2)      Kemungkinan abortus makin bertambah
3)      Kelainan letak janin dalam rahim, terutama pada mioma yang besar dan letak subserus
4)      Menghalang – halanggi lahirnya bayi, terutama pada mioma yang letaknya di serviks
5)      Inersia uteri dan atonia uteri, terutama pada mioma yang letaknya di dalam dinding rahim atau apabila terdapat banyak mioma
6)      Mempersulit lepasnya plasenta, terutama pada mioma yang submukus dan intramural.
Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan
a)         Subfertil (agak mandul) sampai fertile (mandul) dan kadang – kadang hanya punya anak
b)         Sering terjadi abortus
c)         Terjadi kelainan letak janin dalan rahim
d)        Distosia tumor yang menghalanggi jalan lahir
e)         Inersia uteri pada kala I dan kala II
f)              Atomia uteri setelah postpartum, pendarahan banyak
g)         Kelainan letak plasenta
h)         Plasenta sukar lepas (retensio plasenta) 
2.1.1.      Kehamilan dan Persalinan dapat mempengaruhi Mioma Uteri.
Tumor bertumbuh lebih cepat dalam kehamilan akibat hipertropi dan oedema, terutama pada bulan – bulan pertama, mungkin kerena pengaruh hormonal. Setelah kehamilan 4 bulan tumor tidak bertambah besar lagi.
2.1.2.      Klasifikasi Mioma Uteri
Degenerasio Karsinoma Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan, dapat berubah bentuk, dan mudah terjadinya gangguan sirkulasi di dalamnya, sehingga terjadi pendarahan dan nekrosis, terutama ditengah tengah tumor. Tumor tampak merah atau tampak seperti daging, perubahan ini menyebabkan rasa nyeri diperut yang disertai gejala – gejala peradangan, walaupun dalam hal ini peradangan suci hama (steril). Lebih sering lagi komplikasi  terjadi pada masa nifas karna sirkulasi pada tumor mengurangi akibat perubahan – perubahan sirkulasi yang dialami oleh wanita setelah bayinya lahir.
Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami putaran tangkai akibat desakan  uterus yang semakin lama semakin membesar. Torsi menyebabkan gangguan sirkulasi yang nekrosis yang menimbulkan gambaran klinis perut mendadak (acute abdomen)
2.1.3.      Penanganan Mioma Uteri
Pada umumnya tidak dilakukan operasi untuk pengangkatan mioma uteri dalam kehamilan. Demikian pula tidak dilakukan tidak dilakukan aborsi propokatus. Apabila terjadi generasi merah pada mioma uteri dengan gejala – gejala tersebut diatas, biasanya sikap konservatif dengan istirahat baring dan pengawasan yang ketat memberi hasil yang cukup memuaskan. Antibiotika tidak banyak gunanya karena proses peradangan bersifat suci hama. Akan tetapi bila dianggap perlu, bisa dilakukan laparatomi percobaan  dan tindakan selanjutnya disesuaikan dengan apa yang ditemukan waktu perut dibuka. apabila mioma uteri menghalanggi jalan lahir harus dilakukan operasi seksio sesaria. dalam masa nifas mioma uteri di biarkan kecuali apabila timbul gejala – gejala akut yang membahayakan. pengangkatan dilakukan secepat – cepatnya setelah 3 bulan, akan tetapi pada saat itu mioma uteri  kadang – kadang sudah sangat kecil sehingga tidak memerlukan pembedahan 

Tanda dan gejala Mioma uteri



Pada inspeksi kasar dari uterus biasa tampak berbenjol-benjol atau rata tetapi membesar. Potongan melintang tampak seperti pusaran air yang berwarna putih dan berkilat. Dasar tangkai mempunyai suplai pembuluh darah utama. Mioma uteri biasa jadi asimtomatik. Gejala-gejala biasa berupa tekanan dalam rongga panggul dan sering kencing yang disebabkan oleh pengaruh massa. Massa panggul itu biasa menyebabkan obstruksi kateter dan suatu hidro kateter. Rasa nyeri biasa bermanifestasi sebagai dismenorea, disparaunia, atau nyeri kronik dalam rongga panggul. Sebuah fibroid yang mengalami infark biasa menyebabkan rasa nyeri panggul yang akut dan suatu acute abdomen
Perdarahan rahim yang abnormal adalah biasa pada fibroid submukosum dan bias terjadi dan bisa terjadi fibroid interstisial. Perdarahan abnormal terjadi melalui dua mekanisme . mioma submukosum memiliki endometrium yang tipis diatas permukaan yang tidak bisa berespon secara normal terhadap pengaruh hormonal. Mioma submokosum bias mengalami ulserasi atau nekrosis dan berdarah secara langsung. Fibroid interstisial bias menyebabkan bertambah luasnya permukaan endomertium karena rahim mengalami pembesaran. Sehingga menyebabkan hipermenorea. Anemi adalah akibat hipermenorea 
 Gangguan penekanan tergantung pada besar dan tempat mioma uteri. Penekanan pada kantung kemih akan menyebabkan poliuri, pada uretra dapat menyebabkan retention urine, pada kateter dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefosis, pada rectum dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia pada pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul. Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan pars interstisialis tuba, sedangkan mioma submuksum juga memudahkan terjadinya abortus oleh karena distorsi rongga uterus.
2.1.1.      Diagnosis mioma uteri
Diagnoksa dikesankan dari anamneses. Pemeriksaan bimanual selalu bisa memberikan komfirmasi. Pemeriksaan ultrasonografi felvis berguna untuk mengukuhkan hasil pemeriksaan bimanual dan untuk membedakan fibroid dengan tumor adneksa. Ultrasonografi juga sangat berguna untuk mendiagnosa fibroid submokusum yang kecil yang menyebabkan perdarahan abnormal atau yang tidak bergejala. Laparoskopi bias jadi diperlukan untuk membedakan sebuah mioma didalam ligamentum latum dari sebuah tumor padat adneksa. Sinar rontgen bisa mengidentifikasi sebuah mioma yang mengalami kalsifikasi
Seringkali penderita mengeluh akan rasa berat dan adanya benjolan pada perut bagian bawah Pemeriksaan bimanual akan mengungkapkan tumor padat uterus yang umumnya terletak di garis tengah ataupun agak kesamping, sering kali teraba terbenjol-benjol. Mioma subserosum dapat mempunyai tangkai yang berhubungan dengan uterus. Mioma intramular akan menyebabkan vakum uteri menjadi luas yang ditengakkan dengan pemeriksaan dengan uterus sonde. Mioma submukosum kadang-kadang dapat teraba dengan jari yang masuk kedalam kanalis servikalis dan terasanya benjolan pada permukaan vakum uteri.

Mioma Uteri



Mioma atau Leiomiomamata juga sering disebut fibroid adalah tumor jinak yang berasal dari sel-sel otot polos. Tumor ini mengandung sejumlah jaringan ikat yang berbeda yang mungkin terdiri dari sel-sel otot polos yang telah mengalami degenerasi. Umumnya mioma ditemukan  dalam decade keempat atau kelima dari kehidupan. Mioma adalah tumor yang paling sering terdapat pada rongga panggul. Mioma biasanya multiple. Pertumbuhan mioma biasanya dirangsang oleh horman estrogen. Mioma tumbuh dengan mendorong perbatasan dengan sebuah kapsul palsu dan bias tumbuh menjadi sangat besar. Tempat pertumbuhan yang paling sering adalah di dalam korpus uteri. Mioma terdapat pada 25% orang kulit putih dan pada 50 % orang kulit hitam.
Mioma Uteri adalah tumor yang ada di uterus. Menurut perkiraan frekwensi Mioma Uteri dalam kehamilan dan persalinan berkisar 1 %, banyak mioma kecil tidak dikenal.
Dalam banyak kasus kombinasi mioma dengan kehamilan tidak mempunyai arti apa – apa. Dipihak lain kombinasi itu dapat menyebabkan komplikasi obstetri yang besar artinya. Hal itu tergantung dari besarnya dan lokasinya 
2.1.1.      Etiologi
Penyebab dari Mioma uteri sampai saat ini belum di ketahui
dengan pasti. Diagnosa Mioma Uteri dalam kehamilan biasanya tidak sulit, walau kadang dibuat kesalahan. Terutama kehamilan kembar, tumor ovarium dan uterus didelfis dapat menyesatkan diagnoksa. adakalanya mioma besar teraba seperti kepala janin, sehingga kehamilan tunggal disangka kehamilan kembar, atau mioma kecil disangka bagian – bagian janin. Dalam persalinan mioma lebih menonjol waktu ada his sehingga mudah dikenal.
Mioma yang lunak dan tidak menyebabkan kelainan bentuk uterus sangat sulit untuk dibedakan dari uterus gravidus. Bahkan pada laparatomi, waktu perut terbuka, kadang – kadang tidak mungkin untuk dibuat diagnosa yang tepat

Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Mioma Uteri



Tujuan pembangunan kesehatan daerah untuk Aceh sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat Aceh yang sehat ditandai dengan penduduknya yang sehat dan dengan perilaku yang sehat,memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata
Mioma atau Leiomiomamata juga sering disebut fibroid adalah tumor jinak yang berasal dari sel-sel otot polos. Tumor ini mengandung sejumlah jaringan ikat yang berbeda yang mungkin terdiri dari sel-sel otot polos yang telah mengalami degenerasi. Umumnya mioma ditemukan  dalam decade keempat atau kelima dari kehidupan. Mioma adalah tumor yang paling sering terdapat pada rongga panggul. Mioma biasanya multiple. Pertumbuhan mioma biasanya dirangsang oleh horman estrogen. Mioma tumbuh dengan mendorong perbatasan dengan sebuah kapsul palsu dan bias tumbuh menjadi sangat besar. Tempat pertumbuhan yang palin sering adalah di dalam korpus uteri. Mioma terdapat pada 25% orang kulit putih dan pada 50 % orang kulit hitam
Hampir seluruh kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan genekologi karena tumor ini tidak mengganggu, gejala yang ditimbulkan sangat tergantung pada tempat sarang mioma itu berada (serviks, intramural, submukus, subserus), besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi. Sarang mioma uteri ditemukan 27 % pada wanita berusia 25 tahun, pada wanita berkulit hitam lebih banyak lagi, mioma belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menars. Setelah manopouse hanya kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh. Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39-11,7 % pada semua penderita genokologi yang dirawat
Kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Indonesia masih jauh dari keadaan yang diharapkan karena besarnya jumlah ibu dan bayi mati. Dari sekitar 5 juta kehamilan pertahun, sekitar 20.000 kehamilan berakhir dengan kematian ibu. Akibatnya Indonesia memiliki angka kematian ibu (AKI) yang tertinggi diantara Negara - Negara ASEAN, yaitu 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 karena itu upaya kesehatan ibu dan bayi baru lahir menjadi upaya prioritas dalam bidang kesehatan
Penyebab langsung kematian ibu terutama disebabkan pendarahan 50%, Eklamsi 13 %, Infeksi 10%, Komplikasi Aborsi 11%, partus lama 9%, dan penyebab tidak langsung 15%. Komplikasi kehamilan dan persalinan dialami oleh 15 – 20 % dari seluruh kehamilan dan kebanyakan terjadi di sekitar saat persalinan. Terjadinya komplikasi sulit diperkirakan sehingga sering muncul secara mendadak. Pertolongan terhadap komplikasi ini memerlukan tindakan yang cepat dan tepat (dalam waktu kurang dari 2 jam) agar nyawa ibu dan janinnya dapat diselamatkan