Saturday, 2 February 2013
Pengaruh Mioma pada kehamilan dan persalinan
15:27
No comments
Terdapatnya
mioma uteri mengakibatkan hal sebagai
berikut.
1) Mengurangi
kemungkinan wanita menjadi hamil terutama pada mioma uteri submukosum.
2) Kemungkinan
abortus makin bertambah
3) Kelainan
letak janin dalam rahim, terutama pada mioma
yang besar dan letak subserus
4)
Menghalang – halanggi
lahirnya bayi, terutama pada mioma
yang letaknya di serviks
5) Inersia uteri
dan atonia uteri, terutama pada mioma
yang letaknya di dalam dinding rahim atau apabila terdapat banyak mioma
6) Mempersulit
lepasnya plasenta, terutama pada
mioma yang submukus dan intramural.
Pengaruh mioma
pada kehamilan dan persalinan
a)
Subfertil
(agak mandul) sampai fertile (mandul)
dan kadang – kadang hanya punya anak
b)
Sering terjadi abortus
c)
Terjadi kelainan letak
janin dalan rahim
d)
Distosia
tumor yang menghalanggi jalan lahir
e)
Inersia
uteri pada kala I dan kala II
f)
Atomia uteri
setelah postpartum, pendarahan banyak
g)
Kelainan letak plasenta
h)
Plasenta sukar lepas (retensio plasenta)
2.1.1. Kehamilan
dan Persalinan dapat mempengaruhi Mioma
Uteri.
Tumor bertumbuh lebih
cepat dalam kehamilan akibat hipertropi dan oedema, terutama pada bulan – bulan
pertama, mungkin kerena pengaruh hormonal.
Setelah kehamilan 4 bulan tumor tidak bertambah besar lagi.
2.1.2. Klasifikasi
Mioma Uteri
Degenerasio
Karsinoma Tumor menjadi lebih lunak dalam
kehamilan, dapat berubah bentuk, dan mudah terjadinya gangguan sirkulasi di
dalamnya, sehingga terjadi pendarahan dan nekrosis,
terutama ditengah tengah tumor. Tumor tampak merah atau tampak seperti daging, perubahan ini menyebabkan rasa nyeri
diperut yang disertai gejala – gejala peradangan, walaupun dalam hal ini
peradangan suci hama (steril). Lebih sering lagi komplikasi terjadi pada masa nifas karna sirkulasi pada
tumor mengurangi akibat perubahan – perubahan sirkulasi yang dialami oleh
wanita setelah bayinya lahir.
Mioma
uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami
putaran tangkai akibat desakan uterus
yang semakin lama semakin membesar. Torsi menyebabkan gangguan sirkulasi yang nekrosis yang menimbulkan gambaran
klinis perut mendadak (acute abdomen)
2.1.3.
Penanganan
Mioma Uteri
Pada umumnya tidak
dilakukan operasi untuk pengangkatan mioma uteri dalam kehamilan. Demikian pula
tidak dilakukan tidak dilakukan aborsi propokatus. Apabila terjadi generasi
merah pada mioma uteri dengan gejala – gejala tersebut diatas, biasanya sikap
konservatif dengan istirahat baring dan pengawasan yang ketat memberi hasil
yang cukup memuaskan. Antibiotika tidak banyak gunanya karena proses peradangan
bersifat suci hama. Akan tetapi bila dianggap perlu, bisa dilakukan laparatomi percobaan dan tindakan selanjutnya disesuaikan dengan
apa yang ditemukan waktu perut dibuka. apabila mioma uteri menghalanggi jalan
lahir harus dilakukan operasi seksio sesaria. dalam masa nifas mioma uteri di biarkan kecuali apabila
timbul gejala – gejala akut yang membahayakan. pengangkatan dilakukan secepat –
cepatnya setelah 3 bulan, akan tetapi pada saat itu mioma uteri kadang – kadang
sudah sangat kecil sehingga tidak memerlukan pembedahan
Tanda dan gejala Mioma uteri
15:24
No comments
Pada
inspeksi kasar dari uterus biasa tampak berbenjol-benjol atau rata tetapi
membesar. Potongan melintang tampak seperti pusaran air yang berwarna putih dan
berkilat. Dasar tangkai mempunyai suplai pembuluh darah utama. Mioma uteri biasa
jadi asimtomatik. Gejala-gejala biasa berupa tekanan dalam rongga panggul dan
sering kencing yang disebabkan oleh pengaruh massa. Massa panggul itu biasa
menyebabkan obstruksi kateter dan
suatu hidro kateter. Rasa nyeri biasa
bermanifestasi sebagai dismenorea,
disparaunia, atau nyeri kronik dalam rongga panggul. Sebuah fibroid yang mengalami infark biasa menyebabkan rasa nyeri
panggul yang akut dan suatu acute abdomen
Perdarahan
rahim yang abnormal adalah biasa pada fibroid submukosum dan bias terjadi dan
bisa terjadi fibroid interstisial. Perdarahan abnormal terjadi melalui dua
mekanisme . mioma submukosum memiliki
endometrium yang tipis diatas permukaan yang tidak bisa berespon secara normal
terhadap pengaruh hormonal. Mioma submokosum bias mengalami ulserasi atau
nekrosis dan berdarah secara langsung. Fibroid interstisial bias menyebabkan
bertambah luasnya permukaan endomertium karena rahim mengalami pembesaran.
Sehingga menyebabkan hipermenorea.
Anemi adalah akibat hipermenorea
Gangguan penekanan tergantung pada besar dan
tempat mioma uteri. Penekanan pada kantung kemih akan menyebabkan poliuri, pada
uretra dapat menyebabkan retention urine,
pada kateter dapat menyebabkan hidroureter
dan hidronefosis, pada rectum dapat
menyebabkan obstipasi dan tenesmia pada pembuluh darah dan
pembuluh limfe di panggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul.
Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan pars
interstisialis tuba, sedangkan mioma submuksum juga memudahkan terjadinya
abortus oleh karena distorsi rongga uterus.
2.1.1. Diagnosis
mioma uteri
Diagnoksa
dikesankan dari anamneses. Pemeriksaan bimanual selalu bisa memberikan
komfirmasi. Pemeriksaan ultrasonografi
felvis berguna untuk mengukuhkan hasil pemeriksaan bimanual dan untuk
membedakan fibroid dengan tumor adneksa. Ultrasonografi juga sangat berguna
untuk mendiagnosa fibroid submokusum yang kecil yang menyebabkan perdarahan
abnormal atau yang tidak bergejala. Laparoskopi bias jadi diperlukan untuk
membedakan sebuah mioma didalam ligamentum latum dari sebuah tumor padat
adneksa. Sinar rontgen bisa mengidentifikasi sebuah mioma yang mengalami kalsifikasi
Seringkali
penderita mengeluh akan rasa berat dan adanya benjolan pada perut bagian bawah Pemeriksaan bimanual akan mengungkapkan tumor padat
uterus yang umumnya terletak di garis tengah ataupun agak kesamping, sering
kali teraba terbenjol-benjol. Mioma subserosum dapat mempunyai tangkai yang
berhubungan dengan uterus. Mioma intramular akan menyebabkan vakum uteri menjadi luas yang ditengakkan
dengan pemeriksaan dengan uterus sonde. Mioma submukosum kadang-kadang dapat
teraba dengan jari yang masuk kedalam kanalis servikalis dan terasanya benjolan
pada permukaan vakum uteri.
Mioma Uteri
15:21
No comments
Mioma atau
Leiomiomamata juga sering disebut fibroid adalah tumor jinak yang berasal dari
sel-sel otot polos. Tumor ini mengandung sejumlah jaringan ikat yang berbeda
yang mungkin terdiri dari sel-sel otot polos yang telah mengalami degenerasi.
Umumnya mioma ditemukan dalam decade keempat atau kelima dari
kehidupan. Mioma adalah tumor yang paling sering terdapat pada rongga panggul.
Mioma biasanya multiple. Pertumbuhan
mioma biasanya dirangsang oleh horman estrogen. Mioma tumbuh dengan mendorong
perbatasan dengan sebuah kapsul palsu dan bias tumbuh menjadi sangat besar.
Tempat pertumbuhan yang paling sering adalah di dalam korpus uteri. Mioma
terdapat pada 25% orang kulit putih dan pada 50 % orang kulit hitam.
Mioma Uteri
adalah tumor yang ada di uterus. Menurut perkiraan frekwensi Mioma Uteri dalam kehamilan dan
persalinan berkisar 1 %, banyak mioma
kecil tidak dikenal.
Dalam
banyak kasus kombinasi mioma dengan kehamilan tidak mempunyai arti apa – apa.
Dipihak lain kombinasi itu dapat menyebabkan komplikasi obstetri yang besar artinya. Hal itu tergantung dari besarnya dan
lokasinya
2.1.1. Etiologi
Penyebab
dari Mioma uteri sampai saat ini
belum di ketahui
dengan pasti. Diagnosa Mioma Uteri dalam kehamilan biasanya
tidak sulit, walau kadang dibuat kesalahan. Terutama kehamilan kembar, tumor ovarium dan uterus didelfis dapat menyesatkan diagnoksa. adakalanya mioma besar
teraba seperti kepala janin, sehingga kehamilan tunggal disangka kehamilan
kembar, atau mioma kecil disangka
bagian – bagian janin. Dalam persalinan mioma
lebih menonjol waktu ada his sehingga mudah dikenal.
Mioma
yang lunak dan tidak menyebabkan kelainan bentuk uterus sangat sulit untuk
dibedakan dari uterus gravidus.
Bahkan pada laparatomi, waktu perut
terbuka, kadang – kadang tidak mungkin untuk dibuat diagnosa yang tepat
Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Mioma Uteri
15:18
No comments
Tujuan
pembangunan kesehatan daerah untuk Aceh sehat 2010 adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat Aceh
yang sehat ditandai dengan penduduknya yang sehat dan dengan perilaku yang
sehat,memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata
Mioma atau
Leiomiomamata juga sering disebut fibroid adalah tumor jinak yang berasal dari
sel-sel otot polos. Tumor ini mengandung sejumlah jaringan ikat yang berbeda
yang mungkin terdiri dari sel-sel otot polos yang telah mengalami degenerasi.
Umumnya mioma ditemukan dalam decade
keempat atau kelima dari kehidupan. Mioma adalah tumor yang paling sering
terdapat pada rongga panggul. Mioma biasanya multiple. Pertumbuhan mioma
biasanya dirangsang oleh horman estrogen. Mioma tumbuh dengan mendorong
perbatasan dengan sebuah kapsul palsu dan bias tumbuh menjadi sangat besar.
Tempat pertumbuhan yang palin sering adalah di dalam korpus uteri. Mioma
terdapat pada 25% orang kulit putih dan pada 50 % orang kulit hitam
Hampir
seluruh kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan
genekologi karena tumor ini tidak mengganggu, gejala yang ditimbulkan sangat
tergantung pada tempat sarang mioma itu berada (serviks, intramural, submukus,
subserus), besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi. Sarang mioma
uteri ditemukan 27 % pada wanita berusia 25 tahun, pada wanita berkulit hitam
lebih banyak lagi, mioma belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menars.
Setelah manopouse hanya kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh. Di Indonesia
mioma uteri ditemukan 2,39-11,7 % pada semua penderita genokologi yang dirawat
Kesehatan ibu dan bayi baru lahir di
Indonesia masih jauh dari keadaan yang diharapkan karena besarnya jumlah ibu
dan bayi mati. Dari sekitar 5 juta kehamilan pertahun, sekitar 20.000 kehamilan
berakhir dengan kematian ibu. Akibatnya Indonesia memiliki angka kematian ibu
(AKI) yang tertinggi diantara Negara - Negara ASEAN, yaitu 334 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 1997 karena itu upaya kesehatan ibu dan bayi baru
lahir menjadi upaya prioritas dalam bidang kesehatan
Penyebab langsung kematian ibu terutama
disebabkan pendarahan 50%, Eklamsi 13
%, Infeksi 10%, Komplikasi Aborsi 11%, partus lama 9%, dan penyebab tidak
langsung 15%. Komplikasi kehamilan dan persalinan dialami oleh 15 – 20 % dari
seluruh kehamilan dan kebanyakan terjadi di sekitar saat persalinan. Terjadinya
komplikasi sulit diperkirakan sehingga sering muncul secara mendadak.
Pertolongan terhadap komplikasi ini memerlukan tindakan yang cepat dan tepat
(dalam waktu kurang dari 2 jam) agar nyawa ibu dan janinnya dapat diselamatkan
Subscribe to:
Posts (Atom)