Saturday, 2 February 2013

Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Mioma Uteri



Tujuan pembangunan kesehatan daerah untuk Aceh sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat Aceh yang sehat ditandai dengan penduduknya yang sehat dan dengan perilaku yang sehat,memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata
Mioma atau Leiomiomamata juga sering disebut fibroid adalah tumor jinak yang berasal dari sel-sel otot polos. Tumor ini mengandung sejumlah jaringan ikat yang berbeda yang mungkin terdiri dari sel-sel otot polos yang telah mengalami degenerasi. Umumnya mioma ditemukan  dalam decade keempat atau kelima dari kehidupan. Mioma adalah tumor yang paling sering terdapat pada rongga panggul. Mioma biasanya multiple. Pertumbuhan mioma biasanya dirangsang oleh horman estrogen. Mioma tumbuh dengan mendorong perbatasan dengan sebuah kapsul palsu dan bias tumbuh menjadi sangat besar. Tempat pertumbuhan yang palin sering adalah di dalam korpus uteri. Mioma terdapat pada 25% orang kulit putih dan pada 50 % orang kulit hitam
Hampir seluruh kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan genekologi karena tumor ini tidak mengganggu, gejala yang ditimbulkan sangat tergantung pada tempat sarang mioma itu berada (serviks, intramural, submukus, subserus), besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi. Sarang mioma uteri ditemukan 27 % pada wanita berusia 25 tahun, pada wanita berkulit hitam lebih banyak lagi, mioma belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menars. Setelah manopouse hanya kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh. Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39-11,7 % pada semua penderita genokologi yang dirawat
Kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Indonesia masih jauh dari keadaan yang diharapkan karena besarnya jumlah ibu dan bayi mati. Dari sekitar 5 juta kehamilan pertahun, sekitar 20.000 kehamilan berakhir dengan kematian ibu. Akibatnya Indonesia memiliki angka kematian ibu (AKI) yang tertinggi diantara Negara - Negara ASEAN, yaitu 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 karena itu upaya kesehatan ibu dan bayi baru lahir menjadi upaya prioritas dalam bidang kesehatan
Penyebab langsung kematian ibu terutama disebabkan pendarahan 50%, Eklamsi 13 %, Infeksi 10%, Komplikasi Aborsi 11%, partus lama 9%, dan penyebab tidak langsung 15%. Komplikasi kehamilan dan persalinan dialami oleh 15 – 20 % dari seluruh kehamilan dan kebanyakan terjadi di sekitar saat persalinan. Terjadinya komplikasi sulit diperkirakan sehingga sering muncul secara mendadak. Pertolongan terhadap komplikasi ini memerlukan tindakan yang cepat dan tepat (dalam waktu kurang dari 2 jam) agar nyawa ibu dan janinnya dapat diselamatkan

0 komentar:

Post a Comment