Friday, 1 February 2013

Alat Permainan Edukatif Anak 1-3 Tahun



Anak usia tolder (>1 tahun sampai 3 tahun) menunjukan karakteristik yang khas, yaitu banyak bergerak, tidak bisa diam dan muai mengembangkan otonomi dan kemampuannya untuk dapat mandiri. Oleh karena itu dapam melakukan permainan, anak lebih bebas, spontan, dan menunjukan otonomi baik dalam memilih mainan maupun dalam aktivitas bermainnya. Anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Oleh karena itu, sering kali mainannya dibongkar-pasang, bahkan dirusaknya. Untuk itu harus diperhatikan keamanan dan keselamatan anak dengan cara tidak memberikan alat permainan yang tajam dan menimbulkan perlukaan.
a. Permainan Untuk Anak 1 Tahun:
Permainan memasukkan benda ke dalam wadah atau menumpuk benda (seperti gelas plastik air mineral), sangat cocok bagi anak satu tahunan.
Setelah itu si kecil bisa ditawari mainan single puzzle, yaitu mainan yang pada penutupnya diberi lubang-lubang berbentuk geometris, seperti segitiga, segiempat dan lingkaran. Lalu si kecil diminta memasukkan benda-benda yang sesuai pada lubangnya. Namun, kita belum bisa menuntutnya untuk memasukkan setiap bentuk sampai selesai, melainkan harus satu per satu. Berikan ia bentuk segitiga dulu lalu arahkan tangannya untuk memasukkan ke lubang yang berbentuk sama dengan arah yang tepat, misalnya.
Ajak si kecil untuk melakukan tuang-menuang air dari wadah yang lebih kecil ke wadah yang lebih besar. Dengan begitu anak tahu bahwa air dari wadah yang lebih kecil bisa tertampung dalam wadah yang lebih besar. Permainan serupa dengan menunjukkan bahwa benda yang lebih kecil bisa masuk ke dalam wadah yang lebih besar juga bisa dilakukan.
b. Permainan Untuk Anak 2 Tahun:
Pasel berbentuk rumah-rumahan, buah atau binatang dengan 2-3 pecahan. Untuk menyusun pasel tersebut tentu dibutuhkan keterampilan sehingga anak akan dirangsang untuk mengembangkan kemampuannya.
      c. Permainan Untuk Anak 2,3-5 Tahun:
Bila sebelumnya pasel yang diberikan hanya terdiri atas beberapa keping saja, kini tingkatkan dengan pasel yang memiliki lebih banyak keping. Permainan rancang bangun juga sudah bisa diberikan untuk merangsang koordinasi motoriknya. Anak sudah bisa membuat susunan bangunan ke atas sambil mengimajinasikan bentuk apa yang sedang dibuatnya meskipun masih belum terbentuk jelas. Ketika anak mampu bermain rancang bangun, pujilah apa yang sudah dihasilkannya. Meskipun bentuknya hanya berupa susunan balok yang tidak beraturan, kita tetap harus memberikan apresiasi agar anak merasa dihargai. Hindari sikap mencemooh yang akan memerosotkan motivasinya dalam berkreasi.

0 komentar:

Post a Comment