Friday, 25 January 2013
Aktifitas Fisik Ibu Hamil
17:36
No comments
Ibu hamil perlu menjaga kesehatan
tubuhnya dengan cara berjalan-jalan dipagi hari, renang, olahraga ringan dan
senam hamil.
1.
Berjalan-jalan di Pagi hari
Yang banyakdianjurkan adalah jalan-jalan waktu pagi hari untuk
ketenangan dan mendapatkan udara segar. Jalan-jalan saat hamil terutama pagi
hari mempunyai arti penting untuk dapat
menghirup udara pagi yang bersih dan segar, mnguatkan otot dasar panggul, dapat mempercepat turunnya kepala bayi ke dalam posisi yang
optimal atau normal, dan mempersiapkan
mental menghadapi persalinan. Berjalan juga dapat dengan cukup lembut sehingga
walaupun belum pernah mengerjakannya dapat memulai pada waktu hamil.
Agar latihan fisik pada ibu hamil tidak menimbulkan masalah
sebaiknya :
a.
Konsultasilah dengan tenaga
kesehatan mengenai latihan fisik yang diinginkan untuk diteruskan sepanjang
masa hamil.
b.
Cari bantuan untuk menentukan
latihan fisik rutin, yang sesuai dengan kemampuan terutama jika tidak melakukan
latihan fisik secara teratur sebelumnya.
c.
Hindari aktivitas dan latihan
berisiko, dan membutuhkan kekuatan seperti berselancar, mendaki gunung, berlari
dll. Aktivitas yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi prima bisa
membahayakan. Hindari aktivitas yang membutuhkan menahan napas (valsava manver) Gerakan melompat
sebaiknya juga dihindari.
d.
Berlatih secara teratur,
sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama keadaan sehat, untuk meningkatkan
tonus otot dan meningkatkan atau mempertahankan stamina. Latihan yang sporadic
tidak baik untuk otot.
e.
Batasi waktu aktivitas dan
kurangi tingkat latihan. Latihan selama 10 sampai 15 menit, istirahat dua
sampai tiga menit kemudian latihan lagi selama 10 sampai 15 menit. Latihan
berat untuk waktu yang lama dapat menimbulkan stress fisiologis.
f.
Hitung denyut nadi setiap 10
sampai 15 menit sewaktu melakukan latihan fisik. Apabila denyut nadi melampaui
40 kali/menit, kurang latihan sampai denyut nadi mencapai 90. Harus tetap mampu
bercakap-cakap dengan mudah selama latihan. Bila tidak mampu, kurangi latihan.
g.
Hindari lungkungan yang terlalu
panas dan berendam dalam air panas dan sauna. Sebaiknya tidak melakukan latihan
lebih dari 35 menit, terutama dalam kondisi udara panas dan lembab. Seiring
peningkatan suhu tubuh, panas akan ditransmisi ke janin untuk waktu yang lama
atau berulang dapat menimbulkan defek kelahiran terutama selama tiga bulan
pertama. Suhu tubuh tidak boleh melampau 38 C.
h.
Latihan pemanasan dan
perenggangan menyiapkan sendi-sendi untuk latihan yang lebih berat dan
mengurangi kemungkinan cidera pada sendi. Setelah bulan keempat, jangan lagi
melakukan latihan fisik yang mengharuskan berdiri terlentang.
i.
Periode pendinginan setelah
latihan dengan melakukan aktivitas ringan yang melibatkan tungkai bawah dapat
membuat pernafasan , denyut jantung, dan tingkat metabolisme kembali normal dan
menghindari akumulasi darah di otot-otot yang banyak bekerj dalam latihan
tersebut.
j.
Istirahat selama 10 menit
setelah melakukan latihan, berbaring dan miring kiri. Peningkatan ukuran rahim
akan mnenekan vena besar disisi kanan perut, yang membawa darah kembali ke
jantung. Hal ini memperbaiki aliran darah ke plasenta dan janin. Saat bangun
tidur dari posisi berbaring lakukan secra bertahap agar tidak merasa pusing
atau pingsan (hipotensi ortostatik).
k.
Minum dua atau tiga gelas air
setelah melakukan latihan fisik untuk mengganti cairan tubuh yang hilang lewat
pernafasan. Selagi melakukan latihan fisik, minum air kapan saja jika merasa
perlu.
l.
Tambah asupan kalori, untuk
mengganti kalori yang terbakar saat
latihan an untuk menyediakan energy tambahan yang dibutuhkan pada masa hamil.
Pilih makanan yang berprotein tinggi seperti ikan, keju, telur, dan daging.
m.
Bersantai. Ini bukan saatnya
melakukan aktivitas yang membutuhkan ketahanan fisik yang lama.
n.
Kenaikan bra penopang.
Peningkatan berat payudara dapat menyebabkan perubahan postur dan menekan
syaraf fulnaris.
o.
Kenaikan sepatu penopang.
Karena uterus bertambah besar, pusat berat bergeser dan di imbangi dengan melengkungkan punggung.
Perubahan normal ini bias membuat kehilangan keseimbangan dan mudah jatuh.
p.
Segera berhenti berlatih dan
kunjungi tenaga kesehatan jika mengalami esak nafas, pusing, nyeri kontraksi
lebih dari empat kali dalam satu jam, aktivitas janin berkurang atau terjadi
perdarahan pervaginam.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN AKTIFITAS FISIK IBU HAMIL DENGAN USIA KEHAMILAN LEBIH DARI 22 MINGGU
17:34
No comments
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Visi Kementerian
Kesehatan adalah Masyarakat Sehat yang
mandiri dan berkeadilan. Sedangkan misinya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani; melindungi
kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan; menjamin ketersediaan dan
pemerataan sumberdaya kesehatan;
dan menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik. Salah satu strateginya
adalah meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau bermutu dan
berkeadilan serta berbasis bukti dengan mengutamakan pada upaya promotif dan
preventif (Depkes RI, 2010)
Salah satu indikator yang hendak dicapai pada tahun 2015 adalah menurunkan
angka kematian ibu dari 228/100.000 kelahiran hidup tahun 2008 menjadi
118/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014, menurunkan angka kematian bayi
dari 34/1000 kelahiran hidup tahun 2008 menjadi 24/1000 kelahiran hidup tahun
2014 (Mediacom, 2009)
Lebih dari 50 ibu meninggal dunia setiap hari karena berbagai masalah
yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Hingga saat ini masih banyak
ibu yang menderita komplikasi kehamilan yang mengancam kehidupan atau
menyebabkan kecacatan berat pada ibu dan bayinya (Unicef, 2006)
Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembangan,
terutama disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan, eklamsi, sepsis dan
komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu
tersebut sebenarnya dapat dicegah, melalui upaya pencegahan yang efektif,
beberapa negara berkembang dan hamper semua negara maju, berhasil menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu ketingkat yang sangat rendah (Depkes RI,
2008).
Pada ibu hamil sangat dibutuhkan tubuh yang sehat dan bugar,
diupayakan dengan makan teratur, cukup istirahat dan oleh tubuh sesuai takaran.
Dengan tubuh segar dan sehat, ibu hamil tetap dapat menjalankan tugas rutin
sehari-hari, menurunkan stress akibar rasa cemas yang dihadap menjelang
persalinan. Olah raga sangat penting bagi ibu hamil, untuk tetap mendapatkan
tubuh yang sehat dan bugar (dengan senam hamil). Namun olah raga yang
dilakukan, juga harus disesuaikan dengan perubahan fisik, senam yang pas
dilakukan saat kehamilan adalah senam hamil. Jenis oleh tubuh yang paling
sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil disesuaikan dengan banyaknya
perubahan fisik seperti pada organ genital, perut kian membesar dan lain-lain.
Dengan mengikuti senam hamil secara teratur dan intensif, ibu hamil dapat
menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal. Senam hamil
adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau
mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan (www.bidanku.com)
GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK PADA MASA PREMENOPAUSE
17:03
No comments
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada
abad 21 ini, menopause merupakan masalah nasional, khususnya di Indonesia
masalah menopause telah mulai dirasakan untuk diatasi (Pakasi, 2000). Masa premenopause
dapat berakhir dalam beberapa bulan sampai beberapa tahun. Ada mitos yang
mengatakan bahwa normal jika perempuan yang memasuki masa menopause akan
mengalami kecemasan. Perempuan yang mengalaminya harus diperlakukan dan
mendapat perhatian yang sama seperti mereka yang mengalami gangguan penyakit
lainnya. Lebih dari 25% perempuan akan mengalami kecemasan jauh lebih tinggi
daripada laki-laki. Kecemasan dapat menjadi penyakit yang sangat menganggu,
menghambat aktivitas sehari-hari. Selain itu, kecemasan dapat menyebabkan
depresi. Pada perubahan fisik premenopause wanita sering mengalami rasa panas
dimalam hari yang menggangu tidur sampai muncul perasaaan depresi, kekerigan
pada vagina yang dapat menimbulkan rasa sakit saat hubungan sexual (Kusuma,w, 2006)
Premenopause menjadi hal yang
ditakutkan oleh wanita, karena banyak wanita akan mengalami berbagai macam
gejala yang tidak menyenangkan yang mengganggu aktifitas wanita selama
premenopause seperti sulit tidur di malam hari yang mungkin di sebabkan adanya
keringat yang berlebihan dimalam hari, kerapuhan tulang yang lazim terjadi pada
orang yang sudah berumur, dan kegemukan terutama wanita yang kurang berolahraga.
Secara medis istilah premenopause adalah suatu
kondisi fisiologis pada wanita yang telah memasuki masa penuaan yang ditandai
dengan menurunnya kadar hormon estrogen ovarium yang sangat berperan
dalam hal reproduksi dan seksualitas. (Siswono,
2008)
Perubahan premenopause yang terjadi sebelum berlangsungnya masa menopause
yaitu sejak fungsi reproduksinya mulai menurun sampai timbulnya keluhan atau
tanda-tanda menopause. Pada masa premenopause hormon progesteron dan estrogen
masih tinggi, tetapi semakin rendah ketika memasuki masa premenopause dan post
menopause. Keadaan ini berhubungan dengan fungsi indung telur yang terus
menurun. Penurunan kadar estrogen tersebut sering menimbulkan gejala yang
sangat mengganggu aktifitas kehidupan para wanita bahkan mengancam kebahagiaan
rumah tangga. (Siswono, 2008)
Purwatyastuti (2008) mengemukakan bahwa sindroma premenopause dan menopause
dialami oleh banyak perempuan hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10%
di Jepang dan Indonesia. Menurut data salah satu peneliti gejala yang paling
banyak dilaporkan adalah 40% merasakan hot flashes, 38% mengalami sulit tidur,
37% merasa cepat lelah dalam bekerja, 35% sering lupa, 33% mudah tersinggung,
26% mengalami nyeri pada sendi dan merasa sakit kepala yang berlebihan 21% dari
seluruh jumlah wanita premenopause.
Jumlah
wanita berusia diatas 50 tahun pada tahun 2000 mencapai 15.2 % dari jumlah seluruh perempuan yang ada di Indonesia.
Sedangkan pada tahun 2010 jumlah perempuan yang berusia diatas 50 tahun dan
diperkirakan telah memasuki usia menopause mencapai 15,8% dari jumlah seluruh
perempuan yang ada. Hal ini dapat kita simpulkan bahwa dari tahun 2000 sampai
dengan tahun 2010 jumlah perempuan yang berusia diatas 50 tahun dan
diperkirakan telah memasuki usia menopause mengalami peningkatan sebesar 1,03% (Martaadisoebrata,2009
).
Menurut
proyeksi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk Indonesia di
tahun 2005 - 2010 dengan jumlah penduduk perempuan diatas 50 tahun 16,3 juta
jiwa. Jumlah penduduk usia lanjut. Besarnya proporsi orang yang berusia lanjut
mengisyaratkan tingginya usia harapan hidup sehingga semakin meningkatnya usia
harapan hidup maka semakin tinggi pula jumlah penduduk usia menopause
(Hidayati, 2006).
Keterlibatan
pemerintah maupun masyarakat dalam mengatasi masalah menopause antara lain
bekerja sama dengan tim dari berbagai disiplin keahlian ilmu misalnya Psikologi
dan Spesialis Obstetri Ginekologi melalui berbagai posyandu khusus ibu
menopouse sebagai tempat efektif untuk memberikan informasi tentang
premenopause, menopause dan pascamenopause. Penyertaan organisasi-organisasi
wanita atau organisasi khusus menopause misalnya organisasi PPKW (Perhimpunan Penyantun
Kesejahteraan Wanita), Komunitas Internasional Menopause atau Internasional
Menopouse Sosiety (IMS) sebagai salah satu organisasi dunia yang menangani masalah
menopause (Pakasi, 2000).
Perubahan yang dialami seorang wanita menjelang premenopause adalah
perubahan fisik dan psikologis. Perubahan fisik yang terjadi meliputi vasomotor hot flashes, perubahan pada
kulit, kekeringan vagina berkeringat dimalam hari, sulit tidur, perubahan pada
mulut, kerapuhan tulang, badan menjadi gemuk dan perubahan psikologis pada masa
premenopause meliputi mudah tersinggung, tertekan, gugup, kesepian, tidak
sabar, tegang, lemas dan depresi, ada juga wanita yang merasa kehilangan harga
dirinya karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual, mereka juga merasa
tidak dibutuhkan lagi oleh suami dan anak-anak mereka serta merasa kehilangan
feminitas karena fungsi reproduksi yang hilang. (Hurlock, 2008)
Untuk mengatasi gejala-gejala premenopause dan menghilangkan kecemasan dan
kekhawatiran pada saat memasuki masa premenopause dan menopause adalah dengan
kenali gejala-gejalanya dan atasi dengan bijak serta penting bagi wanita untuk
sering berfikir positif bahwa kondisi tersebut merupakan sesuatu yang sifatnya
alami. Tentunya sikap positif ini bisa muncul jika diimbangi oleh informasi
atau pengetahuan yang cukup serta kesiapan fisik, mental dan spiritual yang
dilakukan pada masa sebelumnya, “Masa lalu adalah masa kini dan masa yang akan
datang” ketika masa ini datang keluhan-keluhan ketidak nyamanan maupun yang menyakitkan dapat dikurangi bahkan ditiadakan. (Purwatyastuti, 2008)
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DALAM MENGUNAKAN CAIRAN PEMBERSIH GENITALIA DI SMAN
17:01
No comments
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Remaja merupakan masa transisi dari
masa kanak-kanak menjadi dewasa meliputi perubahan penampilan fisik dan
karakteristik fisiologis tubuh yang sangat besar. Perubahan ini ditimbulkan
oleh kematangan fisik indifidu yang komplek. Saling berkaitan dan memuncak,
serta oleh kemampuan reproduksi. Traspormasi biologis ini dikenal dengan
pubertas, dan disertai dengan perubahan besar dalam status psikologis.
(Handerson, 2003).
Banyak kaum hawa
yang tidak percaya diri dengan area pribadi mereka. Karena itu mereka
berlomba-lomba menggunakan sabun pembersih khusus untuk area pribadi. (sehingga
mereka mudah tergoda dengan beragam produk yang ditawarkan di iklan (Junita, 2009).
Tinggal di daerah
tropis yang panas membuat kita sering berkeringat. Keringat ini membuat tubuh
kita lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan
berlipat. Dalam keadaan normal vagina mempunyai bau yang khas. Tetapi, bila ada
infeksi atau keputihan yang tidak normal dapat menimbulkan bau yang mengganggu.
Seperti bau yang tidak sedap, menyengat, dan amis yang disebabkan jamur,
bakteri atau kuman lainnya. Jika infeksi yang terjadi divagina dibiarkan bisa
masuk sampai kerahim (Junita, 2009).
Dari hasil
penelitian yang dilakukan di Amerika mengungkapkan lebih dari 20 juta perempuan
Amerika menggunakan cairan pembersih kedalam vagina secara rutin. Sekitar 37%
perempuan Amerika yang berusia 15-44 tahun menggunakan cairan pembersih kedalam
vagina secara teratur separoh dari perempuan yang menggunakan cairan pembersih
kedalam vagina secara teratur seminggu sekali. Data penelitian tentang
kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita di Indonesia pernah
menggunakan cairan pembersih dalam vagina yang telah menjadi bagian dari
personal higienis mereka yang dilakukan secara rutin. Bahkan yang biasa
digunakan adalah (51%) sabun (18%) pembersih cair dengan berbagai merek (Septian, 2009).
Diketahui bahwa
perempuan yang secara rutin menggunakan cairan pembersih kedalam vagina
cenderung mempunyai lebih banyak masalah yang berhubungan dengan kesehatan
vaginanya. Masalah – masalah yang dapat ditimbulkan karena menggunakan cairan
pembersih kedalam vagina adalah iritasi vagina, infeksi vagina serta dapat
mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya.
Untuk menjaga
organ intim wanita agar selalu sehat dan juga terhindar dari berbagai macam
penyakit kelamin maka hindarilah penggunaan sabun apapun diwilayah vagina dan
hindari penggunaan cairan kimia pewangi (cairan yang khusus untuk membersihkan
vagina). Karena hal tersebut dapat mengganggu keseimbangan flora dalam vagina.
Jika terlalu sering menggunakannya, malah bisa membunuh bakteri baik yang
terdapat di vagina. Efeknya justru akan menimbulkan tumbuhnya jamur, sehingga
akan timbul gatal-gatal di daerah organ intim. Dan jangan pernah menyemprotkan
minyak wangi ke dalam vagina (Septian,
2009).
Terlalu
seringnya mencuci vagina ternyata menimbulkan gejala kanker servik. Mencucinya
walaupun dengan antiseptic atau deodorant manpu menimbulkan iritasi diserviks,
jika pencucian terlalu sering maka dapat menimbulkan iritasi yang berlebihan,
dengan begitu akan merangsang terjadinya perubahan sel. Dan pada akhirnya
berubah menjadi kanker (Sukaca, 2009).
Pengetauan
remaja yang kurang tentang personal hygiene, khususnya dalam merawat daerah
genetalia masih sangat kurang. Hal ini dikarenakan, kurangnya informasi yang
diterima oleh remaja, kurang informasi dikarenakan remaja tidak memiliki akses
yang luas untuk mendapatkan informasi disamping keinginan remaja untuk mendapatkan
informasi yang memang kurang (Anonimous, 2004).
Banyak
orang tua sendiri kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan infoemasi kepada anak
remaja mereka. Selain sikap orang tua yang masih krang terbuka tentang seks.
Orang tua juga sering memang kurang paham perihal masalah yang satu ini.
Pengetahuan terbatas itulah yang menyebabkan orang tua kurang dapat berfungsi
sebagai nara sumber dalam pendidikan seks (Said, 2002)
Dengan
memberikan informasi – informasi tentang cara – cara mencapai hidup sehat
pemeliharaan kesehatan dan cara – cara menghindari penyakit melalui penyuluhan
kesehatan dan meningkatkan pengetahuan , sikap dan tindakan kesehatan dalam hal
ini perubahan perilaku yang diharapkan akan berdasarkan pengertian dan kedasaran
orang yang bersangkutan (Henderson, 2003)
Subscribe to:
Posts (Atom)