BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Remaja merupakan masa transisi dari
masa kanak-kanak menjadi dewasa meliputi perubahan penampilan fisik dan
karakteristik fisiologis tubuh yang sangat besar. Perubahan ini ditimbulkan
oleh kematangan fisik indifidu yang komplek. Saling berkaitan dan memuncak,
serta oleh kemampuan reproduksi. Traspormasi biologis ini dikenal dengan
pubertas, dan disertai dengan perubahan besar dalam status psikologis.
(Handerson, 2003).
Banyak kaum hawa
yang tidak percaya diri dengan area pribadi mereka. Karena itu mereka
berlomba-lomba menggunakan sabun pembersih khusus untuk area pribadi. (sehingga
mereka mudah tergoda dengan beragam produk yang ditawarkan di iklan (Junita, 2009).
Tinggal di daerah
tropis yang panas membuat kita sering berkeringat. Keringat ini membuat tubuh
kita lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan
berlipat. Dalam keadaan normal vagina mempunyai bau yang khas. Tetapi, bila ada
infeksi atau keputihan yang tidak normal dapat menimbulkan bau yang mengganggu.
Seperti bau yang tidak sedap, menyengat, dan amis yang disebabkan jamur,
bakteri atau kuman lainnya. Jika infeksi yang terjadi divagina dibiarkan bisa
masuk sampai kerahim (Junita, 2009).
Dari hasil
penelitian yang dilakukan di Amerika mengungkapkan lebih dari 20 juta perempuan
Amerika menggunakan cairan pembersih kedalam vagina secara rutin. Sekitar 37%
perempuan Amerika yang berusia 15-44 tahun menggunakan cairan pembersih kedalam
vagina secara teratur separoh dari perempuan yang menggunakan cairan pembersih
kedalam vagina secara teratur seminggu sekali. Data penelitian tentang
kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita di Indonesia pernah
menggunakan cairan pembersih dalam vagina yang telah menjadi bagian dari
personal higienis mereka yang dilakukan secara rutin. Bahkan yang biasa
digunakan adalah (51%) sabun (18%) pembersih cair dengan berbagai merek (Septian, 2009).
Diketahui bahwa
perempuan yang secara rutin menggunakan cairan pembersih kedalam vagina
cenderung mempunyai lebih banyak masalah yang berhubungan dengan kesehatan
vaginanya. Masalah – masalah yang dapat ditimbulkan karena menggunakan cairan
pembersih kedalam vagina adalah iritasi vagina, infeksi vagina serta dapat
mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya.
Untuk menjaga
organ intim wanita agar selalu sehat dan juga terhindar dari berbagai macam
penyakit kelamin maka hindarilah penggunaan sabun apapun diwilayah vagina dan
hindari penggunaan cairan kimia pewangi (cairan yang khusus untuk membersihkan
vagina). Karena hal tersebut dapat mengganggu keseimbangan flora dalam vagina.
Jika terlalu sering menggunakannya, malah bisa membunuh bakteri baik yang
terdapat di vagina. Efeknya justru akan menimbulkan tumbuhnya jamur, sehingga
akan timbul gatal-gatal di daerah organ intim. Dan jangan pernah menyemprotkan
minyak wangi ke dalam vagina (Septian,
2009).
Terlalu
seringnya mencuci vagina ternyata menimbulkan gejala kanker servik. Mencucinya
walaupun dengan antiseptic atau deodorant manpu menimbulkan iritasi diserviks,
jika pencucian terlalu sering maka dapat menimbulkan iritasi yang berlebihan,
dengan begitu akan merangsang terjadinya perubahan sel. Dan pada akhirnya
berubah menjadi kanker (Sukaca, 2009).
Pengetauan
remaja yang kurang tentang personal hygiene, khususnya dalam merawat daerah
genetalia masih sangat kurang. Hal ini dikarenakan, kurangnya informasi yang
diterima oleh remaja, kurang informasi dikarenakan remaja tidak memiliki akses
yang luas untuk mendapatkan informasi disamping keinginan remaja untuk mendapatkan
informasi yang memang kurang (Anonimous, 2004).
Banyak
orang tua sendiri kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan infoemasi kepada anak
remaja mereka. Selain sikap orang tua yang masih krang terbuka tentang seks.
Orang tua juga sering memang kurang paham perihal masalah yang satu ini.
Pengetahuan terbatas itulah yang menyebabkan orang tua kurang dapat berfungsi
sebagai nara sumber dalam pendidikan seks (Said, 2002)
Dengan
memberikan informasi – informasi tentang cara – cara mencapai hidup sehat
pemeliharaan kesehatan dan cara – cara menghindari penyakit melalui penyuluhan
kesehatan dan meningkatkan pengetahuan , sikap dan tindakan kesehatan dalam hal
ini perubahan perilaku yang diharapkan akan berdasarkan pengertian dan kedasaran
orang yang bersangkutan (Henderson, 2003)
0 komentar:
Post a Comment