Saturday, 2 February 2013

Pengaruh Mioma pada kehamilan dan persalinan



Terdapatnya mioma uteri mengakibatkan hal sebagai berikut.
1)      Mengurangi kemungkinan wanita menjadi hamil terutama pada mioma uteri submukosum.
2)      Kemungkinan abortus makin bertambah
3)      Kelainan letak janin dalam rahim, terutama pada mioma yang besar dan letak subserus
4)      Menghalang – halanggi lahirnya bayi, terutama pada mioma yang letaknya di serviks
5)      Inersia uteri dan atonia uteri, terutama pada mioma yang letaknya di dalam dinding rahim atau apabila terdapat banyak mioma
6)      Mempersulit lepasnya plasenta, terutama pada mioma yang submukus dan intramural.
Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan
a)         Subfertil (agak mandul) sampai fertile (mandul) dan kadang – kadang hanya punya anak
b)         Sering terjadi abortus
c)         Terjadi kelainan letak janin dalan rahim
d)        Distosia tumor yang menghalanggi jalan lahir
e)         Inersia uteri pada kala I dan kala II
f)              Atomia uteri setelah postpartum, pendarahan banyak
g)         Kelainan letak plasenta
h)         Plasenta sukar lepas (retensio plasenta) 
2.1.1.      Kehamilan dan Persalinan dapat mempengaruhi Mioma Uteri.
Tumor bertumbuh lebih cepat dalam kehamilan akibat hipertropi dan oedema, terutama pada bulan – bulan pertama, mungkin kerena pengaruh hormonal. Setelah kehamilan 4 bulan tumor tidak bertambah besar lagi.
2.1.2.      Klasifikasi Mioma Uteri
Degenerasio Karsinoma Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan, dapat berubah bentuk, dan mudah terjadinya gangguan sirkulasi di dalamnya, sehingga terjadi pendarahan dan nekrosis, terutama ditengah tengah tumor. Tumor tampak merah atau tampak seperti daging, perubahan ini menyebabkan rasa nyeri diperut yang disertai gejala – gejala peradangan, walaupun dalam hal ini peradangan suci hama (steril). Lebih sering lagi komplikasi  terjadi pada masa nifas karna sirkulasi pada tumor mengurangi akibat perubahan – perubahan sirkulasi yang dialami oleh wanita setelah bayinya lahir.
Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami putaran tangkai akibat desakan  uterus yang semakin lama semakin membesar. Torsi menyebabkan gangguan sirkulasi yang nekrosis yang menimbulkan gambaran klinis perut mendadak (acute abdomen)
2.1.3.      Penanganan Mioma Uteri
Pada umumnya tidak dilakukan operasi untuk pengangkatan mioma uteri dalam kehamilan. Demikian pula tidak dilakukan tidak dilakukan aborsi propokatus. Apabila terjadi generasi merah pada mioma uteri dengan gejala – gejala tersebut diatas, biasanya sikap konservatif dengan istirahat baring dan pengawasan yang ketat memberi hasil yang cukup memuaskan. Antibiotika tidak banyak gunanya karena proses peradangan bersifat suci hama. Akan tetapi bila dianggap perlu, bisa dilakukan laparatomi percobaan  dan tindakan selanjutnya disesuaikan dengan apa yang ditemukan waktu perut dibuka. apabila mioma uteri menghalanggi jalan lahir harus dilakukan operasi seksio sesaria. dalam masa nifas mioma uteri di biarkan kecuali apabila timbul gejala – gejala akut yang membahayakan. pengangkatan dilakukan secepat – cepatnya setelah 3 bulan, akan tetapi pada saat itu mioma uteri  kadang – kadang sudah sangat kecil sehingga tidak memerlukan pembedahan 

0 komentar:

Post a Comment