Terdapatnya
mioma uteri mengakibatkan hal sebagai
berikut.
1) Mengurangi
kemungkinan wanita menjadi hamil terutama pada mioma uteri submukosum.
2) Kemungkinan
abortus makin bertambah
3) Kelainan
letak janin dalam rahim, terutama pada mioma
yang besar dan letak subserus
4)
Menghalang – halanggi
lahirnya bayi, terutama pada mioma
yang letaknya di serviks
5) Inersia uteri
dan atonia uteri, terutama pada mioma
yang letaknya di dalam dinding rahim atau apabila terdapat banyak mioma
6) Mempersulit
lepasnya plasenta, terutama pada
mioma yang submukus dan intramural.
Pengaruh mioma
pada kehamilan dan persalinan
a)
Subfertil
(agak mandul) sampai fertile (mandul)
dan kadang – kadang hanya punya anak
b)
Sering terjadi abortus
c)
Terjadi kelainan letak
janin dalan rahim
d)
Distosia
tumor yang menghalanggi jalan lahir
e)
Inersia
uteri pada kala I dan kala II
f)
Atomia uteri
setelah postpartum, pendarahan banyak
g)
Kelainan letak plasenta
h)
Plasenta sukar lepas (retensio plasenta)
2.1.1. Kehamilan
dan Persalinan dapat mempengaruhi Mioma
Uteri.
Tumor bertumbuh lebih
cepat dalam kehamilan akibat hipertropi dan oedema, terutama pada bulan – bulan
pertama, mungkin kerena pengaruh hormonal.
Setelah kehamilan 4 bulan tumor tidak bertambah besar lagi.
2.1.2. Klasifikasi
Mioma Uteri
Degenerasio
Karsinoma Tumor menjadi lebih lunak dalam
kehamilan, dapat berubah bentuk, dan mudah terjadinya gangguan sirkulasi di
dalamnya, sehingga terjadi pendarahan dan nekrosis,
terutama ditengah tengah tumor. Tumor tampak merah atau tampak seperti daging, perubahan ini menyebabkan rasa nyeri
diperut yang disertai gejala – gejala peradangan, walaupun dalam hal ini
peradangan suci hama (steril). Lebih sering lagi komplikasi terjadi pada masa nifas karna sirkulasi pada
tumor mengurangi akibat perubahan – perubahan sirkulasi yang dialami oleh
wanita setelah bayinya lahir.
Mioma
uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami
putaran tangkai akibat desakan uterus
yang semakin lama semakin membesar. Torsi menyebabkan gangguan sirkulasi yang nekrosis yang menimbulkan gambaran
klinis perut mendadak (acute abdomen)
2.1.3.
Penanganan
Mioma Uteri
Pada umumnya tidak
dilakukan operasi untuk pengangkatan mioma uteri dalam kehamilan. Demikian pula
tidak dilakukan tidak dilakukan aborsi propokatus. Apabila terjadi generasi
merah pada mioma uteri dengan gejala – gejala tersebut diatas, biasanya sikap
konservatif dengan istirahat baring dan pengawasan yang ketat memberi hasil
yang cukup memuaskan. Antibiotika tidak banyak gunanya karena proses peradangan
bersifat suci hama. Akan tetapi bila dianggap perlu, bisa dilakukan laparatomi percobaan dan tindakan selanjutnya disesuaikan dengan
apa yang ditemukan waktu perut dibuka. apabila mioma uteri menghalanggi jalan
lahir harus dilakukan operasi seksio sesaria. dalam masa nifas mioma uteri di biarkan kecuali apabila
timbul gejala – gejala akut yang membahayakan. pengangkatan dilakukan secepat –
cepatnya setelah 3 bulan, akan tetapi pada saat itu mioma uteri kadang – kadang
sudah sangat kecil sehingga tidak memerlukan pembedahan
0 komentar:
Post a Comment