1.
Pengertian Fluor Albus
Fluor Albus adalah nama gejala yang
diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genetika yang tidak
berupa darah, mungkin Fluor Albus merupakan gejala yang paling sering dijumpai
pada penderita genikologik , adanya gejala ini diketahui karena mengotori celananya.
Secara fisiologi keluarnya getah yang
berlebihan dari vulva (biasanya lendir) dapat dijumpai pada: ()
a.
Waktu Ovulasi
b.
Waktu menjelang dan
sesudah Haid
c.
Rangsangan Sexual
d.
Dalam kehamilan
2.
Gejala Fluor Albus
a. Rasa Nyeri
Rasa nyeri perut, pinggul, pinggang,
atau alat kelamin luar dapat merupakan gejala dari beberapa kelainan
ginekologik, dalam menilai gejala ini
dapat dialami kesulitan karena factor subjektiftitas memegang peranan penting.
Walaupun biasanya hebatnya rasa nyerisesuai dengan beratnya penderitaan, sukar
rasanya menilai derajat nyeri itu.
§ Dismenoria
yang dapat dirasakan di perut bawah atau pinggang, dapat bersifat seperti
mulas-mulas, seperti ngilu atau seperti ditusuk-tusuk. Mengenai hebatnya rasa nyeri yang diderita. Rasa nyeri
itu bisa timbul menjelang haid, selama satu dua hari atau lenih lama.
Endometriosis hamper selalu disertai dismenorea.
§ Dispareunia,
rasa nyeri waktu bersenggama, dapat disebabkan oleh kelainan organic atau oleh
factor psikologik. Karena itu, perlu dicari sebab-sebab organic, seperti
introitus vagina atau vagina terlampau sempit, peradangan atau perlukaan dan
letaknya lebih dalam.
§ Nyeri perut, sering
menyertai kelainan ginikologik, yang dapat disebabkan oleh kelainan letak
uterus, neoplasma dan terutama peradangan, baik yang mendadk maupunyang
menahun.
§ Nyeri pinggang, bagian bawah diderira oleh wanita yang pernah
mengalami parametritis sebelumnya dengan akibat fibrosis di ligamentum
kardinale dan ligamentum sakrouterium.
b.
Miksi
Keluhan dari
saluran kencing sering menyertai kalainan ginikologik. Karena itu perlu
ditanyakan rasa nyeri ketika waktu kencing.
- Disuria,
Penderita uterhritis dan sistitis merasa nyeri waktu kencing atau sesudah
kencing.
- Retensio
Urine dijumpai pada retrofkelsio uteri grafidi inkarsetara pada kehamilan 16
minggu dan pada mioma uteri dan kistoma ovarii besar yang mengisi rongga perut.
- Siskoter,
kadang kadang penderita harus menekan keras waktu kencing.
- Inkontinensia
Urine, sipenderita baru mengompol jikalau kandung kemihnya penuh.
c.
Defekasi
adalah kesulitan buang air besar dan ada rasa nyeri,
ataukah beraknya encer disertai lendir, nanah ataupun darah.
3.
Klasifikasi Fluor Albus
Fluor Albus dapat di golongan kedalam 2 katagori
yakni
a. Fluor
Albus Fisiologik
Terdiri dari
cairan yang kadang-kadang beberapa mucus yang mengandung banyak epitel dengan
leukosit yang jarang.
b. Fluor
Albus Patologik
Terdapat banyak
leukosit. disebabkan paling penting dari fluor albus patologik adalah infeksi, Disini cairan banyak
mengandung leukosit dan warnanya agak kekuning kuningan sampai hijau, sering
kali lebih kental dan berbau. Radang vula, Vagina, serviks dan kavum uteri dapat
menyebabkan fluor albus patologik, pada adneksitis gejala tersebut
dapat juga timbul. selanjutnya fluor albus juga dapat ditemukan pada neoplasma
jinak atau ganas, apabila tumor itu dengan permukaannya atau sebahagian atau
seluruhnya memasuki lumen saluran alat-alat genital.
0 komentar:
Post a Comment