Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh
isapan mulut bayi pada putting susu ibu. Gerakan tersebut merangsang kelenjar
Pictuitary Anterior untuk memproduksi sejumlah prolaktin, hormon utama yang
mengandalkan Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang
oleh isapan mulut bayi pada putting susu ibu. Gerakan tersebut merangsang
kelenjar Pictuitary Anterior untuk memproduksi sejumlah prolaktin, hormon utama
yang mengandalkan pengeluaran Air Susu. Proses pengeluaran air susu juga
tergantung pada Let Down Replex, dimana hisapan putting dapat merangsang
kelenjar
Pictuitary Posterior untuk menghasilkan hormon oksitolesin, yang
dapat merangsang serabutotot halus di dalam dinding saluran susu agar
membiarkan susu dapat mengalir secara lancar.Kegagalan dalam perkembangan
payudara secara fisiologis untuk menampunga air susu sangat jarang terjadi.
Payudara secara fisiologis merupakan tenunan aktif yang tersusun seperti pohon
tumbuh di dalam putting dengan cabang yang menjadi ranting semakin mengecil.
Susu diproduksi pada akhir ranting dan mengalir kedalam cabang-cabang besar
menuju saluran ke dalam putting. Secara visual payudara dapat di gambarkan
sebagai setangkai buah anggur, mewakili tenunan kelenjar yang mengsekresi
dimana setiap selnya mampu memproduksi susu, bila sel-sel Myoepithelial di
dalam dinding alveoli berkontraksi, anggur tersebut terpencet dan mengeluarkan
susu ke dalam ranting yang mengalir ke cabang-cabang lebih besar, yang secara
perlahan-lahan bertemu di dalam aerola dan membentuk sinus lactiterous. Pusat
dari areda (bagan yang berpigmen) adalah putingnya, yang tidak kaku letaknya
dan dengan mudah dihisap (masuk kedalam) mulut bayi (siregar, 2004)
4. Volume ASI
Hasil penyelidikan Suhardjo yang dikutip oleh Kamalia (2005),
volume ASI dari waktu ke waktu berubah, yaitu:
1 Enam bulan
pertama : 500-700 ml ASI/ 24 jam
2 Enam bulan
kedua : 400-600 ml ASI/ 24 jam
3 Setelah satu
tahun : 300-500ml ASI/ 24 jam
Menurut Kamalia (2005) bahwa dalam kondisi
normal kira kira100 ml ASI pada hari kedua setelah melahirkan, dan jumlahnya
akan meningkat sampai kira-kira 500 ml dalam minggu kedua. Secara normal, produksi
ASI yang efektif dan terus-menerus akan dicapai pada kira-kira 10-14 hari
setelah melahirkan. Selama beberapa bulan berikutnya bayi yang sehat akan mengkonsumsi
sekitar 700-800 ml ASI setiap 24 jam. Volume ASI yang dapat dikonsumsi bayi
dalam satu kali menyusu elama sehari penuh sangat bervariasi. Ukuran payudara
tidak ada hubungannya dengan volume air susu yang dapat diproduksi, meskipun
umumnya payudara yang berukuran sangat kecil, terutama yang ukurannya tidak
berubah selama masa kehamilan, hanya memproduksi sejumlah kecil ASI. Emosi
seperti tekanan (stress) atau kegelisahan merupakan faktor penting yang
mempengaruhi jumlah produksi ASI selama minggu-minggu pertama menyusui.
0 komentar:
Post a Comment