BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Setiap tahunnya diperkirakan 25 juta
wanita di seluruh dunia akan memasuki masa menopouse,
wanita yang berusia 50 tahun keatas diperkirakan akan meningkat jumlahnya. Di
saat ini perempuan tersebut berjumlah 500 juta di seluruh dunia akan menjadi
lebih dari satu milyar pada tahun 2030. Di asia sendiri menurut badan kesehatan
dunia World Health Organization (WHO), pada tahun 2025 jumlah wanita berusia tua diperkirakan
meningkat dari 107 juta menjadi 373 juta. menyatakan badan
kesehatan dunia World Health Organization (WHO) memperkirakan umur harapan hidup (UHH) orang Indonesia adalah 75 tahun
pada tahun 2025. Hal ini berarti memiliki kesempatan untuk hidup rata-rata 25
tahun lagi sejak awal menopouse .
bahkan pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 60 juta perempuan menopouse ().
Di Negara-negara maju seperti Amerika serikat dan Inggris, usia menopouse wanita adalah 51,4 tahun,
sedangkan di Asia tenggara adalah 51,09
tahun,. Sindroma menopouse dialami oleh banyak wanita hampir diseluruh dunia, sekitar 70-80%
wanita Eropa,
60% di Amerika, 57 % di Malaysia. 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonsia
dari beberapa data tampak bahwa salah satu faktor berbedaan
jumlah tersebut adalah karena pola makannya. Pola makan wanita Eropa dan Amerika dapat miningkatkan
kadar estrogen didalam tubuh
dibandingkan dengan wanita Asia, sehingga ketika masa menopouse tiba
jumlah estrogen drastis menurun menyebabkan
tingginya sindroma menopouse.
Proses penuaan manusia yang
disebabkan oleh perubahan biologis serta faktor-faktor yang mempengaruhi bukan
merupakan sesuatu yang sederhana. Setiap individu secara genetik memilik suatu
proses yang tersusun rapi sejak ia dilahirkan. Setiap proses tersebut
memerlukan pemahaman dan perawatan keadaan tubuhnya untuk menghadapinya.
Kehidupan perempuan dibagi dalam
empat kurun waktu, yaitu masa kanak-kanak, remaja, reproduksi, dan pasca
reproduksi. Perubahan masak kanak-kanak menuju masa dewasa atau sering dikenal dengan masa pubertas
ditandai dengan datangnya menstruasi pada perempuan atau menarche.
Berakhirnya menstruasi dikenal
dengan sebutan menopouse. Disisi
lain, menopouse merupakan kejadian
yang unik, tetapi, ada yang berpendapat bahwa menopouse adalah transisi alami dalam kehidupan perempuan.
Diperkirakan wanita menjalani kehidupan sebanyak 30% dalam keadaan pasca menopouse, sejumlah 20% wanita yang
beruntung akan mengalami gejala yang sangat ringan, sementara kurang lebih 60%
yang lain mengeluh gejala yang paling umum, wanita menghabiskan kurang lebih
sepertiga hidupnya steril.
Salah satu pembangunan kesehatan Indonesia adalah meningkatnya angka harapan hidup.
Keberhasilan pembanguan kesehatan telah meningkatkan status kesehatan dan gizi
masyarakat Indonesia dari tahun ketahun. Dari data sensus penduduk tahun 2000 jumlah
perempuan berusia diatas 50 tahun baru mencapai 15,5 juta jiwa atau 7,6% dari
total penduduk.
Umur Harapan Hidup (UHH) wanita Indonesia adalah 68,2
tahun sedangkan tahun 2020 jumlahnya meningkat menjadi 30,0 juta atau 11,5%
dari total jumlah penduduk dikatakan
juga bahwa meningkatnya usia harapan hidup tersebut, proposi wanita lanjut juga akan mengalami peningkatan dan harapan
para wanita dapat menikmati kehidupan yang nyaman dan berkualitas.
masalah kesehatan yang dihadapi oleh
perempuan menopouse terkait dengan
rendahnya kadar estrogen atau androgen di
dalam sirkulasi darah, sehingga muncul keluhan nyeri senggama (93,33%), keluhan
pendarahan pasca senggama (84,44%), vagina kering (93,88%0. Dan keputihan
(75,55%0, keluhan gatal pada vagina (88,88%), perasaan panas pada vagina
(84,44%), nyeri berkemih (77,77%), inkotenensia urin (68,88%).
Sejalan dengan penelitian, yang
meneliti 30 orang wanita premenopouse
yang berkunjung kepuskesmas Gondokusuman II dengan rentang usia 35 sampai 50
tahun, didapat bahwa 50% dari wanita tersebut
tidak pernah mendengar istilah menopouse,
53% membutuhkan informasi yang benar mengenai menopouse
dari bidan dan dokter, 80% tidak mengetahui cara memelihara kesehatan menghadapi
menopouse, dan 73,3% tidak mengetahui
resiko penyakit setelah menopouse.
perubahan-perubahan selama menjalani
masa menopouse akan mempengaruhi
kualitas hidup seorang wanita, hal ini tergantung pada individu masing-masing
bagaimana mereka memandang menopouse
tersebut dan sejauh mana pengetahuannya tentang menopouse itu sendiri. Selain itu latar belakang sosial dan
keluarga turut membentuk persepsi dan sikapnya.
0 komentar:
Post a Comment