Wednesday 16 January 2013

PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS IX SMPN



PENDAHULUAN

1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat akan mempengaruhi tatanan sosial kemasyarakatan. Teknologi informasi saat ini dan yang akan datang merupakan tantangan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia untuk mengupayakan manusia yang berkualitas. Oleh karena itu usaha konkret dari berbagai pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.
Salah satu masalah pendidikan yang kita alami sampai saat ini adalah masalah mutu pendidikan yang merupakan masalah nasional yang sedang dihadapi dan  mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia. Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui pendidikan yang baik dan terencana dengan tepat. 
Upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat  dan martabat manusia Indonesia untuk mencapai itu, pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman. Sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal I dinyatakan bahwa : Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesi dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Menghadapi abad ke-21 yang merupakan abad tehnologi dan informasi, siswa dituntut untuk memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, sikap kritis serta kesiapan untuk bersaing secara kompetitis dalam berbagai aspek kehidupan.
Penyertaan multimedia dalam pengajaran dan pembelajaran telah mengubah strategi pengajaran di kelas. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru tadi sekarang telah bergeser ke arah peningkatan fokus dan peran siswa dan partisipasi aktif mereka dalam proses belajar mengajar. Ini adalah fakta tak terbantahkan bahwa banyak lembaga-lembaga pembelajaran menemukan metode-metode dan cara baru dalam rangka menjembatani efisiensi dengan teknologi pembelajaran.
Media pembeajaran geografi terdiri dari beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti : peta, atlas, globe, gambar foto, slide, video pendidikan, VTR, diagram atau grafik, dan media cetak, internet. Pemakaian media dalam proses pembelajaran akan dapat membantu membangkitkan keinginan dan minat yang baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar mengajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Selain itu media juga dapat bergna untuk membangkitkan gairah belajar, memungkinkan siswa untuk belajar mandiri sesuai dengan minat dan kemampuannya. Media dapat meningkatkan pengetahuan, serta memberikan fleksibilitas dalam penyampaian pesan. Selain itu media juga berfungsi sebagai alat komunikasi, sebagai sarana pemecahan masalah dan sebagai sarana pengembangan diri. Melalui penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa memilih dan menggunakan media harus sesuai dengan kriteria.
Internet merupakan media informasi yang sangat besar manfaatnya bagi perkembangan pengetahuan siswa, semua data baik berbentuk gambar maupun uraian sangat banyak tersedia di internet, guru juga dapat memperluas pengetahuan dan cakrawala berfikir dengan mengembangkan bahan ajar dari internet, dengan berkembanganya pengetahuan guru maka ilmu yang ditransfer guru menjadi lebuh baik dan bermutu. Dengan adanya pengetahuan tentang cara penggunaan internet maka siswa akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan dan mendalami suatu materi yang telah diajarkan, disamping itu kemampuan berinternet juga akan memberikan cakrawala berfikir yang belih berkembang dimasa-masa yang akan datang.
Mengingat pentingnya peranan internet dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan siswa tentang materi yang teleh diberikan guru, sudah selayaknya setiap siswa untuk memiliki pengetahuan tentang cara pengunaan internet. Harapannya dengan banyak berinternet  yang berhubungan dengan pelajaran serta hal-hal lainnya yang masih berkaitan dengan pelajaran, prestasi belajar yang akan dicapai siswa tersebut akan lebih baik. Sebagai konsekwensi keaktifannya berinternet, siswa dapat memenuhi kebutuhan materi pelajaran yang lebih baik disamping mengunakan perpustakaan sekolah maupun perpustakaan di tempat-tempat lainnya.
Berdasarkan kondisi diatas maka penulis berminat untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu Kelas IX di SMP Negeri 1”.
2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu “Bagaimana pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS terpadu di Kelas IX di SMP Negeri”.
3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS terpadu di Kelas IX di SMP Negeri 1.
4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, yaitu:
a.       Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memperkaya khasanah kepustakaan pendidikan, khususnya mengenai pemanfaatan internet untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan sebagai bahan masukan bagi mahasiswa yang berminat menindak lanjuti penelitian ini dengan mengambil kancah penelitian yang berbeda dan dengan sampel yang lebih besar.
b.      Bagi guru bidang studi, khususnya guru IPS sebagai bahan masukan agar lebih dapat memahami anak didiknya dan memberi pengarahan dalam pembelajaran untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

5 Prostulen Penelitian
Adapun prostulen dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang segnifikan antara pemamfaatan internet sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS terpadu di Kelas IX di SMP Negeri.
6 Operasioanal Variabel
  1. Pengunaan internet adalah kemampuan siswa dalam menggunakan internet, dengan baiknya akan memberikan siswa untuk dapat memahami apa yang sedang dipelajarinya, tanpa keterampilan menggunakan internet yang baik maka siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami pokok bahasan yang sedang dipelajarinya..
  2. Hasil prestasi siswa adalah hasil yang didapat siswa terhadap pelajaran yang telah diterima siswa dalam waktu tertentu dan untuk mata pelajaran tertentu, prestasi merupakan hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru secara terus-menerus, sehingga didapat hasil evaluasi yang sesuai dengan kemampuan sebenarnya dari siswa
8 Kajian Pustaka
8.1 Pemanfaatan internet
Dibalik manfaat yang sangat banyak yang terdapat pada  pemanfaatan multimedia dalam pendidikan, namun terdapat pula Fakta-fakta yang menonjol menyangkut penggunaan multimedia untuk pendidikan. Diantaranya sebagai berikut:
a.        Kemajuan perkembangan teknologi dan informasi menuntut pendidikan tidak terbatas pada pemanfaatan sarana pendidikan (guru, buku pelajaran, dan lainnya), tetapi juga menggunakan media komunikasi berupa radio, televisi, VCD, OHP, komputer, internet, dan sebagainya. Pada kenyataannya pendidikan di Indonesia masih cenderung belum memanfaatkan sarana tersebut di atas secara optimal, karena antara lain persediaan dana belum mencukupi.
b.      Pendidik dituntut untuk mampu menguasai dan memanfaatkan berbagai multimedia. Sementara itu, tenaga pendidik yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang multimedia masih sangat terbatas, khususnya untuk wilayah perbatasan dan terpencil.
c.       Pemanfaatan  multimedia dalam proses pendidikan  berpotensi dapat menjangkau seluruh  lapisan  masyarakat di  berbagai  tempat dengan
mutu yang sama.
d.      Kepadatan kurikulum sering dijadikan alasan untuk tidak beranjak dari cara mengajar yang lama. Daya serap siswa terhadap kurikulum membuat guru tidak percaya kepada potensi multimedia. Akibatnya multimedia tidak dianggap sebagai bantuan tetapi sebagai beban.
e.       Adanya ketakutan pada teknologi (technophobia). Ketakutan ini menyebabkan siswa atau bahkan guru tidak mau/berani menggunakan sumber belajar yang baru. Ketakutan ini bersumber dari belum dikuasainya cara pemanfaatan teknologi tersebut.
f.       Sikap pimpinan banyak menentukan pemanfaatan multimedia di lembaga pendidikan. Sikap yang positif akan menunjang berkembangnya multimedia di lembaga tersebut.
8.2 Prestasi siswa
Evaluasi dilakukan secara terus menerus di setiap putaran pada bagian-bagian yang telah ditetapkan dengan bobot nilai yang telah ditetapkan pada akhir putaran diadakan ujian lisan secara komprehensif.
Penilaian hasil pembelajaran oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemampuan belajar peserta didik serta meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran, penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
1.    Menginformasikan rancangan dan criteria penilaian sesuai silabus mata pelajaran pada awal semester
2.    Mengembangkan indicator pencapaian kompetensi dasar dan memilih tehnik penilaian yang sesuai dengan saat penyusunan silabus
3.    Mengembangkan instrument dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan tehnik penilaian yang dipilih.
4.    Melaksanakan tes formatif dan tes sumatif, pengamatan, penugasan dan atau bentuk lain yang diperlukan.
5.    Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik.
6.    Memberikan umpan balik atau mengembalikan hasil pekerjaan peserta didik, disertai komentara yang mendidik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
7.    Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
9 Metode Penelitian
Sehubungan dengan masalah yang penulis teliti, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk menggambarkan situasi dan kenyataan yang ada,  sebagaimana yang dikemukakan oleh Winarno Surachman yaitu “Metode deskriptif adalah menunjukkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, suatu hubungan kegiatan, pandangan,sikap yang Nampak atau tentang suatu proses yang sedang bekerja, kelainan yangsedang meruncing dan sebagainya.”
9.1. Prosedur Penelitian
Secara Skematis uraian penelitian tindakan kelas ini adalah penilitian tindakan kelas. PTK ini dilaksanakan dlam 2 siklus setiap siklus 2 kal tatap muka, menggunakan 1 RPP dengan standar proses. Setiap pembelajaran akan dilakukan test terhadap siswa dapat digambarkan kerangka pemikirannya menurut Arikunto sebagai berikut:






SIKLUS PELENITIAN TINDAKAN KELAS








 












Sumber: Arikunto, 2010


9.2 Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian oleh peneliti sedangkan waktu penelitian adalah jangka waktu yang dihabiskan dalam penelitian terkait dengan hal tersebut maka peneliti mengambil lokasi pada SMP Negeri 1 Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya Kelas IX, waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal sekolah dan penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal …… bulan ……. 2012.
9.3 Populasi dan sampel
Berhasil tidaknya  suatu penelitian dilaksanakan dengan baik sampai dengan mendapatkan hasilnya sangat erat kaitannya dengan populasi dan sampel penelitian yang digunakan begitu pula dengan perhitungan-perhitungan dalam pengelolaan data hasil penelitian.
“Populasi adalah keseluruhan dari sasaran objek penelitian. Penelitian tidak mungkin dilaksanakan apabila tidak ada populasi atau objek yang diteliti.”  Populasi yang penulis tetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Bandar Baru Tahun Ajaran 2012/2013 Kelas IX yang berjumlah 129 siswa, terdiri dari 58 siswa laki-laki dan 71 siswa perempuan.
Mengingat jumlah populasi cukup banyak, maka penulis tidak mengambil seluruh anggota populasi melainkan mengambil sampel yaitu 25% dari jumlah seluruh siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Bandar Baru. 25% x 129 = 33,22. Sehingga sampel dalam penelitian ini ditetapkan 33 orang siswa dan diambil dari kelas IX/a yang jumlah siswanya 33 orang.
Pengambilan sampel ini sesuai dengan pendapat Suharsini Arikunto yaitu “Apabila subjek penelitian kurang dari seratus orang lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi, jika jumlah objeknya maka dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.”.
9.4 Teknik pengumpulan data
Untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan pembahasan ini penulis menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut:

1.    Metode Penelitian Kepustakaan (Library Reasearch)
Metode penelitian kepustakaan dapat digunakan untuk mengumpulkan teori-teori dengan membaca sejumlah leteratur yang berhubungan dengan pembahasan ini, yang menunjang terhadap penulis skripsi ini.
Dalam hal ini pentingnya metode kepustakaan adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Winarno Surachman yaitu : “Penyelidikan biografi tidak dapat diabaikan sebab disinilah penyelidik berusaha menemukan keterangan masalah yakni teori yang dipakai, pendapat para ahli mengenai aspek itu, penyelidikan yang sedang berjalan ataupun masalah-masalah yang disarankan oleh ahli-ahli.”
Dengan demikian penelitian kepustakaan ini sangatlah penting karena merupakan landasan tioritis untuk menunjang peneliti dalam melaksanakan dan menyusun skripsi ini.
2.        Metode Penelitian Lapangan (Field Research)
Untuk memperoleh data yang objektif dan terpecaya, penulis mengadakan penelitian kelapangan atau ketempat yang dipusatkan sebagai objek penelitian ini, penulis menggunakan tekhnik dan instrument penelian sebagai berikut :
a.       Observasi, yaitu tekhnik penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati langsung ke lokasi dimana penelitian itu dilakukan.
b.      Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dikumpulkan data yang digunakan untuk memperoleh informasi yang lengkap dengan berdialog langsung dengan objek penelitian.
c.       Angket, yaitu suatu tekhnik yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu secara tertulis.

0 komentar:

Post a Comment