PENDAHULUAN
1 Latar Belakang Masalah
Anak usia sekolah atau siswa mempunyai peran yang
penting dalam pembangunan bangsa dan negara, karena mereka merupakan generasi
penerus yang diharapkan dapat membangun dan menghasilkan karya-karya yang
berguna bagi negara. Di tangan siswa inilah bagaimana perkembangan suatu negara
ditentukan. Anak-anak yang terdidik, berdisiplin, dan berkualitas secara
intelektual, mental dan spiritual akan mampu berkompeten dalam menjalankan roda kehidupan berbangsa
dan bernegara, sehingga kelangsungan dan martabat bangsa dapat terjamin.
Pendidikan merupakan usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk
dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan
mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya. Pendidikan
juga sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang
memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan.
Untuk meningkatkan hasil pembelajaran seorang guru
membutuhkan suatu data yang baik tentang kemampuan siswa dalam menerima materi
yang di ajarkan, untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memahami isi materi
yang disampaikan dan sejauh mana siswa dapat mengembangkan materi tersebut maka
dibutuhkan penilaian tentang materi tersebut, yaitu dengan mengunakan perangkat
evaluasi, baik pre test, post test maupun tugas, dengan didapatkan hasil dari
setiap evaluasi yang diberikan akan memberikan gambaran yang jelas bagi guru
untuk merencanakan metode pengajaran pada materi pelajaran berikutnya.
Prinsip-prinsip modern juga
menuntut agar kegiatan belajar mengajar harus dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan secara lebih luas, untuk dapat mengolah, menggunakan nilai dan
mengkomunikasikan hasil belajar dengan baik. Dengan demikian kemudahan akan
timbul di pihak pengajar dan siswa-siswa pun memperoleh hasil belajar yang
maksimal. Dengan menyadari akan tujuan dan pentingnya pengajaran IPS, maka
keberhasilan siswa dapat tergantung kepada pendidik untuk membawa siswa ke
tingkat kematangan. Oleh sebab itu, tidak hanya guru yang baik, tetapi juga
pada penggunaan metode yang tepat. Dalam hal ini guru harus dapat mengenal dan
menguasai berbagai jenis metode dalam mengajar IPS. Salah satu metode mengajar
adalah metode tanya jawab merupakan
metode yang menekankan penjelasan atau menerangkan materi pelajaran dari guru
kepada siswa menggunakan perantara atau media lainnya. Keaktifan metode tanya
jawab tidak murni terletak pada guru. Dalam hal ini siswa melakukan belajar
sambil mendengarkan (learning by listening).
Komunikasi merupakan sarana
utama mentransfer informasi, namun pengunaan komunikasi yang salah akan
mengakibatkan informasi yang di transfer tidak dapat diterima secara utuh
bahkan mengakibatkan terjadinya perbedaan pengertian dari informasi tersebut.
Dalam mentrasfer ilmu kepada siswa kesalahan dalam komunikasi akan berakibat
siswa mendapatkan pengetahuan yang keliru, efektifitas komunikasi dalam
pemberikan pembelajaran sebaiknya mengacu kepada kemampuan siswa dan latar
belakang yang umumnya dimiliki siswa, dengan komunikasi yang dimengerti oleh
siswa secara baik akan memberikan dampak pengetahuan yang optimal bagi siswa.
Dalam kenyataan dilapangan terjadinya kesenjangan antara komunikasi yang
dilakukan guru dengan kemampuan siswa dalam menyerap informasi, hal ini
dikaranakan siswa berasal dari lingkungan yang berbeda, dengan pengalaman yang
berbeda, dengan latar belakang yang berbeda dan dengan pengunaan bahasa sehari
hari dilingkungan rumah yang berbeda sehingga melahirkan persepsi yang berbeda
pula, mengakibatkan kemampuan mengartikan kata-kata menjadi berbeda yang pada
akhirnya memberikan pengertian yang berbeda dan tentu pengetahuan yang didapat
berbeda pula.
Berdasarkan kondisi diatas maka penulis berminat untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “Efektifitas
Komunikasi Guru dan Siswa Dalam Menunjang Proses Pembelayaran IPS Terpadu Di Kelas VIII SMP Negeri”.
2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan
permasalahan yaitu “Adanya Efektifitas Komunikasi Guru dan Siswa Dalam
Menunjang Proses Pembelayaran IPS Terpadu Di Kelas VIII SMP Negeri”.
3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui adakah hubungan Efektifitas Komunikasi Guru dan Siswa Dalam
Menunjang Proses Pembelayaran IPS Terpadu Di Kelas VIII SMP Negeri.
4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, yaitu:
a.
Diharapkan dengan adanya
penelitian ini dapat memperkaya khasanah kepustakaan pendidikan, khususnya
mengenai efektifitas komunikasi antara guru dan siswa dalam menunjang proses
pembelajaran IPS terpadu dan sebagai bahan masukan bagi mahasiswa yang berminat
menindak lanjuti penelitian ini dengan mengambil kancah penelitian yang berbeda
dan dengan sampel yang lebih besar.
b.
Bagi guru bidang studi,
khususnya guru IPS sebagai bahan masukan agar lebih dapat memahami anak
didiknya dalam berkomunikasi dengan siswa dalam pembelajarannya untuk
memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Adanya hubungan Efektifitas
Komunikasi Guru dan Siswa Dalam Menunjang Proses Pembelayaran IPS Terpadu Di
Kelas VIII SMP Negeri.
6 Ruang Lingkup Penelitian
Sesuai dengan penelitian, maka penelitian ini memusatkan
perhatian pada masalah komunikasi yang efektif abtara guru dan siswa pada mata pelajaran
IPS Terpadu, dengan cara memberikan perhatian yang lebih khusus dalam hal
berkomunikasi antara guru dan siswa agar lebih baik dalam memperoleh prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu.
7 Operasional Variabel
a. Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka
menciptakan rasa saling mengerti serta saling percaya demi terwujudnya hubungan
yang
b. Guru bertugas membimbing dan
mengarahkan cara belajar siswa agar mencapai hasil yang optimal. Besar kecilnya
peranan guru akan tergantung pada tingkat penguasaan materi, metodologi, dan
pendekatannya
c. Siswa adalah sekelompok orang dengan usia tertentu yang belajar
baik secara kelompok atau perorangan. Siswa juga disebut murid atau pelajar.
Ketika kita bicara mengenai siswa maka fikiran kita kan tertuju kepada siswa di
lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun menengah. Dilingkungan sekolah
dsar masalah-masalah yang muncul belum begitu banyak, tetapi ketika memasuki
lingkungan sekolah menengah maka banyak sekali masalah-msalah yang muncul
karena anak atau siswa sudah menepaki masa remaja. Siswa sudah mulai berfikir
tentang dirinya sendiri, bagaimana keluarganya, teman-teman pergaulannya dan
sebagainya. Pada masa ini seakan mereka tidak
memikirkan akibatnya. Hal inilah yang diperhatikan oleh keluarga dan
tentu saja pihak sekolah.
8 Kajian Pustaka
8.1. Mengajar
Mengajar adalah suatu kegiatan
agar proses belajar mengajar dapat terjadi. Muhammad Ali menyebutkan bahwa
"Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi
kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar mengajar sesuai dengan
tujuan yang telah dirumuskan". Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa sasaran akhir dari proses belajar mengajar adalah siswa
belajar. Oleh karena itu usaha apapun dapat dilakukan, asalkan usaha itu
disengaja dengan penuh rasa tanggung jawab sehingga mengantarkan siswa menuju
pencapaian tujuan.
8.2. Komunikasi yang efektif
Komunikasi
yang efektif hanya akan berlangsung
apabila setiap individu memperlakukan individu yang lain sebagai subjek yang
dilakukan dalam bentuk saling menghormati, saling menghargai dan saling
mempercayai. Perlakukan sebagai subjek antar individu memungkinkan terwujudnya human relationship yang efektif, yang
hanya dapat terjadi bila mana setiap personal menyadari dan memainkan peranan
sesuai dengan pasisinya masing-masing
Agar
terjadi komunikasi yang efektif antara pihak satu dengan pihak yang lain,
antara kelompok satu dengan kelompok yang lain atau seseorang dengan orang lain
diperlukan keterlubatan beberapa unsur komunikasi yakni:
1) Sumber
(Komunikator)
2) Pesan
(Masage)
3) Media
8.3. Prestasi Belajar
Prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau
kegiatan tertentu. Selain itu prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hal
itu, prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa
ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.
2) Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek
kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau
ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi.
3) Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai
atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas
siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.
Sedangkan
prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang telah
dicapai dari usaha belajar terhadap nilai akhir mata pelajaran ekonomi yang
diterima di sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk angka.
9 Metode Penelitian
Sehubungan dengan masalah yang penulis teliti, maka
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk
menggambarkan situasi dan kenyataan yang ada,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Winarno Surachman yaitu “Metode
deskriptif adalah menunjukkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang
situasi yang dialami, suatu hubungan kegiatan, pandangan,sikap yang Nampak atau
tentang suatu proses yang sedang bekerja, kelainan yang sedang meruncing dan
sebagainya.”
9.1 Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat
melakukan penelitian oleh peneliti sedangkan waktu penelitian adalah jangka
waktu yang dihabiskan dalam penelitian terkait dengan hal tersebut maka
peneliti mengambil lokasi pada SMP Negeri Kelas VIII, waktu penelitian
disesuaikan dengan jadwal sekolah dan penelitian ini dilaksanakan tanggal ----
Bulan ---- 2012.
9.2 Populasi dan sampel
Berhasil tidaknya suatu penelitian dilaksanakan dengan baik
sampai dengan mendapatkan hasilnya sangat erat kaitannya dengan populasi dan
sampel penelitian yang digunakan begitu pula dengan perhitungan-perhitungan
dalam pengelolaan data hasil penelitian.
“Populasi adalah keseluruhan dari
sasaran objek penelitian. Penelitian tidak mungkin dilaksanakan apabila tidak
ada populasi atau objek yang diteliti.” Populasi yang penulis
tetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri Tahun Ajaran
2011/2012 Kelas VII yang berjumlah 129 siswa, terdiri dari 58 siswa laki-laki
dan 71 siswa perempuan.
Mengingat jumlah populasi cukup
banyak, maka penulis tidak mengambil seluruh anggota populasi melainkan
mengambil sampel yaitu 25% dari jumlah seluruh siswa Kelas VII SMP Negeri. 25%
x 129 = 33,22. Sehingga sampel dalam penelitian ini ditetapkan 33 orang siswa
dan diambil dari kelas VII/a yang jumlah siswanya 33 orang.
Pengambilan sampel ini sesuai dengan
pendapat Suharsini Arikunto yaitu “Apabila subjek penelitian kurang dari
seratus orang lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya menjadi
penelitian populasi, jika jumlah objeknya maka dapat diambil 10-15% atau 20-25%
atau lebih.”.
7.3 Teknik pengumpulan data
Untuk mendapatkan data-data yang
berhubungan dengan pembahasan ini penulis menggunakan tehnik pengumpulan data
sebagai berikut:
1.
Metode Penelitian
Kepustakaan (Library Reasearch)
Metode penelitian kepustakaan dapat digunakan untuk
mengumpulkan teori-teori dengan membaca sejumlah leteratur yang berhubungan
dengan pembahasan ini, yang menunjang terhadap penulis skripsi ini.
Dalam hal ini pentingnya metode kepustakaan adalah
sebagaimana yang dikemukakan oleh Winarno Surachman yaitu : “Penyelidikan
biografi tidak dapat diabaikan sebab disinilah penyelidik berusaha menemukan
keterangan masalah yakni teori yang dipakai, pendapat para ahli mengenai aspek
itu, penyelidikan yang sedang berjalan ataupun masalah-masalah yang disarankan
oleh ahli-ahli.”
Dengan demikian penelitian kepustakaan ini sangatlah
penting karena merupakan landasan tioritis untuk menunjang peneliti dalam
melaksanakan dan menyusun skripsi ini.
2.
Metode Penelitian
Lapangan (Field Research)
Untuk memperoleh data yang objektif dan terpecaya,
penulis mengadakan penelitian kelapangan atau ketempat yang dipusatkan sebagai
objek penelitian ini, penulis menggunakan tekhnik dan instrument penelian
sebagai berikut :
a. Observasi,
yaitu tekhnik penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati langsung ke
lokasi dimana penelitian itu dilakukan.
b. Wawancara,
yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dikumpulkan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi yang lengkap dengan berdialog langsung dengan objek
penelitian.
c. Angket,
yaitu suatu tekhnik yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung
dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan terlebih
dahulu secara tertulis.
1.7.4 Teknik pengolahan data
Sesuai dengan metode dan instrumen
penelitian ini, maka metode untuk mengolah data dalam penelitian ini digunakan
uji statistik koefesien korelasi product moment dari Kacl Person, menurut Arikunto.
rn
Keterangan:
rn = indek korelasi antar variabel
X = Skore rata-rata X
Y = Skore rata-rata Y
∑X = Jumlah skor rata-rata X
∑Y = Jumlah skore rata-rata Y
N = Jumlah sampel
Angka korelasi berkisar antara -1 s/d +1. Semakin
mendekati 1 maka korelasi semakin mendekati sempurna. Sementara nilai negative
dan positif mengindikasikan arah hubungan. Arah hubungan yang positif
menandakan bahwa pola hubungan searah atau semakin tinggi A menyebabkan
kenaikan pula B (A dan B ditempatkan sebagai variabel)
Secara umum menggunakan angka signifikansi sebesar 0,01;
0,05 dam 0,1. Pertimbangan mengunakan angka tersebut didasarkan pada tingkat
kepercayaan (confidence interval) yang diinginkan oleh peneliti. Angka
signifikasi sebesar 0,01 mempunyai pengertian bahwa tingkat kepercayaan atau
bahasa umumnya keinginan kita memperoleh kebenaran dalam riset ini adalah
sebesar 99%, jika angka signifikasi sebesar 0,05, maka tingkat keperjayaan
adalah sebesar 95%, jika angka signifikasi sebesar 0,1 maka angka kepercayaan
adalah sebesar 90%.
Interprestasi
angka korelasi menurut adalah:
0 - 0,199
: Sangat lemah
0,20 - 0,399
: Lemah
0,40 - 0,599
: Sedang
0,50 - 0,799
: Kuat
0,80 - 1,0 : Sangat Kuat
0 komentar:
Post a Comment