BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pencapaian nilai
standar kelulusan menjadi lebih berat bagi siswa sejak pemerintah menaikan
standar kelulusan sebesar 5,50 di tahun 2009 diperlukan kerja keras dari
seluruh elemen untuk memperhatikan dan berbuat semaksimal mungkin agar dapat
bersaing dengan negara-negara lain yang sudah semakin maju. Namun, hal ini
terasa sangat berat karena negara kita melihat nilai standar kelulusan tersebut
sebagai beban bukan sebagai motivasi untuk terus bergerak maju, dan di sini
faktor utama yang paling dominan untuk melakukan perubahan itu di awali dengan
adanya guru-guru yang mampu untuk dapat mewujudkan nilai standar kelulusan tersebut.
Berdasarkan
uraian diatas banyak kita lihat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
khususnya IPS, guru sebaiknya tidak hanya memberikan informasi tetapi harus
menerapkan prinsip-prinsip pengajaran IPS yang berorientasi pada obeservasi dan
penelitian. Pengetahuan IPS yang di peroleh dari hasil belajar pengalaman dan
pemahaman, akan lebih lama dapat di ingat serta berkesempatan menumpuk
keberanian dalam mengambil inisiatif. Maka oleh karena itu pengajaran IPS juga
berfungsi sebagai alat untuk mendidik siswa agar mencapai kualitas sesuai
dengan tujuan pendidikan.
Prinsip-prinsip
modern juga menuntut agar kegiatan belajar mengajar harus dapat mengembangkan
ilmu pengetahuan secara lebih luas, untuk dapat mengolah, menggunakan nilai dan
mengkomunikasikan hasil belajar dengan baik. Dengan demikian kemudahan akan
timbul di pihak pengajar dan siswa-siswapun memperoleh hasil belajar yang
maksimal. Dengan menyadari akan tujuan dan pentingnya pengajaran IPS, maka
keberhasilan siswa dapat tergantung kepada pendidik untuk membawa siswa ke
tingkat kematangan. Oleh sebab itu, tidak hanya guru yang baik, tetapi juga
pada penggunaan metode yang tepat. Dalam hal ini guru harus dapat mengenal dan
menguasai berbagai jenis metode dalam mengajar IPS.
Salah satu
metode interaksi edukatif yang dewasa ini menjadi strategi mengajar dengan
kurikulum KTSP adalah metode diskusi. Metode diskusi kelompok yaitu
pembelajaran yang melibatkan unsur-unsur siswa itu sendiri, sehingga siswa
dapat berinteraksi dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sulit. Metode diskusi
mempunyai keuntungan antara lain: 1)Mempertinggi peran serta secara
perseorangan, 2)Mempertinggi peran serta kelas secara keseluruhan dan 3)
memupuk sikap saling menghargai pendapat orang lain.
Diskusi kelompok dapat dilakukan
antara guru dengan seluruh siswa, guru dengan sekelompok siswa, siswa dengan
siswa dalam kelompok dan siswa dengan siswa dalam kelas. Dengan demikian yang dapat
menjadi pemimpin tidak hanya guru, tetapi lebih baik jika guru membimbing siswa
agar mmpu memimpin diskusi, kalau demikian guru dapat dikatakan berhasil. Dalam metode diskusi kelompok inilah
terjadi proses interaksi antara dua individu atau lebih dalam pemecahan
masalah. Dalam diskusi kelompok ini proses interaksi antara dua individu atau
lebih, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah yang
dapat terjadi, yang semuanya aktif sebagai pendengar saja, mengajar dengan
metode seperti ini dapat membuka cakrawala berpikir bagi siswa secara aktif dan kreatif.
Berdasarkan
uraian di atas dapatlah dikatakan bahwa metode diskusi kelompok dalam mengajar
sangat diperlukan bagi seorang guru, karena dengan metode diskusi kelompok
siswa dapat mempertinggi partisipasi secara individual dan dapat mempertinggi
kegiatan kelas secara keseluruhan. Penggunaan metode ini perlu terlebih dahulu
pengarahan oleh guru yang bersangkutan, sehingga proses pelaksanaannya tidak
menimbulkan masalah atau perlu ketertiban yang khusus.
Namun
bagaimana dengan siswa yang dominan belajar sendiri segala sesuatu banyak
dikembangkan oleh dirinya sendiri tanpa bantuan teman yang lain. Kita ketahui
bahwa siswa yang belajar sendiri lebih banyak memeiliki kendala diantaranya
ide-ide mengembangkan pelajaran dipikirkan sendiri, tidak ada kritikan yang
membangun, lebih besar keragu-raguan dalam mengambil kesimpulan akhir. Apakah
hasil belajar siswa tersebut lebih baik dengan berkelompok, untuk dapat
mengetahui lebih lanjut perlu dilakukan penelitian.
0 komentar:
Post a Comment