BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia Sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan
Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan
dengan perilaku hidup sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
dan fasilitas kesehatan yang bermutu secara adil dan merata diseluruh wilayah
Republik Indonesia dan dapat mewujudkan bangsa yang mandiri maju dan sejahtera (Depkes RI, 2010)
Salah satu bidang pembangunan yang
mendapat perhatian cukup penting dewasa ini adalah bidang Kesehatan.
Pembangunan bidang Kesehatan merupakan wujut nyata upaya bangsa Indonesia untuk mempertinggi derajat
Kesehatan masyarakat seperti yang tertera didalam Sistim Kesehatan Nasional (Depkes
RI, 2008). Pembangunan
dibidang Kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan bangsa Indonesia.
Pembangunan di bidang Kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat Kesehatan
Masyarakat yang besar artinya bagi pembangunan dan pembinaan sumber daya
manusia Indonesia dan sebagai modal bagi
pelaksanaan pembangunan nasional yang hakikatnya adalah pembangunan seluruh masyarakat
Indonesia.
( Undang undang No 23 tahun 2004 )
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO )
menyatakan, 40 % kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan anemia pada
kehamilan. WHO juga menyatakan bahwa kejadian anemia pada kehamilan berkisar
antara 20% sampai 89 % dengan menetapkan Hb 11gr % sebagai dasarnya ( Manuaba, 2008).
Salah satu program yang dilakukan
pemerinah untuk melaksanakan misi kesehatan diatas dengan program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA) program
ini diracang untuk memberikan perhatian khusus kepada Ibu dan Anak karena kesehatan
Ibu dan Anak sangat rentan. Berdasarkan data dan penelitian
tentang kualitas penduduk Indonesia 2012 tercatat Angka Kematian Ibu (AKI atau MMR) masih sebesar 226/100.000 kelahiran hidup. Selanjutnya 50 % ibu hamil penderita anemia, untuk itu kebijaksanaan
pemerintah yang mengharuskan setiap ibu hamil memeriksakan keadaan Hb adalah
langkah pencegahan yang perlu dilakukan .
Perilaku dari
pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme
yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktifitas
dari pada manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai
bentangan yang sangat luas, mencakup: berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian
dan lain sebagainya. Bahkan kegiatan internal (internal aktitity) seperti
berfikir, bersepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia unruk kepentingan
kerangka analisis dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa yang diukerjalan
oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak
langsung (Notoadmadjo, 2003)
Cakupan kunjungan
pertama ibu hamil (K1) di Provinsi Aceh tahun 2012 yaitu 98.181 (86,75%) sedangkan
kunjungan ibu hamil pada trimester Ke III (K4) mencapai 89.271 (78,87%). Jumlah ibu hamil
yang mengalami anemia defisiensi zat besi adalah 2.584 (4,18%) dari ibu hamil
yang memeriksakan kehamilannya pada seluruh sarana kesehatan di Provinsi Aceh (Dinkes
Aceh, 2012).
0 komentar:
Post a Comment