Wednesday, 27 March 2013

Pembuangan Kotoran Manusia



Pembuangan kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh (Pro.Dr.Soekidjo Notoadmodjo, 2004). Dalam ilmu kesehatan lingkungan yang termasuk kotoran manusia adalah tinja dan air seni yang memiliki karakteristik tersendiri, yang dapat menjadi sumber timbulnya penyakit. Seseorang yang normal diperkirakan menghasilkan tinja sehari-hari sekitar 330 gr dan menghasilkan air seni 970 gr. Setiap perumahan harus memiliki jamban sendiri yang sehat selalu bersih dan tidak berbau (konstruksi leher angsa). Jarak dari sumber air minum mencapai 15 m dan terletak di bagian hilir tanah maka apabila ada penderita penyakit muntaber sasarannya harus diawasi karena dapat menular pada orang lain. Jamban harus mudah dijangkau dan mudah dibersihkan yang tidak dapat dijangkau oleh serangga dan vektor lain, cukup cahaya, ventilasi dindingnya harus rapat, sehingga terjamin rasa aman bagi sipemakai serta dilengkapi dengan tanda-tanda sanitasi yang berisi pesan mengenai kebersihan dan kesehatan.
Sarana Pembuangan Kotoran.
Adapun sarana pembuangan kotoran yang memenuhi syarat kesehatan (Notoatmojo, 1996) adalah sebagai berikut :
-        Tipe leher angsa (Waler seal latrine) status ini di tempat jongkoknya dipasang bowl, ini untuk mencegah timbulnya bau (berbentuk leher angsa). Kotoran yang ada di tempat penampungan tidak tercium baunya dan pada kakus ini juga dibuat bak penampung air (Septic lank) yang dalamnya sekitar 3 m dengan memasang cincin sumur.
-        Harus ditutup, dalam arti bangunan tersebut terlindung dari panas dan hujan serta terjamin konstruksinya.
-        Bangunan kakus.
Bangunan kakus ditempatkan pada lokasi yang tidak sampai mengganggu pandangan, tidak menimbulkan bau serta tidak menjadi tempat bersarangnya berbagai macam jenis binatang.
-        Mempunyai lantai yang kuat, tempat pijak yang kuat, terutama harus dipenuhi jika mendirikan kakus yang modelnya cemplung. Mempunyai lobang kloset yang memiliki saluran tertentu dialirkan pada sumur penampung atau sumur rembesan terutama disyaratkan jika mendirikan kakus atau sumur rembesan.
Mikroorganisme.
Mikroorganisme yang terdapat dalam tinja akan dapat menyebar (Depkes.RI, 1996) melalui :
-        Melalui kontak langsung.
Apabila seseorang mencuci kotoran dengan tangan bila tidak dicuci dengan air bersih dapat pindah ke makanan dan minuman yang dipegangnya. Demikian juga cara langsung cacing tambang dapat memasuki tubuh manusia apa bila terinjak kotoran atau tinja manusia yang mengandung telur cacing tambang.
-        Melalui sarana lain.
1.      Melalui air (Water Borne Deseases) air permukaan tanah dapat mengalir membawa kotoran yang dilalui menuju sumber air.
2.      Melalui serangga dan tikus.
3.      Melalui lingkungan lain seperti tumbuh-tumbuhan yang kontak langsung dengan tinja manusia misalnya sayuran yang dipupuk.

0 komentar:

Post a Comment