Kesehatan lingkungan adalah sanitasi keadaan lingkungan
yang bersih, sehat aman dan nyaman. Untuk menjaga kesehatan di lingkungan
perumahan perlu pengelolaan lingkungan yang bersih dan sehat, sehingga
dapat memberikan manfaat bagi penghuni dan keluarga guna meningkatkan derajat
kesehatan yang lebih baik. Said (1997) menyebutkan bahwa untuk mencapai
kehidupan yang bersih dan sehat perlu pengelolaan lingkungan yang baik,
sehingga lingkungan rumah menjadi bersih, aman dan nyaman.
Pengelolaan lingkungan yang bersih seperti penanganan
sampah, penyediaan saluran pembuangan air limbah limbah tangga, pembuatan
jamban yang sehat serta penataan ruangan belajar dan kamar tidur yang memenuhi
syarat sehat. Soerjani (1997) menyebutkan bahwa kebersihan pondok tempat tinggal
merupakan gambaran bebas dari segala kotoran sebagai langkah untuk mencapai
tingkat kesehatan.
Kesehatan lingkungan permukiman adalah suatu kondisi di
mana semua faktor pada lingkungan fisik manusia di pemukiman berfungsi secara
harmonis. Kesehatan lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar baik
terhadap manusia maupun terhadap
keseimbangan ekologi dan sumber daya alam. Oleh karena itu, kesehatan lingkungan pada dasarnya merupakan upaya untuk mengendalikan
semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan
menimbulkan berbagai hal yang merugikan
pertumbuhan dan perkembangan fisiknya, kesehatannya, kesejahteraannya ataupun
kelangsungan hidupnya (Projokusumo, 1992).
2.1. Kesehatan Lingkungan Perumahan.
Selain sebagian tempat berlindung dan berenaung, rumah
juga merupakan sebagai lambang dari suatu status sosial, hal ini sesuai dengan
pengertian rumah sehat yaitu suatu tempat berlindung/bernaung dan tempat untuk
beristirahat yang dapat memberikan kesejahteraan dari badan, jiwa dan soasial serta
hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Depkes. RI, 1992).
Yang menjadi hambatan dalam menjaga kebersihan adalah
masalah rendahnya kesadaran pada diri seseorang. Untuk mencapai hal-hal
tersebut perlu diadakan penyuluhan tentang pentingnya peranan kebersihan dalam
menunjang hidup sehat. Azwar (1996) menyatakan bahwa sikap merupakan suatu
pandangan terhadap keadaan yang terjadi, sikap dapat di rubah dan diperbaharui
dengan adanya niat ingin maju dan berkembang. Begitu juga sikap terhadap
prilaku seseorang untuk hidup bersih daun sehat. Seseorang yang mempunya sikap
aktif selalu berusaha untuk hidup dengan lebih baik, akan tetapi seseorang yang
sifatnya apatis akan menerima apa adanya dan sangat rendahnya motivasi untuk
berkembang dan ingin maju. Sehubungan dengan perlakuan tersebut sikap
seseorang, Natoatmadjo (1996) menyatakan tentang adat kebiasaan adalah sebagai
berikut, setiap individu atau seseorang mempunyai perbedaan-perbedaan,
perbedaan tipe dan frekuensi penyakit serta mempunyai perbedaan, pola
pembangunan pelayanan kesehatan. Setiap individu mempunyai perbedaan struktural
sosial, gaya hidup dan
perbedaan pada pembangunan kesehatan. Individu percaya adanya kemajuan dalam
pembangunan kesehatan.
0 komentar:
Post a Comment