BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Visi Kementerian Kesehatan
adalah “Masyarakat Sehat yang mandiri
dan berkeadilan. Sedangkan misinya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani (Masyarakat Mandiri) melindungi kesehatan masyarakat dengan
menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan
berkeadilan; menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; dan menciptakan tata kelola
kepemerintahan yang baik. Salah satu strateginya adalah “Meningkatkan pelayanan kesehatan yang
merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan serta berbasis bukti dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif”. (Depkes RI, 2010)
Wanita selama kehamilannya memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan
berbagai perubahan yang terjadi dalam dirinya. Perubahan-perubahan yang terjadi
selama kehamilan umumnya menimbulkan ketidak nyamanan dan kekhawatiran bagi
sebagian besar ibu hamil. Perubahan pada ukuran tubuh, bentuk payudara, pigmentasi kulit, serta pembesaran
abdomen secara keseluruhan membuat tubuh ibu hamil tersebut tampak jelek dan
tidak percaya diri. Kekhawatiran dan ketakutan ini sebenarnya tidak berdasar,
untuk itu ibu hamil memerlukan nasihat dan saran khususnya dari bidan dan
dokter yang dapat menjelaskan perubahan yang terjadi selama kehamilan sehingga
ibu tidak khawatir dengan perubahan yang dialaminya (Helen, 2001).
Kehamilan dibagi menjadi III
trimester, selama kehamilan ibu hamil dianjurkan melakukan kunjungan antenatal
minimal 4 kali untuk mengetahui masalah kesehatan selama kehamilan, apakah
masalah tersebut bersifat fisiologis atau masalah tersebut bersifat patologis
yang dapat mengancam kehamilan. Komplikasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan antara lain hiperemesis gravidarum, perdarahan, anemia, eklampsia,
nyeri perut yang hebat (Sarwono, 2006).
Tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang perubahan fisiologis selama masa kehamilan merupakan salah
satu pengaruh terhadap penerimaan ibu akan perubahan perubahan yang terjadi
pada dirinya. Pendidikan atau penyuluhan tentang bagaimana perubahan-perubahan
secara fisiologis selama hamil perlu diberikan kepada ibu sehingga dapat
mengurangi kecemasan dan meningkatkan penerimaan ibu terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi pada dirinya pada masa hamil.
Dampak yang terjadi akibat
ketidaktahuan pasangan muda terhadap perubahan fisiologi pada kehamilan adalah
terjadinya peningkatan kasus pertengkaran antar pasangan muda, terjadinya
kekuatiran ibu muda terhadap perubahan yang sedang dialami dan berkurangnya
kecantikannya.
Dari data yang diperoleh dari Puskesmas,
jumlah ibu primigravida yang berkunjung mulai bulan Januari-September 2011
sebanyak 47 orang, hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap beberapa orang
ibu hamil primigravida yang penulis temui ketika penelitian awal dilakukan
dengan mengajukan beberapa pertanyaan maka penulis berasumsi bahwa umumnya
pengetahuan ibu hamil primigravifa tentang perubahan fisiologi masih kurang,
hal ini disimpulkan dari hasil wawancara terhadap 5 orang ibu hamil
primigravida dengan hasil 4 orang mengatakan tidak mengetahui adanya perubahan
fisiologi saat kehamilan, hanya 1 orang yang mengatakan mengetahui perubahan
fisiologis. Masalah yang nyata didapat bahwa umumnya ibu hamil primigravida
belum mengetahui tentang adanya perubahan pisik dikarenakan umur mereka yang
masih muda.
0 komentar:
Post a Comment