Tanda-tanda
kehamilan merupakan saat yang paling
dinantikan oleh seorang perempuan yang menginginkan dirinya memiliki seorang
buah hati dambaan keluaga (family hoping). Dengan terjadinya kehamilan
menandakan bahwa pasangan suami isteri memiliki tingkat
kesuburan yang baik dan hal ini juga menandakan bahwa mereka tidak
memiliki masalah kesehatan yang berarti. Dengan datangnya tanda-tanda kehamilan,
hadirnya seorang buah hati dalam keluarga mereka tinggalah menunggu waktu.
Keluarga terasa semakin lengkap dengan kehadiran buah hati yang dinanti. Namun
ada kalanya, pasangan suami isteri belum mengetahui secara betul mengenai tanda-tanda
kehamilan ini. Mereka kadang masih bingung membedakan mana
tanda-tanda kehamilan (pregnancy symptoms) sebenarnya dengan
tanda akan datang menstruasi, karena banyak kasus terjadi bahwa tanda-tanda
kehamilan biasanya mirip dengan tanda-tanda akan datang menstruasi.
Ketidaktahuan mengenai hal ini juga menyebabkan beberapa kasus terjadinya
keguguran (miscarriage).
Berikut ini diuraikan beberapa
perubahan yang dialami ibu selama kehamilannya adalah :
2.3.2.1. Mual dan muntah
Mual (nausea) dan muntah (Emesis)
adalah gejala yang sering terjadi pada
60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Mual biasanya terjadi
pada pagi hari tetapi dapat pula timbul saat pada malam hari. Rasa mual
biasanya di mulai pada minggu-minggu
pertama kehamilan dan berakhir pada bulan keempat. Namun sekitar 12% ibu hamil
masih mengalaminya hingga 9 bulan (www.bidanku.com)
.
Penyebab mual dan muntah ini
bermacam-macam antara lain karena adanya perubahan hormon dalam tubuh,
psikologis, sampai gaya hidup pola makan yang buruk sebelum maupun pada
minggu-minggu awal kehamilan, tanda-tanda kurang tidur atau kurang istirahat
dan stres dapat memperberat rasa mual dan muntah. Beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mengurangi rasa mual meskipun tidak dapat dihilangkan sama
sekali, misalnya dengan mengkonsumsi makanan seimbang, cukup bergerak dan cukup
istirahat. Oleh karena itu, calon ibu diharapkan memiliki pengetahuan yang
cukup mengenai mual agar ibu dapat menentukan sikap untuk mengatasi masalahnya
pada awal kehamilan sehingga tidak terjadi komplikasi kehamilan yang dapat
menggangu kehamilan selanjutnya (Fidra Maya, 2001).
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan hingga akhir triwulan pertama, karena sering terjadi dipagi hari.
Disebut morning sickness (sakit Pagi) bila mual muntah terlalu sering di sebut
hiperemisis (Muktar, 2002),
Batas mual muntah berapa banyak yang
disebut hiperemisis grafidarum tidak ada kesepakatan, ada yang mengatakan lebih
dari 10 kali mual muntah, akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai
heper emisis (Muktar, 2002).
2.3.2.2. Perubahan
pada payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembanagan
sebagai persiapan pemberian ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak terlepas
dari pengaruh hormone saat kehamilan yaitu estrogen, progesterone dan
somatomanotropin. (Manuaba, 2002).
Selama kehamilan payudara bertambah
besar dan berat, tegang dan berat. Dapat teraba nodule-noduli, akibat
hipertropi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru hiperpigmentasi pada puting susu dan areole
payudara. Kalau diperas keluar air susu jolong (Kolostrum) berwarna kuning (Muktar, 2002)
2.3.2.3. Sering buang air kecil
Dengan pembesaran yang terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan, uterus akan menekan kandung kemih. Setelah usia
kehamilan 3 bulan, uterus keluar dari
dalam rongga panggul dan fungsi kandung kemih kembali normal. Pada kehamilan menjelang
aterm keinginan sering buang air
kecil timbul kembali karena bayi akan masuk ke dalam
rongga panggul. Cara mengatasinya adalah upayakan kencing teratur, kurangi
minum sebelum tidur malam, hindari minuman yang mengandung kafein (Helen,
2001).
2.3.2.4. Keputihan
Keputihan adalah cairan vagina yang
agak kental biasanya berwarna jernih. Ini terjadi karena serviks terangsang
oleh hormon sehingga menebal, hiperaktif dan mengeluarkan banyak lendir.
Keputihan sulit dicegah, biarkan pakai pembalut, jaga kebersihan vulva, sering
ganti pakaian dalam. Dan bila berbau, warna berubah, segera periksa. (Salmah,
2006).
2.3.2.5. Perubahan pada kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen
dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophor stimulating hormon globus hipopisis anterior dan pengaruh
kelenjar supra renalis. Hiperpikmentasi ini terjadi pada striae grafidarum
livete atau alba, ariola mamae, papilla mamae linianigra, pipi (kloasma
grafidarum. Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang. (Manuaba, 2002).
0 komentar:
Post a Comment