Friday, 3 May 2013

Perubahan-perubahan fisiologis pada ibu hamil selama kehamilan



Tanda-tanda kehamilan merupakan saat yang paling dinantikan oleh seorang perempuan yang menginginkan dirinya memiliki seorang buah hati dambaan keluaga (family hoping). Dengan terjadinya kehamilan menandakan bahwa pasangan suami isteri memiliki tingkat kesuburan yang baik dan hal ini juga menandakan bahwa mereka tidak memiliki masalah kesehatan yang berarti.  Dengan datangnya tanda-tanda kehamilan, hadirnya seorang buah hati dalam keluarga mereka tinggalah menunggu waktu. Keluarga terasa semakin lengkap dengan kehadiran buah hati yang dinanti. Namun ada kalanya, pasangan suami isteri belum mengetahui secara betul mengenai tanda-tanda kehamilan ini. Mereka kadang masih bingung membedakan mana tanda-tanda kehamilan (pregnancy symptoms) sebenarnya dengan  tanda akan datang menstruasi, karena banyak kasus terjadi bahwa tanda-tanda kehamilan biasanya mirip dengan tanda-tanda akan datang menstruasi. Ketidaktahuan mengenai hal ini  juga menyebabkan beberapa kasus terjadinya keguguran (miscarriage).
Berikut ini diuraikan beberapa perubahan yang dialami ibu selama kehamilannya adalah :
   2.3.2.1. Mual dan muntah
Mual (nausea) dan muntah (Emesis) adalah gejala yang sering terjadi pada   60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Mual biasanya terjadi pada pagi hari tetapi dapat pula timbul saat pada malam hari. Rasa mual biasanya di mulai  pada minggu-minggu pertama kehamilan dan berakhir pada bulan keempat. Namun sekitar 12% ibu hamil masih mengalaminya hingga 9 bulan (www.bidanku.com) .
Penyebab mual dan muntah ini bermacam-macam antara lain karena adanya perubahan hormon dalam tubuh, psikologis, sampai gaya hidup pola makan yang buruk sebelum maupun pada minggu-minggu awal kehamilan, tanda-tanda kurang tidur atau kurang istirahat dan stres dapat memperberat rasa mual dan muntah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa mual meskipun tidak dapat dihilangkan sama sekali, misalnya dengan mengkonsumsi makanan seimbang, cukup bergerak dan cukup istirahat. Oleh karena itu, calon ibu diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai mual agar ibu dapat menentukan sikap untuk mengatasi masalahnya pada awal kehamilan sehingga tidak terjadi komplikasi kehamilan yang dapat menggangu kehamilan selanjutnya (Fidra Maya, 2001).
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama, karena sering terjadi dipagi hari. Disebut morning sickness (sakit Pagi) bila mual muntah terlalu sering di sebut hiperemisis (Muktar, 2002),
Batas mual muntah berapa banyak yang disebut hiperemisis grafidarum tidak ada kesepakatan, ada yang mengatakan lebih dari 10 kali mual muntah, akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai heper emisis (Muktar, 2002).
2.3.2.2.  Perubahan pada payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembanagan sebagai persiapan pemberian ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak terlepas dari pengaruh hormone saat kehamilan yaitu estrogen, progesterone dan somatomanotropin. (Manuaba, 2002).
Selama kehamilan payudara bertambah besar dan berat, tegang dan berat. Dapat teraba nodule-noduli, akibat hipertropi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru hiperpigmentasi pada puting susu dan areole payudara. Kalau diperas keluar air susu jolong (Kolostrum) berwarna kuning (Muktar, 2002)
2.3.2.3. Sering buang air kecil
Dengan pembesaran yang terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, uterus akan menekan kandung kemih. Setelah usia kehamilan 3 bulan, uterus keluar dari dalam rongga panggul dan fungsi kandung kemih kembali normal. Pada kehamilan menjelang aterm keinginan sering buang air kecil timbul kembali karena bayi akan masuk ke dalam rongga panggul. Cara mengatasinya adalah upayakan kencing teratur, kurangi minum sebelum tidur malam, hindari minuman yang mengandung kafein (Helen, 2001).
2.3.2.4. Keputihan
Keputihan adalah cairan vagina yang agak kental biasanya berwarna jernih. Ini terjadi karena serviks terangsang oleh hormon sehingga menebal, hiperaktif dan mengeluarkan banyak lendir. Keputihan sulit dicegah, biarkan pakai pembalut, jaga kebersihan vulva, sering ganti pakaian dalam. Dan bila berbau, warna berubah, segera periksa. (Salmah, 2006).
2.3.2.5. Perubahan pada kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophor stimulating hormon globus hipopisis anterior dan pengaruh kelenjar supra renalis. Hiperpikmentasi ini terjadi pada striae grafidarum livete atau alba, ariola mamae, papilla mamae linianigra, pipi (kloasma grafidarum. Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang. (Manuaba, 2002).

0 komentar:

Post a Comment