Friday, 3 May 2013

Gambaran Status Gizi Remaja Putri Yang Mengalami Dismenorhoe Di SMA Negeri



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Remaja adalah mereka yang sedang mengalami perubahan dari masa kanak-kanak manuju masa dewasa. Perubahan tersebut mencakup perubahan fisik dan perubahan emosional yang kemudian tercermin dalam sikap dan tingkah laku. Menurut WHO batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun sementara menurut BKKBN usia remaja berkisar antara 10 sampai 21 tahun. (BKKBN, 2006).
Remaja sebagai individu yang sedang mengalami masa peralihan yang sacara berangsur-angsur mencapai kematangan seksual, jiwanya berkembang dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa dan keadaan ekonominya beralih dari ketergantungan menjadi relatif mandiri. (WHO dalam Depkes, 1994).
Perilaku adalah suatu konsep psikis seseorang terhadap lingkungannya. Dari batasan ini dapat diuraikan lagi bahwa reaksi manusia dapat berbentuk macam-macam yang pada hakekatnya digolongkan menjadi dua, yakni dalam bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau abstrak), dan dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit). Pada dasarnya bentuk perilaku dapat diamati melalui sikap dari tindakan, juga dalam sikap potensial, yakni dalam bentuk pengetahuan, motivasi dan persepsi (Notoatmodjo, 1985). Dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup.
Seorang gadis bisa mengalami proses mentruasi lebih awal pada usia  9 – 10 tahun tetapi normalnya terjadi pada saat usia 12 tahun. Selama priode ini remaja putri purlu memperhatikan masaalah kebersihan selama 4 – 7 hari perbulan, dengan sering menggati pembalut. Sekurang kurangnya 3 kali sehari. (Depkes RI, 2004)
Selama haid juga sebelum dan sesudahnya, pada beberapa gadis muncul perasaan tidak stabil dari segi emosionalnya, dan juga perasaan tidak nyaman atau sakit dibagian bawah pusat. Selama waktu ini, mereka bisa gampang kelelahan. Tanda – tanda tersebut sangat biasa dijumpai diantara para perempuan dan hal ini adalah normal dinamakan Dismenorhoe (wiknjosastro, 2004)
Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi kedokter utuk konsultasi dan pengobatan. karena gangguan ini sifatnya subjektif, berat dan intensitasnya sukar dinilai. Walaupun frekwensi dismenorea cukup tinggi dan penyakit ini sudah lama dikenal, namun sampai sekarang patogenesisnya belum dapat dipecahkan dengan memuaskan. (Wiknjosastro,2005)
Dismenorea atau nyeri haid pada orang tertentu merupakan hal yang sangat menyakitkan, pada hari-hari pertama haid, bahkan bisa sampai mengakibatkan pingsan. dan sangat menganggu aktifitas sehari-hari. ketidak nyamanan akan menggangu konsentrasi dalam belajar dan menambah beban secara psikologis kesehatan. Remaja putri yang mengalami dismonorea masing-masing dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

0 komentar:

Post a Comment