BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Remaja
adalah mereka yang sedang mengalami perubahan dari masa kanak-kanak manuju masa
dewasa. Perubahan tersebut mencakup perubahan fisik dan perubahan emosional
yang kemudian tercermin dalam sikap dan tingkah laku. Menurut WHO batasan usia
remaja adalah 12 sampai 24 tahun sementara menurut BKKBN usia remaja berkisar
antara 10 sampai 21 tahun. (BKKBN, 2006).
Remaja sebagai
individu yang sedang mengalami masa peralihan yang sacara berangsur-angsur
mencapai kematangan seksual, jiwanya berkembang dari jiwa kanak-kanak menjadi
dewasa dan keadaan ekonominya beralih dari ketergantungan menjadi relatif
mandiri. (WHO dalam Depkes, 1994).
Perilaku adalah suatu konsep psikis
seseorang terhadap lingkungannya. Dari batasan ini dapat diuraikan lagi bahwa
reaksi manusia dapat berbentuk macam-macam yang pada hakekatnya digolongkan
menjadi dua, yakni dalam bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau abstrak), dan
dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit). Pada dasarnya bentuk perilaku
dapat diamati melalui sikap dari tindakan, juga dalam sikap potensial, yakni
dalam bentuk pengetahuan, motivasi dan persepsi (Notoatmodjo, 1985). Dalam
pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan
oleh makhluk hidup.
Seorang gadis
bisa mengalami proses mentruasi lebih awal pada usia 9 – 10 tahun tetapi normalnya terjadi pada
saat usia 12 tahun. Selama priode ini remaja putri purlu memperhatikan masaalah
kebersihan selama 4 – 7 hari perbulan, dengan sering menggati pembalut. Sekurang
kurangnya 3 kali sehari. (Depkes RI, 2004)
Selama haid juga sebelum dan
sesudahnya, pada beberapa gadis muncul perasaan tidak stabil dari segi
emosionalnya, dan juga perasaan tidak nyaman atau sakit dibagian bawah pusat.
Selama waktu ini, mereka bisa gampang kelelahan. Tanda – tanda tersebut sangat
biasa dijumpai diantara para perempuan dan hal ini adalah normal dinamakan Dismenorhoe
(wiknjosastro, 2004)
Dismenorea atau nyeri haid mungkin
merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi
kedokter utuk konsultasi dan pengobatan. karena gangguan ini sifatnya
subjektif, berat dan intensitasnya sukar dinilai. Walaupun frekwensi dismenorea
cukup tinggi dan penyakit ini sudah lama dikenal, namun sampai sekarang
patogenesisnya belum dapat dipecahkan dengan memuaskan. (Wiknjosastro,2005)
Dismenorea atau nyeri haid pada orang tertentu
merupakan hal yang sangat menyakitkan, pada hari-hari pertama haid, bahkan bisa
sampai mengakibatkan pingsan. dan sangat menganggu aktifitas sehari-hari.
ketidak nyamanan akan menggangu konsentrasi dalam belajar dan menambah beban
secara psikologis kesehatan. Remaja putri yang mengalami dismonorea
masing-masing dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
0 komentar:
Post a Comment