Sunday, 14 April 2013

Gambaran Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pernikahan Dini



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Masa dewasa muda adalah masa bagi kehidupan seseorang yang berusia antara 20–40 tahun. Pada masa ini, keadaan fisik berada pada kondisi puncak dan kemudian menurun secara perlahan. Dalam sisi perkembangan psikososial, terjadi proses pemantapan kepribadian dan gaya hidup serta merupakan saat membuat keputusan tentang hubungan yang intim. Pada saat ini, kebanyakan orang menikah dan menjadi orang tua.
Remaja (Adolescention) berasal dari kata latin, yaitu Adolescere yang berarti masa muda. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Remaja sebagai individu yang sedang mengalami masa peralihan yang berangsur-angsur mencapai kematangan seksual, jiwanya berkembang dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa dan keadaan ekonominya beralih dari ketergantungan menjadi relatif mandiri.
Satu dari lima penduduk Indonesia berumur usia remaja, menurut data profil Kesehatan Indonesia tahun 2007, 21 % populasi penduduk Indonesia berusia remaja 10–19 tahun, dan separuh dari jumlah itu adalah remaja putri dan banyak dari mereka yang harus mengalami resiko kehamilan diusia muda, baik yang diinginkan maupun tidak.
Diperkirakan 70.000 orang remaja putri umur antara 15 sampai 19 tahun meninggal setiap tahun karena selama kehamilan dan persalinan. Lebih dari 1.000.000 orang bayi yang dilahirkan oleh remaja putri meninggal sebelum berusia 1 tahun. sedangkan remaja umur 15–19 tahun setiap tahunnya melahirkan sebanyak 15 juta orang.
Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja penting diberikan kepada remaja sehingga remaja dapat menggunakan waktu remajanya yang terbatas untuk melakukan kegiatan produktif dan sehat, karena remaja dengan pengetahuan reproduksi yang rendah cenderung melakukan berbagai tindakan yang membahayakan kesehatan.
Banyak fakta menjelaskan bahwa banyak permasalahan yang timbul karena pernikahan dini sehingga terjadinya kehamilan pada usia dini seperti resiko pada persalinan, terjadinya perdarahan, bayi lahir cacat serta problematika sosial lain. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan pada usia dini.
Dengan demikian jelaslah bahwa pengetahuan merupakan faktor penting dalam upaya meningkatkan kesehatan reproduksi remaja, karena dengan baiknya pengetahuan masyarakat maka semakin memahami dan mampu melaksanakan peningkatan kesehatan reproduksi remaja.

0 komentar:

Post a Comment