Sunday, 10 March 2013

Penanganan dengan Episiotomi



  Penanganan Episiotomi menurut Saifuddin, 2002 adalah sebagai berikut ;
a)      Infiltrasi Perinium
-          Siapkan Spuit 10 ml dengan lignokain 0,5%
-          Jelaskan kepada pasien apa yang akan dilakukan dan bantulah ia untuk rilek.
-          Tempatkan dua jari di antara kepala janin dan parinium ibu
-          Masukan seluruh jarum mulai dari Fourchete, menembus persis dibawah kulit dan otot perineum, sepanjang garis episiotomi.
-          Suntikan pada garis tengah secara merata sampil menarik jarumnya keluar.
-          Suntikan pada sisi dari garis tengah
-          Suntikan ke bagian tengah dari dinding belakang vagina. lindungi kepala bayi dengan meletakan jari-jari antara kepala bayi dan jarum
-          Tunggu 2 menit setelah suntikan agar obat anesthesia bekerja.
Catatan : Aspirasi umtuk menyakinkan suntikan lignokain tidak masuk kedalam pembuluh darah. Kejang dan kematian dapat terjadi bila lignokain diberikan lewat pembuluh darah (IV)
b)      Cara Episiotomi
-          Episiotomi dilakukan bila perineum telah tipis atau kepala bayi tampak sekitar 3 -4 Cm. Episiotomi dapat menyebabkan pendarahan, sehingga jangan dilakukan terlalu dini.
-          Letakkan 2 jari di antara kepala bayi dan perineum dengan mengunakan sarung tangan steril
-          Gunakan gunting dan buat sayatan 3 – 4 Cm mediolateral
-          Jaga perineum dengan tangan pada saat kepala bayi lahir agar insisi tidak meluas.
c)      Perbaikan Episiotomi
-          Antisepsis pada daerah episiotomy
-          Jika Luka episiotomy meluas, tangani seperti robekan tingkat III dan IV.
-          Jahit mukosa vagina secara jelujur dengan cutgut 2-0
Mulai dari sekitar 1 cm di atas puncak episiotomy sampai pada pada batas vagina.
Gunakan pinset untuk menarik benang 2-0 secara interuptus.
-          Jahit otot perineum dengan benang 2-0 secara interuptus
-          Jahit kulit secara interuptus atau subkutikuler dengan benang 2-0

d)     Penanganan Komplikasi
-          Jika terdapat hematoma, darah dikeluarkan, jika tidak ada tanda infeksi dan pendarahan sudah terhenti, lakukam penjahitan.
-          Jika terjadi infeksi, buka dan drain luka. berikan
Ampisillin 500 mg per oral 4 kali sehari
Metronidazol 400 mg per oral 3 kali sehari
-          Jika infeksi mencapai otot dan terdapat nekrosis, lakukan debridemam dan berikan antibiotika secara kombinasi sampai pasien bebas deman 48 jam
Penisillin G 2 juta unit setiap 6 jam
Gentamisin 5 mg/kg/berat badan setian 24 jam.
Metrodazol 400 mgper oral 3 kali sehari selama 5 hari
sesudah pasien bebas demem selama 48 jam berikan ampisillin 500mg dan metronidazol 400 mg 3 kali sehari
-          Luka dapat dijahit setelah tenang 2 – 4 minggu kemudian.

0 komentar:

Post a Comment