Saturday, 16 March 2013

korelasi Aktivitas Siswa Membaca Buku Perpustakaan Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Biologi Kelas VIII di SMP Negeri



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan suatu negara sangat tergantung kepada rakyatnya yang berilmu pengetahuan, berfikir positif, rajin dan berdaya saing. Ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui aktifitas membaca. Di Negara-negara maju, masyarakat telah sadar dengan sendirinya akan pentingnya budaya membaca buku untuk mendapatkan informasi. Walaupun informasi melalui internet sangat mudah, namun demikian baik perpustakaan maupun took-toko buku banyak pengunjungnya.
Sekarang harus diakui bahwa nimat membaca yang diwujudkan dengan aktivitas membaca buku dikalangan siswa umumnya masih rendah. Alas an klasik yang sering mengemuka adalah bahwa membaca belum membudaya dikalangan masyarakat. Khususnya pelajar, sebagian besar pelajar mengganggap aktivitas membaca adalah merupakan aktifitas yang membosankan atau membuat jemu dan lelah.
Pada tahun 2000, Organisasi International Education Achievement (IEA) menempatkan kemampuan membaca siswa SD Indonesia diurutan ke 38 dan 39. Indonesia merupakan Negara terendah diantara Negara-negara ASEAN. Dengan kondisi seperti itu, maka tidak heran bila kualitas pendidikan di Indonesia juga buruk. Dalam hal pendidikan, survey The Political and Economic Risc Country (PERC), sebuah lembaga konsultan di Singapura, pada akhir 2001, menempatkan Indonesia diurutan ke-12 dari 13 negara di Asia yang diteliti (Sugiarto, 2006).
Menghadapi abad ke-21 yang merupakan abad tehnologi dan informasi, siswa dituntut untuk memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, sikap kritis serta kesiapan untuk bersaing secara kompetitis dalam berbagai aspek kehidupan.
Budaya aktivitas membaca yang tinggi merupakan cerminan kemajuan suatu bangsa. Bangsa atau masyarakat yang maju akan selalu menempatkan kebiasaan membaca sebagai salah satu kebiasaan hidupnya sehingga tercipta masyarakat yang senang membaca (reading society). Masyarakat yang suka membaca pada dasarnya adalah masyarakat yang belajar (learning society). Dalam masyarakat yang membaca dan belajar, buku-buku dan bahan bacaan lainnya mempunyai kedudukan yang sangat penting. Untuk mencapai maksud tersebut maka perlu dilakukan berbagai upaya terus menerus memberikan pemahaman dan apresiasi kepada siswa akan pentingnya peningkatan aktivitas dan kegemaran membaca bagi siswa terhadap prestasi siswa akan pentingnya peningkatan aktivitas dan kegemaran membaca bagi siswa terhadap prestasi siswa akan pentingnya peningkatan aktifitas dan kegemaran membaca bagi siswa terhadap prestasi belajarnya di sekolah.
Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh kecakapan membaca. Berbagai penelitian melaporkan bahwa ketidak cakapan dalam membaca menjadi penyebab utama kegagalan anak dalam sekolah. Hal ini disebabkan oleh karena setiap mata pelajaran di sekolah memprasyaratkan anak untuk mempelajari dan memahami materi setiap mata pelajaran tersebut. Pemahaman terhadap materi pelajaran hanya dapat dilakukan jika anak memiliki kemampuan dan keefektifan membaca yang baik.
Seorang siswa yang memliki kegemaran mambaca akan tampak lebih dewasa dari pada teman sebayanya. Siswa tersebut akan lebih desawa dalam bergaul dan berfikir. Dia akan tumbuh menjadi pribadi yang utuh karena menjadi lebih tahan menghadapi berbagai tantangan. Hal ini terjadi karena daya kritis, kepekaan ilmiah dan kepekaan sosial siswa akan berkembang sesuai dengan potensinya sebagai konsekwensi logis dari besarnya wawasan yang di timba dari kegiatan membaca.
Aktifitas membaca bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja secara rutin. Melalui kegiatan membaca membuat orang menjadi cerdas seseorang dapat menambah informasi dan memperluas ilmu pengetahuan. Dengan membaca membuat orang menjadi cerdas, kritis dan mempunya daya analisa tinggi. Melalui kegiatan membaca juga selalu tersedia waktu untuk merenung, berfikir dan mengembangkan kreatifitas berfikir.
Upaya meningkatkan aktifitas membaca siswa sangat erat kaitannya dengan keberadaan perpustakaan di sekolah. Perhatian terhadap keberadaan perpustakaan sekolah sering terabaikan. Padahal, keberadaan perpustakaan sekolah dalam mendorong timbulnya minat dan kegemaran membaca sangat strategis.
Mengingat pentingnya peranan keaktifan membaca siswa, sudah selayaknya setiap siswa untuk membudayakan gemar membaca. Harapannya dengan banyak membaca buku pelajaran serta buku-buku lainnya yang masih berkaitan dengan pelajaran, prestasi belajar yang akan dicapai siswa tersebut akan lebih baik. Sebagai konsekwensi keaktifannya membaca, siswa dapat memenuhi kebutuhan bahan bacaan diperpustakaan sekolah maupun perpustakaan di tempat-tempat lainnya.

0 komentar:

Post a Comment