Buku adalah guru yang paling baik karena
buku tidak pernah jemu menggurui kita. Ia dengan sabar membimbing dan melayani
pembacanya dengan baik yang berkecepatan lambat maupun super cerdas. Ia bisa
menghampiri kita kapan pun, tidak tergantung tenpat, waktu dan yang pasti
menjadikan orang lebih bijaksana. Dan membaca merupakan suatu hal yang sangat
urgensi dalam memajukan setiap pribadi manusia. Karena hakikat membaca adalah
perubahan mental. Jika tidak ada perubahan, baik cara pandang, sikap, ataupun
perilaku, maka seseorang belumlah dapat dikatakan membaca (Bafadal 1996: 94)
Membaca merupakan kunci keberhasilan
masyarakat dalam menguasai imu pengetahuan dan tehnologi, minat baca akan
tumbuh dan berkembang melalui kebiasaan membaca yang terbentuk dalam lingkungan
sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat dan keluarga.
Sering menjadi masalah, mengapa ketika
membaca buku-buku ilmiah rasa bosan cepat datang dan tidak demikianlahnya
ketika kita membaca buku fiksi. Karena membaca buku cerita tingkat ingin tahu
dan rasa penasaran akan jalannya cerita buku ibu lebih tinggi ketimbang membaca
buku ilmiah. Inilah membuat kita mampu bertahan menahan kantuk ketimbang
membaca buku pelajaran. Namun minat dan objek bacaan tentu saja akan selalu
berubah dengan perkembangan usia. Pada orang dewasa tingkat ingin tahu yang
timbul juga semakin tinggi, maka bahan
bacaannya juga akan tinggi sesuai dengan minatnya (Wiranto dkk,1997:
151).
Membangun kebiasaan membaca bukanlah sebuah
pekerjaan yang mudah, tidak hanya cukup dengan membeli buku dan membuat
perpustakaan, akan tetapi bukan juga sebuah pekerjaan yang teralalu sulit untuk
dilakukan. Pada zaman informasi seperti yang tengah terjadi sekarang ini,
menemukan sumber informasi bukanlah pekerjaan yang sulit, akan tetapi ironisnya
minat baca masyarakat tetap saja rendah. Hal ini menunjukkan bahwa rendahnya
minat baca bukan hanya diakibatkan oleh ketiadaan sumber informasi semata, akan
tetapi merupakan kondisi psikologis atau mentalitas seseorang. Untuk itu
membangun kebiasaan membaca harus dimulai dari membangun kepribadian individu,
dan apabila ingin membangun masyarakat membaca, harus melakukan sebuah upaya
yang massif dan simultan dalam membangun kepribadian atau budaya masyarakat
menjadi masyarakat yang gemar membaca. Sesungguhnya minat baca dapat diciptakan
sebelum perpustakaan itu ada (Wiranto dkk,1997: 172).
bagus bagus
ReplyDelete