Friday, 8 March 2013

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Petugas Puskesmas Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas



 BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
    Manusia adalah faktor kunci keberhasilan dari suatu pembangunan.Untuk menciptakan manusia yang berkualitas diperlukan suatu derajat kesehatanmanusia yang prima sehingga dalam hal ini mutlak diperlukan pembangunan kesehatan. Untuk mendukung pencapaian pembangunan kesehatan pemerintah telah menyediakan beberapa sarana/fasilitas kesehatan beserta tenaga kesehatannya (Dinik_ Retnowati.Pdf diakses tanggal 8 juli 2012).
    Salah satu fasilitas kesehatan yang banyak dimanfaatkan masyarakat adalah Puskesmas. Sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan di Indonesia maka Puskesmas perlu mendapatkan Perhatian terutama berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan Puskesmas sehingga dalam hal ini Puskesmas terlebih pada Puskesmas yang dilengkap dengan unit rawat inap dituntut untuk selalu meningkatkan keprofesionalan dari para pegawainya serta meningkatkan fasilitas/sarana kesehatannya untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan (Dinik_ Retnowati.Pdf diakses tanggal 8 juli 2012).
    Selama 20 tahun terakhir, pembangunan kesehatan Indonesia didasarkan pada Sistem Kesehatan Nasional 2004 dan UU No.23 /1992 tentang kesehatan. Namun demikian, pemerintah Indonesia menyadari bahwa upaya kesehatan tersebut belum  terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Hingga saat ini penyelenggaraan upaya kesehatan yang bersifat  peningkatan dan pencegahan masih dirasakan kurang. Meskipun sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah telah tersedia disemua kecamatan dan ditunjang paling sedikit oleh tiga puskesmas pembantu (pustu), namun upaya kesehatan melalui puskesmas yang biayanya murah ini belum dapat dijumpai oleh seluruh masyarakat. Diperkirakan hanya sekitar 30% penduduk yang memanfaatkan pelayanan puskesmas dan pustu (Depkes RI, 2004).
      Maslow dalam Notoatmodjo (2007) menjelaskan bahwa kebutuhan manusia secara hirarki ada dua katagori yaitu kebutuhan tingkat dasar dan kebutuhan tingkat tinggi.salah satu kebutuhan adalah kebutuhan akan rasa aman yang sangat di butuhkan oleh masayarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
Menurut Blum, lingkungan merupakan faktor yang paling mempengaruhi kesehatan baik individual maupun kelompok.lingkungan yang di maksud adalah lingkungan social budaya, politik dan ekonomi (Notoatmodjo, 2007).
      Secara umum tingginya kebutuhan tenaga kesehatan disuatu wilayah dapat ditentukan berdasarkan rasio jenis tenaga kesehatan professional tertentu terhadap jumlah penduduk, besarnya beban kerja untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, dan besarnya masalah kesehatan (angka kejadian penyakit, prevalensi atau kombinasi kedua factor tersebut). Perencanaan tidak terlepas dari unsur masukan, hal ini sangat diperlukan mengingat terselenggaranya pelayanan kesehatan tidak terlepas dari unsur masukan, hal ini sangat diperlukan mengingat terselenggaranya pelayanan kesehatan tidak terlepas dari unsur masukan tersebut, diantaranya tenaga (man), dana (money ) dan sarana (material). Secara umum tenaga dan sarana (kuantitas dan kualitas) tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan serta jika dana yang tidak tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan maka sulit yang diharapkan dapat tercapai, didalam diri seseorang terdapat kebutuhan atau keinginan terhadap objek diluar diri seseorang tersebut, kemudian bagaimana seseorang tersebut menghubungkan antara kebutuhan dengan situasi diluar objek tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhannya yang dimaksud. Oleh sebab itu motivasi adalah suatu alasan seseorang untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya (Notoadmodjo 2007).
       Menurut Sunaryo (2005) secara umum motivasi artinya mendorong untuk berbuat atau beraksi. Motivasi adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang membuat seseorang melakukan sesuatu sebagai respon. Motivasi menunjuk pada proses pergerakan, termasuk situasi yang mendorong yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan.Menurut beberapa penelitian ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dalam bekerja yaitu gaji yang cukup, perhatian penuh terhadap pekerjaan, pertumbuhan organisasi dan peningkatan karier, interes dalam pekerjaan.
 Keberhasilan suatu institusi ditentukan oleh dua faktor utama yaitu sumber daya manusia (karyawan atau tenaga kerja) sarana dan prasarana pendukung atau fasilitas kerja. Dari kedua faktor utama tersebut sumber daya manusia atau karyawan lebih penting daripada sarana dan prasarana pendukung. Secanggih dan selengkap apapun fasilitas pendukung yang dimiliki suatu organisasi kerja, tanpa adanya sumber daya yang memadai jumlah maupun kemampuannya, maka niscaya organisasi tersebut tidak dapat berhasil mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasinya. Kualitas sumber daya manusia diukur dari kinerja karyawan dan produktivitasnya (Notoatmodjo, 2009).
   Jumlah tenaga kesehatan saat ini sudah tidak memadai. Pertumbuhan penduduk tidak diiringi dengan menambah tenaga kerja di dua sector tersebut sehingga ada penurunan dalam kualitas layanan. Menurut laporan Dinkes  Provinsi Aceh (2010), bahwa persebaran tenaga kesehatan yang ada di Provinsi Aceh yaitu untuk tenaga medis sebanyak 1.211, perawat dan bidan sebanyak 10.690,  farmasi sebanyak 611, gizi sebanyak 357,  teknisi medis sebanyak 567, sanitasi sebanyak 810, dan kesehatan masyarakat sebanyak 756.
    Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis dinas (UPTD) kesehtan kabupaten yang melaksanakan tugas teknis operasional dalam pembangunan kesehatan diwilayah kecamatan. Puskesmas yang merupakan tumpuan utama masyarakat berpenghasilan rendah sebagai basis pelayanan utama, ketika mengalami keluhan dan gangguan kesehatan, sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar dari pemerintah untuk masayarakat luas, oleh karena itu perlu dilakukan pendayagunaan tenaga kesehatan secara merata dan efisiensi.Tenaga bidan desa menjadi perhatian utama mengingat  penempatan didesa-desa yang terpencil yang belum terjangkau oleh pelayanan puskesmas dan puskesmas pembantu, sangat membantu penurunan angka kematian ibu dan anak disamping juga meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk pelayanan keluarga berencana.
    Berbagai kebijakan telah dirumuskan oleh pemerintah dimana kebijakan itu antara lain meliputi peningkatan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan, peningkatan status gizi masyarakat,peningkatan peran serta masyarakat suasta dan organisasi profesi, serta meningkatkan manajemen upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan pada masyarakat menduduki peranan penting dalam pembangunan kesehatan secara menyelur dan salah satu pelayanan kesehatan yang langsung atau terdekat dengan masyarakat yang tergolong berpenghasilan rendah, daerah terpencil, kelompok masyarakat terasing, daerah pemukiman baru, termasuk daerah transmigrasi dan perbatasan adalah pelayanan kesehatan yang diberikan bidan desa.

0 komentar:

Post a Comment