Sunday, 17 March 2013

Ciri-ciri Manajemen Berbasis Sekolah



a. Transparansi
Sekolah memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh informasi tentang keuangan, PBM maupun pengembangan sekolah secara keseluruhan. Dalam rangka menciptakan kepercayaan timbal balik antar stakeholder melalui informasi dan menjamin kemudahan dalam memperoleh informasi yang akurat dari sekolah.
Departemen Pendidikan Nasional (2005:60 ) menegaskan transparansi sebagai berikut:
1) Sebelum era desentralisasi dan reformasi, pengelola pendidikan di banyak sekolah sangat tertutup bagi pihak luar,orang tua siswa dan sebagian besar guru  tidak banyak mengetahui seluk beluk dilibatkan dalam  mengevaluasi kekuatan dan kelemahan kinerja sekolah.
2) Pengelola tidak transparatif berdampak negatif bagi pengembangan sekolah karena masyarakat dan orang tua siswa akan meragukan apakah kalau mereka diminta untuk ikut memikirkan kekurangan pendanaan pendidikan, sumbangan yang mereka berikan akan benar benar dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan atau akan terjadi  penyimpangan yang tidak diharapkan.
3) Pimpinan sekolah menerapkan pengelolaan tertutup merasa bahwa pihak lain tidak perlu ikut campur dengan masalah pengelolaan sekolah karena  sudah cukup ditangani oleh kepala sekolah dan satu dua orang staf kepercayaan kepala sekolah,mereka khawatir keterbukaan akan sangat terbatas.
4) Sebenarnya kekhawatiran seperti itu tidak perlu, karena pengalaman lapangan  menunjukan bahwa semakin tinggi transparan pengelola suatu sekolah semakin tinggi pula kepercayaan masyarakat dan rasa memilki sekolah, dan semakin banyak sumbangan pemikiran, dana dan fasilitas lain yang diperoleh sekolah dan masyarakat dan pihak terkait lainya. Transparansi menciptakan kepercayaan timbal balik anatara pemerintah/sekolah dan masyarakat, melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan dalam memperoleh informasi yang memadai dari kutipan di atas dapat disimpulan bahawa .dalam pengelolaan sekolah merupakan karakteristik sekolah yang menerapkan keterbukaan dalam mengambil keputusan,perencanaan dan pelaksanaan perlu melibatkan guru, orang tua siswa dan tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan pendidikan. Keterlibatan stakeholderd dalam perumusan  visi, misi dan tujuan sekolah dan  dalam menyusun RKS, RKAS. Menurut Nurkolis (2005:72).
Peningkatan mutu pendidikan sekaligus demokrasi pendidikan” dari kutipan di atas menunjukkan bahwa, semua kegiatan sekolah dan penghitungan dananya perlu ditulis dan dipajangkan di papan informasi supaya diketahui oleh masyarakat umum. Terutama masyarakat sekitarnya. Hal ini diharapkan dapat memancing donatur untuk menyumbang dana sekolah. Hal-hal yang perlu ditempelkan dipapan informasi anatara lain: RAPBS dan pertangung jawaban jumlah dana yang masuk dan keluar. Sebab segala sesuatu yang disembunyikan sifat manusia ingin tahu dikemanakan atau dimana disimpan. Kalau kepala sekolah tran sparansi masyarakat tidak akan bertanya dan dapat timbul rasa ingin membatu  sekolah.
b. Partisipati (Berperanserta)
Mulyasa (2009:27) “MBS menuntut dukungan tenaga kerja yang trampil dan berkualitas untuk membangkitan motivasi kerja yang lebih produktif dan memberdayakan otoritas daerah setempat, serta mengefisienkan system dan menghilangkan birokrasi yang tumpang tindih”.
Dari kutipan di atas menegaskan bahwa, Partisifasi masyarakat  merupakan salah satu aspek penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah yaitu melalui dewan sekolah, orang tua siswa dan masyarakat dapat berpartisifasi dalam pembuatan berbagai keputusan. Dengan demikian masyarakat dapat lebih memahami,serta mengawasi dan membantu sekolah dalam pengelolaan termasuk kegiatan belajar mengajar.
            Dalam memajukan sekolah masyarakat sebanyak mungkin  diikut sertakan dalam hal merencanakan program, mengambil keputusan, meningkatkan mutu pelayanan, mengembangkan sekolah, akuntabel (bisa dipertanggung jawabkan).      
Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dapat dopertanggung  jawabkan baik ke pemerintah maupun masyarakat

0 komentar:

Post a Comment