Friday, 22 February 2013

Persalinan



Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar keluar dari rahim ibu, persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. ( Depkes RI, 2004)
Persalinan normal yaitu proses pengeluaran buah kehamilan cukup bulan yang mencakup pengeluaran bayi, plasenta dan selaput ketuban, dengan presentasi kepala (posisi belakang kepala), dari rahim ibu melalui jalan lahir (baik jalan lahir lunak maupun kasar), dengan tenaga ibu sendiri (tidak ada intervensi dari luar). (Chapman, 2006).
2.2.1. Persalinan dibagi dalam empat kala (Saifuddin, 2004) :                                                                                                                
2.2.1.1. Kala I  : dimulai dari saat persalinan dimulai sampai dengan pembukaan lengkap (10 cm) berlangsung antara 18 sampai 24 jam, terbagi dalam 2 fase  : fase  laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase  aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm, kontraksi lebih kuat dan seringg selama fase aktif.
2.2.1.2. Kala II  : dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir, biasanya berlangsung dua jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida.
2.2.1.3. Kala III  : dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya placenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
2.2.1.4. Kala IV  : dimulai saat lahirnya plasenta 2 jam pertama post partum.
Tujuan dari asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya dalam mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman. Dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi (Saifuddin,2004).
2.2.2. Tanda-tanda dan Gejala persalinan.
a.    Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi makin pendek.
b.   Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda yaitu pengeluaran lendir bercampur darah.
c.    Dapat disertai ketuban pecah.
d.      Pada pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan serviks yaitu perlunakan serviks, pendaratan serviks, pendataran serviks serta terjadi pembukaan serviks (Manuaba, 2004).
2.2.3.  Jenis Persalinan
a. Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan itu sendiri dan melalui jalan lahir tersebut  “Persalinan Spontan”.
b. Sebaiknya bila persalinan dibantu dengan tenaga luar  misalnya ekstrasi dengan forseps, atau dilakukan operasi section casarean maka disebut  : “Persalinan Buatan”.
c. Pada umumnya persalinan terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk hidup diluar, tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dan persalinan. Kadang – kadang persalinan tidak dimulai dengan sendirinya, tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglogin, keadaan ini disebut “Persalinan Anjuran”. (Winkjosastro, 2005).

0 komentar:

Post a Comment