Setiap individu selalu mengalami apa
yang disebut persepsi sebagai hasil penghajalannya terhadap perangsang
(stimulus) yang berasal dari lingkungan tidak jarang persepsi diartikan sebagai
suatu pencerminan yang sempurna tentang realitas padahal yang sebenarnya
bukanlah demikian Dafidof (1981) dalam (Asrori 2004) mengatakan tiga alasa yang mendukung
bahwa persepsi itu bukanlah realita.
1. Indra yang dimiliki oleh manusia tidak dapat memberikan respon
terhadap semua aspek yang ada dalam lingkungan.
2.
Manusia sering kali melakukan
persepsi terhadap stimulus stimulus yang pada kenyataannya tidak ada.
3.
Persepsi manusia tergantung
pada apa yang diharapkan, pengalaman yang dimiliki dan motivasi yang ada pada
dirinya.
Atkinson dan Hilgard (1983) dalam (Anrori, 2004) mengatakan bahwa
persepsi merupakan proses menginterprestasikan dan mengorganisasikan pola –
pola stimulus yang berasal dari lingkungan .
(Asrori, 2004) mengatakan bahwa
Persepsi remaja memiliki pengaruh yang berarti terhadap dinamika penyesuaian
diri karana persepsi memiliki peranan
penting dalam perilaku yaitu :
- Sebagai pembentukan pengembangan sikap terhadap suatu objek atau peristiwa yang berarti akan berpengaruh terhadap perilaku penyesuaian diri secara terarah.
- Sebagai pengembangan fungsi kognitif, afektif, dan kognitif sehingga berpengaruh terhadap penyesuaian yang lebih utuh proporsional sesuai dengan pertimbangan dan pengalaman yang relevan.
- Meningkatkan keaktifan, kedinamisan dan kesadaran terhadap lingkungan sehingga dapat menggerakan motivasi untuk menyasuaikan diri sefara lebih besar.
- Meningkatkan pengamatan dan penilaian secara objektif terhadap lingkungan sehinggaperilaku penyesuaikan diri menjadi lebih rasional dan realistis.
- Mengembangkan kemampuan mengelola pengalaman dalam kehidupan sehari hari secara berkelanjutan sehungga dapat mendorong kearah proses sosialisasi yang semakin mantap.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal (Jalaluddin, 2008)
1. Faktor Internal yang
mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu,
yang mencakup beberapa hal antara lain :
- Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
- Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
- Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
- Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
- Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
- Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
2. Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan
obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah
sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana
seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal
yang mempengaruhi persepsi adalah :
- Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
- Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
- Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
- Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
- Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
0 komentar:
Post a Comment