Sebagaimana diketahui bahwa
salah satu masalah gizi yang paling utama pada saat ini di Indonesia adalah
kurang kalori, protein hal ini banyak ditemukan bayi dan anak yang masih kecil
dan sudah mendapat adik lagi yang sering disebut “kesundulan” artinya terdorong
lagi oleh kepala adiknya yang telah muncul dilahirkan. Keadaan ini karena anak
dan bayi merupakan golongan rentan.
Terjadinya kerawanan gizi
pada bayi disebabkan karena selain makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu
(ASI) banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak
memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda adanya perubahan sosial dan budaya yang
negatif dipandang dari segi gizi.
Berdasarkan data WHO, cakupan ASI eksklusif masih rendah untuk negara
berkembang dan negara miskin termasuk Indonesia. Berdasarkan penelitian, bayi
dibawah usia 6 bulan yang tidak diberikan ASI mempunyai risiko lima kali lipat
terhadap kesakitan dan kematian akibat diare dan pneumonia dibandingkan dengan
bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 4-6 bulan. ASI
eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa memberikan cairan atau makanan padat
lainnya kecuali vitamin, mineral atau obat dalam bentuk tetes atau sirup.
Setiap tahunnya lebih dari 25.000 bayi Indonesia dan 1,3 juta bayi di seluruh
dunia dapat diselamatkan dengan pemberian ASI eksklusif. Pentingnya kematian
bayi ini untuk diturunkan, terkait dengan tujuan ke empat Millenium Development
Goal “reduce infant mortality”. Angka kematian Bayi (AKB) Indonesia sekarang
ini berada pada kisaran 30 per 1000 kelahiran hidup dan sekitar 5% kematiannya
diakibatkan oleh penyakit infeksi yang terkait dengan rendahnya imunitas bayi.
Berdasarkan data terbaru Departemen Kesehatan, angka kematian bayi
dan balita di Indonesia semakin meningkat. Setidaknya, tiap 6 menit bayi baru
lahir di Indonesia meninggal. Dr. Utami Roesli SpA, dokter spesialis anak dari
RS. St Carolus mengatakan angka kematian bayi dan balita yang tinggi itu, dapat
ditekan dengan melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan memberikan ASI
ekslusif. Pasalnya, ASI memiliki kandungan "ajaib" yang tidak ada
pada susu atau makanan apapun.
Dalam pembangunan bangsa,
peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak dini
yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam
peningkatan kualitas manusia adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI
semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan
persiapan generasi penerus di masa depan. Akhir-akhir ini sering dibicarakan
tentang peningkatan penggunaan ASI.
0 komentar:
Post a Comment