ABSTRAK
Pubertas merupakan proses perubahan ketidak matangan fisik dan seksual
menuju kematangan fisik dan seksual. Fase kematangan fisik dan seksual ini
membuat tubuh manusia mampu bereproduksi. Masa pubertas biasanya dimulai pada
usia 9-14 tahun dan prosesnya rata-rata berakhir pada usia 15-17 tahun.
Pubertas biasanya berlangsung selama 4 tahun. Pada akhir proses, anak perempuan
akan mencapai kematangan organ reproduksi. Dengan adanya pubertas, seorang anak
yang semua aseksual akan menjadi makluk seksual. Horman yang mendominasi
pertumbuhan anak perempuan adalah estrogen dan estradiol. Hormon estradiol akan
memicu pertumbuhan payudara dan uterus serta memicu ledakan pertumbuhan saat
pubertas. Perumusan Masalah: adalah bagaimana Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang
Masturbasi. Tujuan
penelitian: Untuk Mengetahui Gambaran
Pengetahuan Remaja Tentang Masturbasi. Penelitian ini bersifat Deskriptif dengan desain crossectional
dengan populasi 43 remaja putri dengan, mengunakan total
sampling maka sampel sebanyak 43 remaja
putri. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian
diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Penelitian dilakukan tanggal 18-21 September 2012. Tabulasi silang antara
faktor pengaruh teman dengan pengetahuan remaja
putri tentang masturbasi yang dominan adalah responden yang tidak ada pengarh teman dengan tingkat pengetahuan sedang
yaitu sebanyak 17 responden (34,7 %). perilaku dengan pengetahuan remaja putri tentang masturbasi yang dominan
adalah responden yang berperilaku
cukup dengan tingkat pengetahuan sedang yaitu sebanyak 17 responden (34,7 %). faktor Bimbingan orang tua dengan
pengetahuan remaja putri tentang masturbasi yang dominan adalah responden yang Bimbingan orang tua cukup dengan tingkat pengetahuan sedang
yaitu sebanyak 19 responden (44,1 %).
dominan adalah responden yang tidak ada pengarh teman dengan tingkat pengetahuan sedang. dominan adalah responden yang berperilaku cukup dengan tingkat pengetahuan sedang. dominan adalah responden yang Bimbingan orang tua cukup dengan tingkat pengetahuan sedang Saran: dianjurkan setiap
remaja putri untuk menghindari masturbasi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masa remaja menurut Mappiare tahun 2000 berlangsung
antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai
dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi 2
bagian yaitu 12 atau 13 tahun sampai dengan 17 atau 18 tahun adalah remaja
awal, dan usia 17 atau 18 tahun sampai sedang 21 atau 22 tahun adalah remaja
akhir. Menurut hukum di Amerika Serikat saat ini individu dianggap telah dewasa
apabila telah mencapai usia 18 tahun, dan bukan 21 tahun
seperti ketentuan sebelumnya. Pada usia ini, umumnya anak
sedang duduk dibangku sekolah menengah (Asrori, 2011).
Pubertas merupakan proses perubahan ketidak matangan
fisik dan seksual menuju kematangan fisik dan seksual. Fase kematangan fisik dan
seksual ini membuat tubuh manusia mampu bereproduksi. Masa pubertas biasanya
dimulai pada usia 9-14 tahun dan prosesnya rata-rata berakhir pada usia 15-17
tahun. Pubertas biasanya berlangsung selama 4 tahun. Pada akhir proses, anak
perempuan akan mencapai kematangan organ reproduksi. Dengan adanya pubertas,
seorang anak yang semua aseksual akan menjadi makluk seksual. Horman yang
mendominasi pertumbuhan anak perempuan adalah estrogen dan estradiol. Hormon
estradiol akan memicu pertumbuhan payudara dan uterus serta memicu ledakan
pertumbuhan saat pubertas (Verawaty, 2011).
Terjadinya kematangan seksuai atau alat-alat reproduksi
yang berkaitan dengan sistem reproduksi, merupakan suatu bagian penting dalam
kehidupan remaja sehingga diperlukan perhatian khusus, karena bila timbul
dorongan-doromngan seksual yang tidak sehat akan menimbulkan perilaku seksual
yang tidak bertanggung jawab. Inilah sebabnya maka para ahli dalam bidang ini
berpendapat bahwa kesetaraan perlakukan terhadap remaja pria dan wanita diperlukan
dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja, agar dapat tertanggani
secara tuntas. (Widyastuti,
2011).
Munculnya
gairah seksual perempuan yang datang secara tiba-tiba, tentunya merupakan
sebuah anugerah dan suatu hal yang alamiah. Jika kebetulan kalangan perempuan
memiliki pasangan, tentu saja tak menjadi masalah yang berarti. Namun,
bagaimana jika perempuan tersebut adalah single alias tanpa pasangan. Sebagian
orang masih menganggap masturbasi adalah hal yang tabu. Apalagi, menurut sebagian
pandangan kaum perempuan. Namun, sesungguhnya masturbasi itu masih jauh lebih
baik dibandingkan dengan penyaluran gairah seksual yang salah (Rahman, 2010).
0 komentar:
Post a Comment