BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.
Berdasarkan
penelitian WHO (Woldh Health Organization)
di seluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa / tahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000 jiwa/tahun.
Kematian maternal dan bayi tersebut
terjadi terutama di Negara berkembang sebesar 99 %. Walaupun jumlah sangat
besar, yang menarik perhatian karena kejadian tersebar (Sporadis),
berbeda dengan kematian yang terjadi akibat banjir, tanah longsor, bencana alam
lainnya atau korban kecelakaan. Sebenarnya kematian ibu dan bayi mempunyai peluang yang sangat besar untuk dihindari
dengan meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan swasta serta badan
pemerintah lainnya ().
Angka
Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan dari 421 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 1992 menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1998-2003. Angka Kematian Ibu ( AKI) di Indonesia masih
merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara
yaitu 334 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2005. penyebab utama kematian ibu di
Indonesia adalah pendarahan sebesar 42 %, 4 - 5% diantaranya karena perlukaan jalan lahir tingkat II. ).
Untuk
propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Hasil laporan Kabupaten /kota pada tahun 2007 ibu yang bersalin
berjumlah 73,592 orang, terjadi kasus pendarahan 565
orang dan meninggal 55 orang (0,07%) kasus perlukaan jalan lahir 69 orang yang meninggal 13 orang (0,02%). serta
ibu meninggal karena sebab lain ada 83 orang (0,1 %). ()
Di Kabupaten .Angka Kematian Ibu
(AKI) Dari Januari sampai bulan Desember 2012
adalah 21 orang dari 7955 kelahiran
hidup ( .). Di BPK Rumah Sakit
Umum . dari 1702 orang ibu
bersalin terdapat 236 orang (13,8 %) perlukaan jalan lahir. Dari 236 orang terdapat 2
orang yang meninggal ( 0,8 %) di BPK
Rumah Sakit Umum. (Data rekam medic RSU .)
0 komentar:
Post a Comment