BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tujuan pembangunan
kesehatan indonesia sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal melaluai terciptanya masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat serta
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan secara adil
dan merata diseluruh wilayah republik Indonesia dahn dapat mewujidkan
lingkungan sehat dan memiliki kemampuan untuk menolong dirinya sendiri serta
dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang berkualitas di tahun 2005. (Depkes RI 2010)
Di dalam Rencana Strategi Making
Pregnancy safer (MPS) di
indonesia 2001 – 2010 disebutkan bahwa dalam konteks Rencanan Pembangunan
Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010,visi MPS adalah Kehamilan dan persalinan
berlangsung aman,serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat.Mortalitas da
morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara
berkembang. Di negara
miskin,sekitar 25-50 % kematian wanita subur usia disebabkan hal berkaitan
dengan kehamilan. Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah
menurunkan angka kematian maternal menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup dan
Angka Kematia Neonatal menjadi 16 per 1000
kelahiran hidup.keluaran yang diharapkan dari strategi ini adalah
terselenggaranya pelayan kesehatanmaternal dan neonatal dasar berkualitas di
Polindes dan Puskesmas,Pelayam Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit
Pronpinsi.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan
kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum,
bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya,
sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu
timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi
TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama
masa kehamilan (Dinkesprop Aceh,
2006: 67)
Persalinan merupakan suatu
proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi persalinan pada
manusia setiap saat terancam penyulit yang membahayakan ibu maupun janinnya
sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang
memadai. Persalinan dibagi menjadi empat tahap penting dan kemungkinan penyulit
dapat terjadi pada setiap tahap tersebut (
Manuaba, IG, 2009 )
Pada persalinan terjadi
perubahan fisik yaitu : ibu akan merasa sakit pinggang, sakit perut, merasa
kurang enak, capai, lesu, tidak nyaman, tidak bisa tidur nyenyak. Dan perubahan
psikis yang terjadi yaitu merasa ketakutan sehubungan dengan diri sendiri,
takut kalau terjadi bahaya terhadap dirinya pada saat persalinan, takut tidak
dapat memenuhi kebutuhan anaknya, takut yang dihubungkan dengan pengalaman yang
sudah lalu, misalnya mengalami kesulitan pada persalinan yang lalu, ketakutan
karena anggapan sendiri bahwa persalinan itu merupakan hal yang membahayakan ( Ibrahim,C, 2003 )
Pemeriksaan obstetri meliputi banyak prosedur
yamg masing-masing berkaitan dengan tujuan pemeriksaan yang
dilakukan. Untuk pemeriksaan dasar obstetri, pada umumnya diperlukan pemeriksaan
antenatal, anamnesis dan pemeriksaan fisik ibu hamil meliputi
inspeksi, palpasi dan auskultasi. Pemeriksaan antenatal hanya memfokuskan pada
hal-hal penting yang harus segera dikenali dan bagaimana kondisi-kondisi
tertentu berubah sesuai dengan berlanjutnya usia kehamilan. Pemeriksaan
fisik berupa palpasi dan auskultasi bertujuan untuk mengetahui usia kehamilan,
letak, presentasi, jumlah janin, kondisi janin dan kesehatan muatan dengan
jalan lahir
Pemeriksaan Ante Natal Care adalah untuk
mengetahui kesehatan ibu dan bayinya secara rutin. Pada Trimester I minimal 1
kali pemeriksaan yaitu pada waktu terlambat haid sampai dengan 12 minggu,
Trimester II 1 kali pemeriksaan pada umur kehamilan antara 13 minggu sampai
dengan 28 minggu, Trimester III pada umur kehamilan 29 sampai dengan 38 minggu
2 kali pemeriksaan, setelah itu pemeriksaan dilakukan setiap 1 mingu sekali
sampai dengan persalinan. Pemeriksaan terdiri dari 4 leopold untuk mengetahui
umur kehamilan
Manuver Leopold merupakan teknik
pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi dan letak janin dengan
melakukan palpasi abdomen, namun menjadi sulit dilakukan bila bertemu dengan
ibu hamil yang obes atau dengan ibu hamil yang memiliki jumlah cairan amnion
berlebih. Beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh perawat sebelum
melakukan manuver Leopold
0 komentar:
Post a Comment