Tuesday, 11 June 2013

Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Kejadian Gawat Janin Selama Masa Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesahatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia (Dep Kes RI, 2012)
Pada masa kehamilan keluhan keluhan yang terjadi merupakan suatu hal yang perlu diketahui oleh para ibu hamil, diharapkan dengan kehamilan yang sedang dijalani bukan menjadi suatu hal yang menyiksa hari - hari ibu hamil melainkan menjadi suatu hal yang menyenangkan (Gulardi, 2004).
Gawat janin atau secara umum disebut fetal distress perlu dibahas dan dirumuskan karena sampai saat ini belum ada ketentuan. Gawat janin selama persalinan menunjukkan hipoksia janin pada saat kontraksi rahim. Tanpa oksigen yang adekuat, denyut jantung janin kehilangan variabilitas dasarnya dan menunjukkan deselerasi lanjut pada kontraksi uterus. Ada yang berpendapat bahwa gawat janin memang benar terjadi berkaitan dengan asfiksia. Asfiksia baru dapat ditentukan bila terdapat gejala neurologik atau skor APGAR kurang dari tiga  (Gulardi, 2004).
Menurut World Health Organization (WHO)  tahun 2009 angka kejadian gawat janin sebesar 21,6%. Indonesia menunjukkan kejadian gawat janin relatif cukup banyak ( 34,7 %) terutama terjadi pada persalinan yang diantaranya bradikardi sebesar  11,4% dan takikardi sebesar 13,2% dari 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2010).
Akibat asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi tidak dilakukan secara sempurna. Tindakan yang akan dikerjakan pada bayi bertujuan mempertahankan kelangsungan hidupnya dan membatasi gejala-gejala lanjut yang mungkin timbul (Asril, 2007).
Untuk Propinsi Aceh, Hasil laporan  Kabupaten /kota pada tahun 2012 ibu yang bersalin berjumlah 73,592 orang, terjadi kasus pendarahan  565 orang dan meninggal 55 orang (0,07%) kasus perlukaan jalan lahir   69 orang yang meninggal 13 orang (0,02%). serta ibu meninggal karena sebab lain ada 83 orang (0,1 %) (Din Kes NAD,2012)

0 komentar:

Post a Comment