BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
pembangunan nasional perhatian terhadap Dunia kehidupan anak-anak tidak dapat
di abaikan. Karenna anak-anak perlu mendapatkan perhatian sedini mungkin.
Disamping ia masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan baik jasmani,
kecerdasan, rohaniah maupun sosialnya.Pertumbuhan dan perkembangan anak
dipengaruhi oleh berbagai faktor,yaitu faktor keturunan, lingkungan sebelum
lahir, lingkungan sesudah lahir, serta gizi dan penyakit (Depkes RI, 2003).
Blum (1974)
dalam sarwono (1993), menyatakan bahwa derajat kesehatan di pengaruhi oleh
faktor keturunan, lingkungan, pelayanan kesehatan dan perilaku. Perilaku
manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup sangat luas yang merupakan
hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi menusia dengan lingkungan
yang di wujudkan dalam bentuk pengetahuan dan sikap tentang kesehatan serta
tindakan yang berhubungan dengan derajat kesehatan.
Upaya kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan suatu usaha yang bergerak
dalam pendidikan kesehatan, pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu-ibu secara teratur
dan terus menerus di waktu sakit dan sehat, pada masa ante-partum, intra-partum
dan masa menyusui serta memelihara anak-anaknya dari mulai lahir sampai masa
prasekolah (Entjang, 1993).
Hasil
penelitian di Bogor pada tahun 2001 menunjukkan bahwa bayi atau anak yang
diberikan ASI eklusif sampai usia 4 bulan tidak ada yang menderita gizi
buruk ketika mereka berumur 5 bulan.
Bayi yang diberikan susu selain ASI mempunyai resiko 17 kali lebih besar
mengalami diare da 3 – 4 kali lebih besar kemungkinan terkena ISPA dibandungkan
dengan bayi yang mendapat ASI (Depkes RI, 2002).
Para kaum ibu hendaklah menyusukan anak – anak mereka
selama dua tahun penuh bagi orang yang ingin menyempurnakan penyususannya.
(Alkur’ an, surat Albakarah ayat 223).
Air susu ibu merupakan makanan yang
ideal untuk bayi terutama pada bulan - bulan pertama, sebab ASI mengandung
semua zat gizi untuk membangun dan penyediaan energi dalam susunan yang
diperlukan. ASI tidak memberatkan fungsi traktus digestifus dan ginjal yang
belum berfungsi dengan baik pada bayi yang baru lahir, serta menghasilkan
pertumbuhan fisik yang optimum. (Fujiadi, 2003)
ASI
(air susu ibu) dapat menurunkan morbilitas dan mortalitas anak, karena ASI
disamping gizinya tinggi, juga mengandung berbagai macam zat anti yang
melindungi anak dari berbagai macam infeksi. Disamping itu dengan menyusui akan
mendekatkan hubungan anak dengan ibu, hal ini sangat penting untuk perkembangan
kejiwaan anak, bahakan sejak hari – hari pertama setelah lahir, sehingga rawat
gabung antara ibu dan anak sangat menguntungkan. Makanan yang bergizi sangat
dianjurkan untuk dimakan oleh ibu yang menyususi agar produksi lancar (
Soetjiningsih, 1995).
Bayi
yang berumur beberapa minggu sukar ditemukan eksresi nitrogen melalui air seni
karena semua nitrogen yang diperoleh sebagai protein dalam air susu ibu
sebagian besar digunaka untuk membangun jaringan tubuh. Jadi bayi tidak
membakar protein untuk memperoleh energi, tetapi menggunakannya semata – mata
untuk membentuk jaringan tubuh. ASI mempunyai unggulan karena mempunyai susunan
asam amino terserndiri. (Soeharyono, 1989).
0 komentar:
Post a Comment