Thursday, 23 May 2013

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.F DENGAN HEPATITIS VIRUS AKUT DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN



BAB I
PENDAHULUAN


A.            Latar Belakang Masalah
Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius 78 % dari pada pengidap masalah ini bermukim di asia timur dan asia tenggara. Para pengidap hepatitis di Asia Tenggara yang mendapat infeksi sewaktu bayi dan anak-anak cenderung berkembang menjadi pengidap hepatitis kronis dan selanjutnya mempunyai resiko menjadi sirosis hati dan kangker hati ( Sri Reziki,2009)
Penyakit hepatitis virus akut ini dahulunya dinamakan hepatitis infeksiosa, sampai sekarang hepatitis virus akut masih bersifat edemas di Negara-negara berkembang sehubungan dengan lingkungan dan senantiasa yang masih buruk, daerah beriklim buruk, pada daerah beriklim tropis seperti Indonesia, penyakit sering timbul selama musim hujan dan terutama menyerang anak-anak dan dewasa muda. (Dalimartha,2005).
Di indonesia diperkirakan sekitar 2-4 % dari total jumlah penduduk menderita hepatitis virus alat akut atau 4 sampai 8 juta orang angka kasus hepatitits 5 sampai 10% dari jumlah penduduk. Ketua kelompok departemen kesehatan Ali Sulaiman menjelaskan hepatitis virus akut bersifat tidak menjadi kronis dan bisa sembuh sempurna, hanya sekitar 0,5% dari penderita yang mengalami serangan akut hingga berakibat vatal atau membahayakan keselamatan jiwanya. Hal ini berbeda dengan hepatitis B dan C yang termasuk penyakit hati kronik atau menahun, bila tidak diobati dengan baik penderita bisa mengalami sirosis hati dalam waktu 15 sampai 30 tahun sejak terinfeksi virus hepatitis bahkan kangker hati. ( Sri Reziki,2009)
Hepatitis adalah suatu peradangan jaringan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis, secara popular di kenal juga dengan istilah penyakit hati yang disebabkan oleh berbagai macam penyebab seperti virus(penyebab terbanyak), bakteri salmonella thypi, parasit, obat-obatan, bahan kimia alami atau sintesis yang merusak hati(hepatotoksik), alcohol, cacing, gizi yang buruk dan autoimun, ( Dalimartha, 2005)
Adapun jenis hepatitis atau radang hati dapat dibagi dalam beberapa macam jenis, yaitu : hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D,hepatitis E, hepatitis G. Jenis hepatitis yang banyak dijumpai adalah jenis hepatitis A,B, dan C.Hepatitis dapat di klasifikasi menjadi hepatitis virus akut dan hepatitis virus kronik. Hepatitis yang perjalanannya akut biasanya hepatitis A, hepatitis yang kronis hepatitis B dan hepatitis C. ( Yatim, 2005 )
Tanda dan gejala yang timbul pada hepatitis virus akut antara lain, nyeri  perut dan bagian atas, sakit kepala, lelah, tidak ada nafsu makan (anoreksia), mual, muntah, demam ringan, malaise (perasaan tidak enak badan), urin berwarna teh, fses berwarna tanah dan kulit menjadi ikterik (kuning). ( Sandra, 2002)
Hepatitis virus akut atau radang hati menimbulkan beberapa masalah keperawatan yaitu : Resiko kekurangan volume cairan dan elektronik, kurang nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh), intoleransi aktifitas, resiko infeksi(pada orang), nyeri berhubungan dengan inflamasi hati, resiko perubahan integritas kulit, perubahan kenyamanan, keletihan dan resiko terhadap cedera yang berhubungan dengan pengurangan sintesis protombin dan penurunan absorpsi vitamin K. (Carpenito,2001).
Apabila masalah tersebut tidak di tangani serius dan tidak diberikan asuhan keperawatan secara berkeseimbangan maka akan terjadi komplikasi yaitu : sirosis hati, hepatitis fulminan dan karsinoma hepatoseluler, anemia aplastik dan hepatitis kronis yang terjadi apabila individu memperlihatkan gejala dan antigen virus yang menetap dari 6 (enam) bulan. Gambaran klinis hepatitis aktif kronik atau fluminan mungkin mencakup gambaran kegagalan hati dengan kematian dalam 1 minggu sampai beberapa tahun kemudian. (Elizabeth, 2001)
Perawatan pada pasien hepatitis tidak ada obat khusus yang dapat langsung menyembuhkan hepatitis A. Pengobatan yang diberikan hanya bersifat suportif yaitu seperti, Tirah baring yaitu istirahat di tempat tidur terutama pada fase awal penyakit. Diet atau pengaturan makanan, pada prinsipnya makanan yang diberikan harus mudah dicerna dan mengurangi keluhan yang ada. Untuk itu penderita diberi makanan yang tinggi protein dan karbohidrat tetapi rendah serat. Selalu menjaga kebersihan terutama dengan jalan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, alat makan dan minum harus dicuci secara terpisah, dan menghindari kontak badan dengan nonpenderita. Adakalanya parasetamol diberikan bila penderita demam dan sakit kepala, antasida diberikan bila mual dan muntah, dan obat tradisional lainnya seperti HP pro. Pientze huang, dan sebaginya yang mempercepat penyembuhan dan turunnya nilai transaminase (SGPT, SGOT). (Dalimartha,2005).
Berdasarkan uraian diatas maka seorang peawat mempunyai peran penting dalam memberi pelayanan kesehatan, perawat harus mengetahui bahwa hepatitis virus akut merupakan penyakit menular yang sumber infeksi berasal dari rute fekal oral biasanya melalui makanan dan minuman yang terinfeksi, memberikan penyuluhan kesehatan pada pasien atau keluarga dalam memperbaiki hygene makanan dan minuman, menjaga air minum agar tidak tercemar, perbaikan  sanitasi lingkungan dan dalam lingkungan dan dalam pemberian imunisasi. ( Smeltzer, 2001)

0 komentar:

Post a Comment